Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : PUBLIKASI PENELITIAN TERAPAN DAN KEBIJAKAN

ANALISIS KONSEP TEMATIK PADA TAMAN-TAMAN DI KEBUN RAYA SRIWIJAYA DALAM MENDUKUNG KONSERVASI LAHAN GAMBUT SUMATERA SELATAN Herawati, Masfiah; Maryani, Sri
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 1 No 2 (2018): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46774/pptk.v1i2.63

Abstract

Luas  lahan  basah  di  Indonesia  diperkirakan  20,6 juta ha atau sekitar 10,8% dari luas daratan Indonesia (Rahmawaty et al.2014). Sumatera Selatan sebagai salah satu provinsi yang memiliki luas lahan gambut sekitar 1.254.502,34 hektar merupakan potensi alam yang harus dijaga keberlangsungan ekosistemnya, salah satu upaya pemanfaatan ekosistem gambut di Sumatera Selatan adalah dengan pembuatan Kebun Raya Sriwijaya. Karakteristik lahan gambut yang dimiliki oleh Kebun Raya Sriwijaya merupakan dasar dalam semua kegiatan yang di lakukan di lokasi ini. Salah satu kegiatan pembangunan yang di lakukan di Kebun Raya Sriwijaya adalah pembangunan taman tematik. Penulisan ini akan mengulas analisa mengenai bagaimana integrasi tema pembangunan taman berdasarkan kondisi karakteristik lahan tersebut. Tema taman yang dapat dinikmati secara visual akan mempengaruhi  minat pengunjung, baik bagi golongan anak-anak, orang tua, mulai dari tingkatan pendidikan terendah sampai tertinggi untuk datang dan beraktivitas di taman, sehingga tujuan konservasi, pendidikan, penelitian, rekreasi serta jasa lingkungan akan  terpenuhi. Hasil analisis tematik taman yang ada di Kebun Raya Sriwijaya ditemukan bahwa  tematik pada taman- taman yang ada di Kebun Raya Sriwijaya ditentukan atas dasar tema Kebun Raya Sriwijaya, potensi tanaman, nilai estetika, lahan yang tersedia, relief lahan, karakteristik tanah (jenis gambut, kedalaman, elevasi dan tinggi muka air tanah) dan ketersediaan sumber air untuk penyiraman.
KEDALAMAN GAMBUT TERHADAP ZONASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI KEBUN RAYA SRIWIJAYA Maryani, Sri; Juairiyah, Oktaf
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 1 No 2 (2018): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46774/pptk.v1i2.65

Abstract

Pembangunan infrastruktur diperlukan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan konservasi ekosistem gambut harus tetap dijalankan. Tujuan penelitian yaitu mengkaji karakteristik lahan gambut dalam pelaksanaan pembangunan di Kebun Raya Sriwijaya. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini diperoleh data bahwa pembangunan infrastruktur di lokasi Kebun Raya Sriwijaya akan menempati titik gambut dengan kedalaman 425?550 cm, dan pada posisi elevasi 15?22. Zona C2 merupakan zona pembangunan laboratorium, herbarium, bank biji dan farmakologi, berada pada lahan dengan kedalaman tertinggi yaitu ±545 cm sedangkan pada zona E2 untuk pembangunan paranet berlokasi pada lahan gambut dengan kedalaman gambut terendah yaitu ±350 cm. Pembangunan pada Perpustakaan (Zona C2), Cafetaria (Zona G), dan Sarana Rekreasi (Zona H) pada elevasi tertinggi yaitu 20 hingga 22 cm. Sedangkan pada Zona B2, Rumah Dinas dan Mess Karyawan terletak pada elevasi  terendah yaitu 15- 16 cm.
IDENTIFICATION OF MEDICINAL PLANTS IN KEBUN RAYA SRIWIJAYA AND RESIDENCY OF BAKUNG VILLAGE, OGAN ILIR DISTRICT Komalasari, Oom; Maryani, Sri; Juairiyah, Oktaf; Susanto, Tri
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 2 No 1 (2019): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46774/pptk.v2i1.105

Abstract

Many types of plants are used by the community as medicinal herbs, but how to use them varies based on local wisdom of the local community. It is necessary to identify medicinal plants in the Sriwijaya Botanical Garden and its usage by the Bakung Village community to increase the collection of the Sriwijaya botanical garden and increase the amount of genetic conservation of medicinal plants in the wetlands. Data collection techniques carried out by field surveys and interviews and data were analyzed descriptively qualitatively. There were 31 types of medicinal plants used by the community in Bakung Village. The leaves are the most widely used and processed by boiling and then drinking the water. The results of the exploration of medicinal plants can add a database of medicinal plants in the Sriwijaya Botanical Garden.
PENGARUH DEFORESTASI DAN TINGKAT KEBAKARAN HUTAN TERHADAP TINGKAT EMISI GAS RUMAH KACA Maryani, Sri
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 3 No 2 (2020): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46774/pptk.v3i2.106

