Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial

IMPLEMENTASI GEMAR MEMBACA MELALUI PROGRAM POJOK BACA DALAM MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 2 SUMBER alfian handina nugroho; ratna puspitasari; euis puspitasari
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 5, No 2 (2016): Inovasi Pembelajaran IPS
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.291 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v5i2.1167

Abstract

Perkembangan zaman yang semakin pesat membuat kegiatan membaca menjadi sangat memprihatinkan. Seperti masalah yang terjadi di SMPN 2 Sumber; pertama, banyak siswa yang belum mempunyai kesadaran akan pentingnya membaca ; kedua, belum adanya pembinaan yang dilakukan oleh pihak sekolah; ketiga, terpengaruhnya kepribadian peserta didik dikarenakan kegiatan yang kurang bermanfaat. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian strategi belajar mengajar tentang pengimplementasian gemar membaca melalui program pojok baca. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dengan pendekatan penelitian kualitatif. Cara pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan mewawancarai para informan, dan observasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Program Pojok baca SMP Negeri 2 Sumber merupakan program sekolah guna menciptakan siswa dan warga sekolah yang gemar membaca. Selain itu pelaksanaan program pojok baca juga sebagai realisasi dari ditunjuknya SMP Negeri 2 Sumber menjadi Good Practice School (GPS) dalam program kerjasama USAID Priority dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon. Pengimplementasian gemar membaca melalui program pojok baca pada siswa kelas VIII dalam mata pelajaran IPS menggunakan strategi dan kreasi yang dikembangkan para guru IPS. Pembinaan gemar membaca dilakukan dengan menjadwalkan pembiasaan membaca selama 15 menit sebelum memulai pembelajaran. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa pengimplementasian gemar membaca melalui program pojok baca dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas VIII di SMPN 2 Sumber Kabupaten Cirebon sangatlah diperlukan. Karena pembinaan bertujuan untuk membangun minat membaca peserta didik agar berprestasi dan menjadi siswa yang berbudi pekerti luhur. Kata Kunci: Implementasi, Gemar Membaca, Pojok baca
KONTRIBUSI EMPIRISME TERHADAP PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Ratna Puspitasari
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.069 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v1i1.367

Abstract

ABSTRAK Empirisme merupakan salah satu bentuk inovasi yang berani. John Locke adalah tokoh pembawa gerbong aliran empirisme dalam filsafat. Sebuah aliran yang berkiblat bahwa semua pikiran dan gagasan manusia berasal dari sesuatu yang didapatkan melalui indera, melalui pengalaman oleh sebab itu ide bawaan apriori yang diyakini Descrates adalah salah. John Locke sangat percaya bahwa benak manusia sewaktu dilahirkan bagaikan kertas putih ( tabularasa ). Ide yang terdapat di dalam benak manusia sesungguhnya berasal dari pengalaman. Ia hadir secara aposteriori. Pengenalan manusia terhadap seluruh pengalaman yang dilaluinya ( mencium, merasa, mengecap, mendengar ) menjadi dasar bagi hadirnya gagasan-gagasan sederhana. Namun pikiran bukanlah sesuatu yang pasif terhadap segala sesuatu yang datang dari luar. Beberapa aktivitas berlangsung dalam pikiran. Gagasan-gagasan yang datang dari indera diolah dengan cara berfikir, bernalar, mempercayai, meragukan dan dengan demikian memunculkan apa yang disebut perenungan. Empirisme timbul sebagai reaksi dari paham rasionalisme “Rene Descartes”dan membawa kontribusi dalam Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Kata Kunci: pengalaman, gagasan, pemikiran
PENGARUH KEBERADAAN HOME INDUSTRY TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA Khumaeroh Khumaeroh; Ratna Puspitasari
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 8, No 2 (2019): Pendidikan Karakter
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/edueksos.v8i2.5122

