Dina Bisara Lolong
Peneliti Pusat Biomedis Teknologi Dasar Kesehatan

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Pil dengan Kejadian Hipertensi Pada Wanita Usia 15-49 Tahun di Indonesia Tahun 2013 (Analisis Data Riskesdas 2013) Pangaribuan, Lamria; Lolong, Dina Bisara
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol 25, No 2 Jun (2015)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.497 KB)

Abstract

Prevalensi hipertensi pada wanita cenderung lebih tinggi dibanding laki-laki. Berdasarkan Riskesdas2013, prevalensi hipertensi pada perempuan sebesar 28,8% dan laki-laki 22,8%. Penggunaan kontrasepsipil pada wanita akan mempengaruhi keseimbangan hormonal di tubuh sehingga bisa mengakibatkanpeningkatan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi pildengan kejadian hipertensi pada wanita usia 15-49 tahun di Indonesia tahun 2013. Desain Riskesdas2013 adalah cross sectional. Kajian ini memilih sampel wanita usia 15-49 tahun yang menggunakankontrasepsi dengan jumlah 34.755. Data dianalisis dengan univariat, bivariat dan multivariat dengan ujicox regression. Hasil penelitian diperoleh hubungan yang bermakna antara penggunaan kontrasepsipil dengan kejadian hipertensi pada wanita usia 15-49 tahun dengan nilai PR 1,4 (95%CI: 1,31 – 1,45)setelah dikontrol umur dan IMT. Disimpulkan bahwa kontrasepsi pil merupakan faktor risiko terjadinyahipertensi. Wanita usia 15-49 tahun yang menggunakan kontrasepsi pil berisiko 1,4 kali untuk mengalamihipertensi dibanding mereka yang tidak menggunakan kontrasepsi pil. Sebaiknya tidak menggunakankontrasepsi pil jika pada awal pemeriksaan tekanan darah sudah tinggi dan wanita yang menggunakankontrasepsi pil harus mengontrol tekanan darah sekali tiap 6 bulan.
Hubungan Kunjungan K4 dengan Kematian Neonatal Dini di Indonesia (Analisis Lanjut Data Riskesdas 2013) Lolong, Dina Bisara; Pangaribuan, Lamria
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol 25, No 3 Sep (2015)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.479 KB)

Abstract

AbstrakAngka kematian neonatal pada dua periode Survei Demograf Kesehatan Indonesia (SDKI 2007 danSDKI 2012) masih tetap konstan yaitu sebesar 19 kematian per 1000 kelahiran hidup. Pada SDKI 2012tercatat sebanyak 268 kematian neonatal dini dan pada SDKI 2007 tercatat sebanyak 241 kematianneonatal dini. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi hubungan K4 dengan kematian neonatal diniberdasarkan data Riskesdas 2013. Desain yang digunakan adalah kasus kontrol, jumlah sampel 175kasus dan 175 kontrol. Kasus adalah wanita usia 10-54 tahun yang sudah pernah kawin dan melahirkananak dan meninggal pada usia 0-7 hari. Kontrol adalah wanita usia 10-54 tahun yang sudah pernahkawin dan melahirkan anak dan masih hidup minimal sampai usia 8 hari. Analisis multivariat denganlogistik regresi ganda diperoleh bahwa ibu dengan kelompok umur < 20 tahun atau > 35 tahun, K4tidak terpenuhi berisiko 4,3 kali untuk melahirkan anak yang akan meninggal pada masa neonataldini dibandingkan ibu dengan K4 terpenuhi. Ibu yang mengalami komplikasi persalinan, dengan K4tidak terpenuhi berisiko 2,8 kali untuk mengalami kematian neonatal dini dibandingkan ibu dengan K4terpenuhi. Dengan demikian jika K4 terpenuhi maka faktor-faktor risiko selama hamil dan pada saatmelahirkan bisa ditatalaksana dengan baik sehingga dapat menurunkan risiko kematian neonatal dini.Ibu hamil khususnya kelompok umur < 20 tahun dan > 35 diharapkan memeriksakan kehamilan secarateratur dan rutin sehingga faktor risiko dapat dideteksi sedini mungkin. AbstractAbstractNeonatal mortality rate in the two periods of Indonesia Demographic Health Survey (IDHS 2007 and IDHS 2012) remains constant in the amount of 19 deaths per 1,000 live births. In the 2012 IDHS and in the 2007 IDHS, there were 268 and 241 early neonatal deaths respectively. The purpose of this study is to evaluate the relationship between four antenatal care visits and the early neonatal deaths based on the 2013 Basic Health Survey (Riskesdas) data. The design was a case control with 175 sample cases and 175 controls. Cases were ever-married women age 10-54 years who had death children at the age of 0-7 days. Controls were ever-married women age 10-54 years who had live birth children surviving until at the age of at least 8 days. Multivariate analysis with multiple logistic regression showed that mothers in the age group < 20 years or > 35 years who did not meet at least four antenatal care visits had 4.3 times risk to have children die in the early neonatal period than women who met at least four antenatal care visits. Mothers who had experience birth complications and did not meet at least four antenatal care visits had 2.8 times risk to have early neonatal death than women who met at least four antenatal care visits. Therefore if at least four antenatal care visits are met, then the risk factors during pregnancy can be managed properly and the risk of early neonatal death can be decreased. Pregnant women in particular age group < 20 years and > 35 should receive antenatal care regularly and routinely so that the risk factors can be detected as early as possible.