Winston Chennady
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Sipil USU

PENGARUH PENAMBAHAN IJUK DAN SERAT KAWAT TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON Winston Chennady
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Teknik Sipil USU Volume 7, No.1, Tahun 2018
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.281 KB)

Abstract

PENDAHULUAN  Seiring dengan berkembangnya dunia konstruksi, kebutuhan akan beton semakin besar. Banyak penelitian telah dilakukan tentang teknologi beton untuk memenuhi kebutuhan dalam pembangunan infrastruktur seperti gedung, jembatan, jalan raya, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kebutuhan beton tersebut khususnya pada masalah ekonomi dan masalah lingkungan. Di Indonesia, beton sangatlah diperlukan dalam pembangunan. Gedung-gedung tinggi maupun jembatan memerlukan beton yang mempunyai kualitas yang baik. Maka penelitian untuk menghasilkan beton berkualitas baik mulai dilakukan. Beton yang memiliki mutu tinggi sangatlah mahal jika dibandingkan dengan beton biasa. Salah satu cara untuk mengantisipasi hal tersebut adalah dengan pemakaian serat pada beton atau dinamakan beton berserat (fiber concrete) [2]. Beton serat adalah beton yang dalam pembuatannya ditambahkan serat kedalamnya, yang betujuan untuk meningkatkan kuat tarik beton agar tahan terhadap gaya tarik yang diakibatkan pengaruh iklim, temperatur dan perubahan cuaca yang dialami oleh permukaan yang luas [4]. Penambahan serat itu sendiri dapat mereduksi retakretak yang mungkin timbul akibat perubahan cuaca tersebut. Penambahan serat (fiber) juga dapat meningkatkan keliatan beton, sehingga struktur akan terhindar dari keruntuhan yang tiba-tiba akibat pembebanan yang berlebihan [5].  Serat yang dapat dipakai pada beton adalah serat baja, serat gelas, serat polimer, serat alami. Serat baja biasanya digunakan sebagai pengganti aggregat kasar. Pada penelitian kali ini, penulis akan menggunakan serat kawat dan serat ijuk.