Abstract

Home industry adalah rumah usaha produk barang atau perusahaan kecil, karena jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah. Keberadaan home industry akan membawa perubahan-perubahan yang signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pada satu sisi home industry konfeksi juga membawa kepada persoalan-persoalan, inilah yang menyebabkan gangguan terhadap lingkungan seperti limbah industri  yang dibuang kesungai, penyempitan lahan sawah sehingga jika tidak direncanakan dengan baik maka tidak menutup kemungkinan pemukiman akan semakin padat dan terjadi perubahan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan fungsinya, perubahan masyarakat menjadi konsumtif serta persaingan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh keberadaan home industry konfeksi terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat di Desa Tegalgubug Lor Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan analisis statistik deskriptif. Populasinya adalah seluruh karyawan home industry konfeksi di Desa Tegalgubug Lor Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon yaitu sejumlah 150 orang, sehingga untuk sampel peneliti sebanyak 38 sampel. Teknik pengambilan sampel dengan teknik area sampling. Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, angket dan dokumentasi. Adapun analisis data yang digunakan adalah analisis prosentase, uji normalitas, koefisien determinasi, uji linearitas, uji regresi sederhana,dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh keberadaan home industry  terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat. Di peroleh persamaan uji regresi sederhana Ŷ = 16,381 + 0,640X. Nilai koefisien determinasi di dapat skor sebesar 51,7%. Sedangkan sisanya 48,3% dipengaruhi oleh variabel lain. Berdasarkan hasil uji t di atas nilai signifikan sebesar 0,000 dan t hitung sebesar 6,209. Karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 dan t hitung (6,209) lebih besar dari t tabel (1.68830) maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa ada pengaruh keberadaan home Industry terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat di Desa Tegalgubug Lor. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan mengenai keberadaan home industry terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat di Desa Tegalgubug Lor Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon.
MULTIKULTURALISME DALAM IPS: PENGENALAN RELASI SOSIAL ETNIS TIONGHOA DALAM INTEGRASI BANGSA (Studi Kritis kajian Relasi Gender antar Etnis di Indonesia) Ratna Puspitasari
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.596 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v3i1.323

Abstract

Abstrak Pendidikan multikultural sudah selayaknya diajarkan di kelas awal IPS. Salah satu keragaman itu adalah pengenalan relasi etnisitas dan gender pada siswa. Sangat jarang guru IPS mengajak siswa menganalisa bahwa sejak dahulu kaum perempuan selalu didiskriminasikan. Kebanyakan dari peradaban besar dunia di zaman kuno menganggap perempuan lebih rendah dari pada kaum pria. Kaum perempuan selalu dianggap lemah dan tidak berharga. Untungnya tidak semua perabadan menganggap bahwa kaum hawa tidak berharga. Sebelum kedatangan bangsa Arya, perempuan di India sangat dihormati. Namun seiring dengan kedatangan bangsa Arya ke India, lama-kelamaan posisi perempuan semakin direndahkan. Begitu pula yang terjadi di Tiongkok (China).  Dalam budaya asli Tionghoa kedudukan laki-laki dan wanita merupakan personifikasi dari unsur “Yang” dan “Yin”, yaitu unsur-u yang bersifat aktif dan unsure-unsur yang bersifat pasif. Dalam hal ini “Yang” (aktif) dipersepsikan laki-laki dan “Yin” (pasif) dipersepsikan wanita. Personifikasi tersebut kemudian dibingkai dalam strukturt social dengan system kekerabatan patrilineal dimana keluarga sebagai lembaga dipimpin laki-laki, sehingga laki-laki lebih memiliki  kekuasaan daripada wanita. Demikian juga dalam pemenuhan kebutuhan keluarga atau rumahtangga, kewajiban utama laki-laki dan wanita sifatnya hanya membantu. Dampaknya adalah laki-laki cenderung terlibat dalam sektor perekonomian modern skala luas, sedangkan wanita cenderung berada dalam sektor domestic atau kalaupun sektor perekonomian dalam skala kecil dan lingkungan tempat tinggal. Kata Kunci: Relasi, Etnisitas, Kesetaraan
PENGEMBANGAN NILAI-NILAI IPS DALAM PENDIDIKAN ALTERNATIF BAGI ANAK NELAYAN DI KOTA CIREBON Ratna Puspitasari
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.592 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v1i2.378

Abstract

ABSTRAKPada umumnya puluhan juta masyarakat di sepanjang pantai atau daerah pesisir,mengalami kehidupan ekonomi dan social yang sulit karena tidak mendapatkankesempatan untuk memperoleh layanan pendidikan dan sarana publik lainnya. Hal iniperlu mendapat perhatian dari mereka yang berkecimpung di dunia pendidikan, mengingatbelajar merupakan proses yang sangat penting dalam menghadapi tantangan-tantangandi masyarakat. Guru perlu mengetahui lebih banyak tentang cara mendesain danmengembangkan model pembelajaran, agar proses belajar siswa dapat lebih efektif,efisien, dan menarik. Dengan adanya program pembelajaran yang telah dirancang dandikembangkan sesuai kebutuhan dengan baik, maka perubahan-perubahan yang cepatdalam masyarakat yang disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologidiharapkan akan dapat ditanggulangi.Kata Kunci: Nilai, Budaya, Nelayan