Background: Work fatigue caused by work period and age factors is one of the occupational health and safety problems that can be a risk of accidents while driving. Purpose: To determine the relationship between length of service and age and work fatigue in travel drivers. Method: Quantitative research with a cross-sectional design approach, involving 33 Commanditaire Vennootschap Raffi Expres Travel Kutacane drivers, was conducted in July-August 2024. Results: The average age of respondents is 30 years with a standard deviation value of 5.0 in the age range of 25-35 years with a p-value of 0.009 (<0.05), so there is a relationship between age and work fatigue. In addition, a PR value of 7.368 was obtained, indicating that respondents aged ≥ 30 years have a 7.368 times greater risk of experiencing high levels of work fatigue compared to respondents aged > 30 years. There are 21 respondents (63.6%) who have a work period containing co (≥ 5 years) with a p-value of 0.027 and an OR value of 5.714. This indicates that a work period of ≥ 5 years is at risk of experiencing high work fatigue compared to respondents who have a work period of < 5 years. Conclusion: There is a significant relationship between length of service and age with work fatigue in travel drivers (p-value <0.05). Keywords: Age; Driver; Job Fatigue; Length of Service. Pendahuluan: Kelelahan kerja yang disebabkan oleh masa kerja dan faktor usia adalah salah satu permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja yang dapat menjadi risiko terjadi kecelakaan pada saat bekerja mengemudi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan masa kerja dan usia terhadap kelelahan kerja pada sopir pengemudi travel. Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain cross sectional, melibatkan 33 sopir pengemudi travel CV Raffi Expres Travel Kutacane, dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2024. Hasil: Rata-rata usia responden adalah 30 tahun dengan nilai standar deviasi 5.0 pada rentang usia 25-35 tahun dengan p-value 0.009 (<0.05), maka ada hubungan antara usia dengan kelelahan kerja. Selain itu, diperoleh nilai PR sebesar 7.368, menunjukkan bahwa responden berusia ≥ 30 tahun mempunyai risiko 7.368 kali lebih besar untuk mengalami tingkat kelelahan kerja yang tinggi dibandingkan dengan responden berusia >30 tahun. Terdapat 21 responden (63.6%) yang memiliki masa kerja berisiko (≥ 5 tahun) dengan p-value 0.027 dan nilai OR sebesar 5.714. Hal ini menunjukkan bahwa masa kerja ≥ 5 tahun berisiko mengalami kelelahan kerja yang tinggi dibandingkan dengan responden yang memiliki masa kerja < 5 tahun. Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja dan usia terhadap kelelahan kerja pada sopir pengemudi travel (p-value <0.05). Kata Kunci: Kelelahan Kerja; Masa Kerja; Sopir Travel; Usia.