Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan Indonesia

Changes in The Signs, Symptoms, and Anger Management of Patients with A Risk of Violent Behavior After Receiving Assertive Training and Family Psychoeducation Using Roy’s Theoretical Approach: A Case Report Yanuar Fahrizal; Mustikasari Mustikasari; Novy Helena Catharina Daulima
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23, No 1 (2020): March
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i1.598

Abstract

Mental disorders are predicted to increase every year. Patients with severe mental disorders, such as schizophrenia, often engage in violent behavior. The treatment of such patients can use general nursing treatments (anger management with physical therapy, taking medicines regularly, and verbal and spiritual methods) and specialist nursing interventions (assertive training and family psychoeducation). This case report involved 11 patients, with the majority aged between 26 and 60 years, unemployed, high school graduates, unmarried, and with previous inpatient history. Generalist and specialist nursing interventions (assertive training and family psychoeducation) use Roy’s adaptation theory and Stuart’s stress adaptation approach. Nursing interventions were conducted sequentially, starting with generalist nursing interventions, followed by specialist ones. The method used was a pre–posttest in which each patient received generalist and specialist nursing interventions, assertive training, and family psychoeducation, each consisting of five sessions. Results of assertive training therapy and family psychoeducation showed a decrease in the signs and symptoms of violent behavior as well as an improvement in the patient’s ability to overcome the risk of violent behavior. The application of Roy’s adaptation theory and Stuart’s stress adaptation approach is potentially appropriate for the treatment of patients with a risk of violent behavior. Abstrak Perubahan Tanda, Gejala, dan Manajemen Marah pada Pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan Setelah Menerima Pelatihan Asertif dan Psikoedukasi Keluarga Menggunakan Pendekatan Teori Roy: Studi Kasus. Gangguan jiwa secara keseluruhan diprediksikan akan semakin meningkat setiap tahunnya. Pasien dengan masalah gangguan jiwa berat seperti skizofrenia seringkali melakukan perilaku kekerasan. Penanganan pasien dengan perilaku kekerasan dapat menggunakan tindakan keperawatan generalis (mengontrol marah dengan cara fisik, minum obat teratur, cara verbal dan cara spiritual) dan tindakan keperawatan spesialis (latihan asertif dan psikoedukasi keluarga). Laporan kasus ini melibatkan 11 pasien dengan karakteristik mayoritas usia 26-60 tahun, tidak bekerja, tingkat pendidikan SMA, belum menikah, dan memiliki riwayat dirawat sebelumnya. Tindakan keperawatan yang diberikan adalah tindakan keperawatan generalis dan ners spesialis latihan asertif dan psikoedukasi keluarga dengan menggunakan pendekatan teori adaptasi Roy dan adaptasi stress Stuart. Tindakan keperawatan dilakukan secara berurutan/ bertahap dimulai dengan tindakan keperawatan generalis kemudian dilanjutkan dengan tindakan keperawatan ners spesialis. Metode yang digunakan adalah pre-posttest dimana setiap pasien mendapatkan tindakan generalis serta tindakan ners spesialis latihan asertif dan psikoedukasi keluarga yang masing-masing terdiri dari 5 sesi. Hasil penerapan terapi latihan asertif dan psikoedukasi keluarga menunjukkan terjadinya penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan serta terjadinya peningkatan kemampuan pasien dalam mengatasi risiko perilaku kekerasan. Penggunaan pendekatan teori adaptasi Roy dan teori adaptasi stress Stuart berpotensi sesuai diterapkan pada penanganan pasien dengan risiko perilaku kekerasan. Kata Kunci: latihan asertif, psikoedukasi keluarga, risiko perilaku kekerasan, skizofrenia 
Changes in The Signs, Symptoms, and Anger Management of Patients with A Risk of Violent Behavior After Receiving Assertive Training and Family Psychoeducation Using Roy’s Theoretical Approach: A Case Report Yanuar Fahrizal; Mustikasari Mustikasari; Novy Helena Catharina Daulima
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 1 (2020): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i1.598

