Indonesia merupakan salah satu negara pengguna media sosial terbesar di dunia dan dikenal cerewet di media sosial. Sayangnya, masyarakat Indonesia memiliki tingkat literasi yang masih rendah sehingga menyebabkan mereka sering lepas kendali yang berbuah ujaran kebencian. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui model literasi digital dalam melawan ujaran kebencian di media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa literasi digital untuk melawan ujaran kebencian tidak cukup hanya menggunakan model critical consuming, functional prosuming, dan critical prosuming tetapi perlu ditambahkan moral value. Model moral value mencakup dua indikator, yaitu ethical behavior dan motivation skill. Pasalnya ujaran kebencian tidak hanya muncul dalam hoaks, namun juga informasi yang benar. Selama ini, literasi digital lebih banyak berfokus untuk melakukan penelusuran informasi hoaks.