Luka terdiri dari luka bakar dan luka sayat. Luka bakar memerlukan perawatan yang khusus mulai fase awal hingga fase lanjut. Dalam penyembuhan luka perlu penanganan yang baik agar tidak terjadi infeksi dan mempercepat proliferase sel epitel sehingga mempercepat terjadinya penutupan luka. Luka sayat memiliki resiko infeksi yang tinggi bila dibandingkan dengan luka bakar sehingga dalam proses preoperatif diperlukan bahan antiseptik seperti Iodine, alkohol dan klorheksidin. Luka sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai obat luka bakar dan luka sayat telah beredar dipasaran, namun dalam upaya pemberdayaan masyarakat untuk penanganan kondisi luka bakar dan luka sayat, maka kami tim pengabdian pada masyarakat perlu memperkenalkan kepada masyarakat khususnya di RW 05 Indralaya Mulya Ogan Ilir tentang Penggunaan dan pembuatan sediaan salep daun pacar kuku (Lawsonia inermis L.) untuk pengobatan luka bakar dan luka sayat. Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah terkait khasiat dan kegunaan daun pacar kuku serta informasi ilmiah terkait aktivitas farmakologis dari daun pacar kuku. Selanjutnya diperkenalkan formulasi pembuatan salep daun pacar kuku untuk obat luka. Hasil kegiatan menunjukkan masyarakat merasa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang pembuatan salep dari tumbuhan obat. Masyarakat umumnya belum tau kalau daun pacar kuku juga berkhasiat sebagai obat luka. Kegiatan ini telah menambah wawasan masyarakat Indralaya mulya tentang penggunaan dan pembuatan salep dari tumbuhan obat untuk pengobatan luka.