Abstract

Mental disorders are predicted to increase every year. Patients with severe mental disorders, such as schizophrenia, often engage in violent behavior. The treatment of such patients can use general nursing treatments (anger management with physical therapy, taking medicines regularly, and verbal and spiritual methods) and specialist nursing interventions (assertive training and family psychoeducation). This case report involved 11 patients, with the majority aged between 26 and 60 years, unemployed, high school graduates, unmarried, and with previous inpatient history. Generalist and specialist nursing interventions (assertive training and family psychoeducation) use Roy’s adaptation theory and Stuart’s stress adaptation approach. Nursing interventions were conducted sequentially, starting with generalist nursing interventions, followed by specialist ones. The method used was a pre–posttest in which each patient received generalist and specialist nursing interventions, assertive training, and family psychoeducation, each consisting of five sessions. Results of assertive training therapy and family psychoeducation showed a decrease in the signs and symptoms of violent behavior as well as an improvement in the patient’s ability to overcome the risk of violent behavior. The application of Roy’s adaptation theory and Stuart’s stress adaptation approach is potentially appropriate for the treatment of patients with a risk of violent behavior. Abstrak Perubahan Tanda, Gejala, dan Manajemen Marah pada Pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan Setelah Menerima Pelatihan Asertif dan Psikoedukasi Keluarga Menggunakan Pendekatan Teori Roy: Studi Kasus. Gangguan jiwa secara keseluruhan diprediksikan akan semakin meningkat setiap tahunnya. Pasien dengan masalah gangguan jiwa berat seperti skizofrenia seringkali melakukan perilaku kekerasan. Penanganan pasien dengan perilaku kekerasan dapat menggunakan tindakan keperawatan generalis (mengontrol marah dengan cara fisik, minum obat teratur, cara verbal dan cara spiritual) dan tindakan keperawatan spesialis (latihan asertif dan psikoedukasi keluarga). Laporan kasus ini melibatkan 11 pasien dengan karakteristik mayoritas usia 26–60 tahun, tidak bekerja, tingkat pendidikan SMA, belum menikah, dan memiliki riwayat dirawat sebelumnya. Tindakan keperawatan yang diberikan adalah tindakan keperawatan generalis dan ners spesialis latihan asertif dan psikoedukasi keluarga dengan menggunakan pendekatan teori adaptasi Roy dan adaptasi stress Stuart. Tindakan keperawatan dilakukan secara berurutan/ bertahap dimulai dengan tindakan keperawatan generalis kemudian dilanjutkan dengan tindakan keperawatan ners spesialis. Metode yang digunakan adalah pre-posttest dimana setiap pasien mendapatkan tindakan generalis serta tindakan ners spesialis latihan asertif dan psikoedukasi keluarga yang masing-masing terdiri dari 5 sesi. Hasil penerapan terapi latihan asertif dan psikoedukasi keluarga menunjukkan terjadinya penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan serta terjadinya peningkatan kemampuan pasien dalam mengatasi risiko perilaku kekerasan. Penggunaan pendekatan teori adaptasi Roy dan teori adaptasi stress Stuart berpotensi sesuai diterapkan pada penanganan pasien dengan risiko perilaku kekerasan. Kata Kunci: latihan asertif, psikoedukasi keluarga, risiko perilaku kekerasan, skizofrenia
The Quality of Life of Adolescents Experiencing Online Game Addiction During the COVID-19 Pandemic Yanuar Fahrizal; Hafizuddin Slamet Irmawan
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 26 No 1 (2023): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v26i1.1947

