Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perkembangan nilai tukar petani tanaman jagung dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pengkajian dilakukan di dua desa (Desa Kamuh dan Sinar Tebudak) sentra produksi jagung, Kecamatan Tujuh Belas, Kabupaten Bengkayang.Data sekunder yang dibutuhkan untuk mendukung kajian ini dikumpulkan dari kantor BPS, Dinas terkait, instansi tingkat kecamatan dan desa. Data primer, dikumpulkan melalui pengumpulan langsung kepada responden (petani, pedagang, pemilik kios, atau kelompok tani), melalui metode survey. Data primer terdiri dari : (1) data input-output usahatani jagung yang dilakukan oleh rumah tangga di desa contoh, (2) data upah pertanian dan non pertanian yang berlaku di desa contoh, dan (3) data harga input produksi, harga output dan harga barang konsumsi yang dibayar petani. Hasil analisis nilai tukar barter (nilai tukar petani versi BPS) tahun 2008 menunjukkan laju penurunan nilai tukar petani. Faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai Tukar Petani Jagung antara lain; produktivitas, harga pupuk urea, pupuk sp36,pupuk kcl, upah kerja,harga jagung dan harga gula. Produktivitas, harga urea, harga kcl dan upah kerja berpengaruh secara positif, sedangkan harga pupuk sp 36 berpengaruh secara negatif. Produktivitas mempunyai elastisitas positif terbesar sedangkan dari elastisitas negatif berasal dari peubah pupuk sp 36. Peningkatan NTP sebesar satu persen akan meningkatkan produksi 5,8 persen di desa Kamuh dan 31,5 persen di desa Sinar Tebudak. Peningkatkan nilai tukar petani diperlukan upaya menyeluruh berupa intervensi dalam hal kebijakan harga output (jagung) dan harga input terutama pupuk.