Abstract

The availability of the internet and the increase in stress in adolescents caused by the pandemic have led adolescents to frequently seek entertainment through online games. Online gaming can negatively impact adolescents by causing a decline in their physical health, psychological issues, difficulty forming healthy social relationships, and decline their quality of life. This study identified the relationship between online game addiction and the quality of life of adolescents during the COVID-19 pandemic. This research utilized a cross-sectional approach and involved 96 adolescents as the research sample selected using the incidental sampling method. Data collection was carried out using the Game Addiction Scale for Adolescent and WHOQOL-Bref, while the Spearman Rho test was used for data analysis. The results of the data analysis showed a significance p-value of 0.000 (p < 0.05) and r = -0.711, indicating that there was a unidirectional relationship between online game addiction and quality of life. Thus, it can be concluded that the higher the level of online game addiction, the lower the quality of life of adolescents.    Abstrak  Kualitas Hidup Remaja yang Mengalami Kecanduan Game Online Selama Pandemi COVID-19. Ketersediaan internet dan meningkatnya stres remaja akibat pandemi membuat remaja sering mencari hiburan melalui game online. Bermain game online secara berlebihan dapat menyebabkan mereka mengalami kecanduan. Hal tersebut dapat menimbulkan dampak negatif seperti penurunan kesehatan fisik, masalah psikologis, hubungan sosial dan penurunan kualitas hidup mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kecanduan game online dengan kualitas hidup remaja selama pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dan memilih 96 remaja sebagai sampel penelitian yang dipilih dengan metode incidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Game Addiction Scale for Adolescent dan WHOQOL-Bref, sedangkan analisis data menggunakan uji Spearman Rho. Hasil analisis data menunjukkan signifikansi nilai p sebesar 0,000 (p < 0,05) dan r = -0,711, menunjukkan bahwa terdapat hubungan searah antara kecanduan game online dengan kualitas hidup. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kecanduan game online maka kualitas hidup remaja akan semakin rendah. Kata Kunci: game online, kecanduan, kualitas hidup, remaja
Co-Authors Adhe Akbar Rafsanjani Ananda Rizky Akbar Andrea, Ririn Annisa Fadilasari Aprilia, Friska Aulia Fadillah Baroroh Baroroh, Baroroh Bertha Tesma Wulandari Biantara, Irgi Bima Yoga Pratama Cintya Maharani Damayanti, Selvi Rizkia Daulima, Novy Helena David Tor Burbwa Desi Rahmawati Dianing Aulia Puspitasari Dwi Istiana Erma Ayu Fitriyanti Ervina Kusuma Wardani, Ervina Kusuma Fahmi Irfanudin Faiga, Nurul Falasifah Ani Yuniarti, Falasifah Ani Fani Melinda Eka Putri Galang Hidayat Jati Hafizuddin Slamet Irmawan Hasan, Shukir Saleem Ida Rochmawati Indira, Fatin Iqbal Muzizat Rianto Itheng Lestari, Fatonah Laili Nur Hidayati Laili Nur Hidayati, Laili Lestari, Nina Dwi Lutfia Farras Azizah Mariyana, Dian Mya Martin, Neil M Maryanto, Wulan Adelia Putri Muhammad Fahri, Muhammad Muhammad Iqbal Kholidin Muhammad Miqdam Raisul Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mutiara Harul Aini Nabila Garnis Pramesti Nina Dwi Lestari Novy Helena Catharina Daulima Novy Helena Chatarina Daulima Pamungkas, Niki Cucu Pramitha Sari Pratama, Bima Yoga Prima Ardi Nurcahyo Putri, Alyfia Sofyan Rahayu Cahyaningtias Rausan Fikri Priyana Putra Refisya Putri Resti Yulianti Sutrisno Rika Suryana Risdiana, Nurvita Rismawati, Anisa Saputri, Reny Nur Sari, Amanda Sesanti Amiasih Shanti Wardaningsih Shanti Wardaningsih Shiva Delpiani Siti Nenti Sarifah Sutantri Sutantri Sutarjo, Puji Syahruramdhani, Syahruramdhani Syarifah, Rofiqotus Titih Huriah Triayana Triyana Triyana, Triyana Wahyulianto Wahyulianto Wati, Anisa Risma Zahra Alisya Dewi P Zinatul Mutaalimah