Abstract

This study aims to determine the effect the area of Forest Fire and Deforestation Figures on Green House Gas Emission Level. This study uses descriptive quantitative research, with statistical analytical methods. The data source is processed with Importance-Performance Analysis, so that the area can be used as a reference in reducing the level of greenhouse gas emissions. The provinces of South Kalimantan, South Sumatra and Papua are areas prone to fires which are suspected not to be affected by the high level of Indonesia's deforestation within and outside the Forest Zone, but there may be other factors that play a role in the emergence of forest fires. It is suspected that among the factors that can be a trigger factor for high levels of forest fires that are directly related to the increase in the number of greenhouse gas emissions, namely the distribution of peat deposits
POTENSI PEWARNA ALAMI TEKSTIL DI KEBUN RAYA SRIWIJAYA (STUDI PENGARUH AIR GAMBUT TERHADAP KECERAHAN WARNA DARI TUMBUHAN BEGONIA (BEGONIA SP.) DAN SEDUDUK (MELASTOMA MALABATHRICUM L.)) Maryani, Sri; Komalasari, Oom; Rahayu, Niken Probowati Nur; Suswara, Tri Novayanti
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 3 No 1 (2020): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46774/pptk.v12i1.109

Abstract

Sources of natural dyes that are currently becoming an attractive choice in textiles encourage various parties to search for and develop it. A variety of plants that have the potential as sources of natural dyes in various regions, including South Sumatera Province, is rich in various plants, both dry and wetlands. Sriwijaya Botanical Garden as one of the regions in South Sumatra Province, which stores various plant species, also has a potential source of natural dyes, namely Begonia (Begonia Sp) and seduduk (Melastoma malabathricum L.). This research is experimental research conducted in January-May 2020. Based on observation, it can be concluded that the brightness of the colors produced on the fabric can be obtained by using mineral water, while to produce a darker color can be used peat water. The type of binding agent used can also affect the resulting color's appearance to increase the diversity of colors made from natural ingredients. In the future, the resulting color's chemical content test is essential so that it can be developed as a natural dye in the textile industry.
PENGARUH PRA PERLAKUAN DAN JENIS KEMASAN TERHADAP KARAKTERISTIK DAN MASA SIMPAN KERIPIK NANAS Nursanty, Nursanty; Komalasari, Oom; Defriyanti, Wenni Tania; Juairiyah, Oktaf; Sugiarti, Yenny; Maryani, Sri; Efriandi, Efriandi; Susanto, Tri
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 3 No 2 (2020): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46774/pptk.v3i2.117

Abstract

Pineapple is a perishable fruit, has a short shelf life which is only lasted 7 days at room temperature conditions (28oC - 30oC). To overcome this problem, it is necessary to do postharvest processing of pineapple as a form of pineapple diversification, so that it can maintain the value of pineapple sales during the pineapple season and abundant pineapple. One diversification of pineapple that can be done is to make pineapple chips. Making pineapple chips is done by 2 methods, namely making chips with pineapple that was previously in the freezer first and making chips with fresh pineapple. Characteristics of fresh fruit and pineapple chips are tested in a laboratory, including test parameters: proximate (water content, ash content, fat content, protein content and carbohydrate content), total acid, vitamin C, reducing sugar, pH, total dissolved solids and% parts which is eaten. Pineapple chip shelf life test is carried out on two treatments namely freezer (through cooling) and fresh (without freezer). Each treatment was tested with a mass stored in pp-Al foil and full Al-foil packaging. Each treatment in each package was tested for ALT-bacteria and MPN coliform. From the results of the ALT Bacterial Laboratory Test it was seen that for fresh pineapple chips and freezer pineapple chips with full aluminum foil or half aluminum foil (pp-al foil) packaging there was no difference in results where bacterial growth was still 0 (no bacteria growing, only MPN Coliform but still below the eligibility standard that is <2). This proves that pineapple chips made are suitable for consumption in a storage period of 1 month.
KELAYAKAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG ANEKA RASA SKALA KECIL DI KELURAHAN 5 ULU PALEMBANG Maryani, Sri
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 7 No 3 (2013): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

As an icon of Palembang city, multi flavor kemplang has a great opportunity to be developed, both for promoting the local economy and increasing regional revenue in the tourism sector. The purpose of this study is to determine the feasibility of multiflavor kemplang industry in kelurahan 5 Ulu Palembang by using the conventional financial criteria include NPV, Net B / C and Pay Back Period, as well as non-financial methods that include technical feasibility, political feasibility, social feasibility,and feasibility for household main sourceof income. The study indicates that multiflavor home industry with minimum scale of 5 kg per day would be able to support the minimum cost of living, and to finance the education of 2 children up to the college level. Result shows that NPV is Rp.255.974.400,-. Net B/C is 2,31, and PBP is 0,79 which as a whole indicate that multiflavor kemplang home industry is feasible to be developed in kelurahan 5 Ulu Palembang
KONTAMINASI LOGAM BERAT DALAM BUAH MELON (STUDI KASUS TANAMAN MELON YANG DI TANAM DI WILAYAH TAMBANG BATUBARA) Maryani, Sri
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 8 No 3 (2014): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keamanan makanan menjadi sangat penting agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Tetapi ironisnya, belakangan ini banyak makanan yang beredar di masyarakat tidak terjamin lagi keamanannya. Salah satu penyebab rendahnya konsumsi buah adalah rendahnya mutu buah terutama disebabkan oleh tingginya kontaminasi logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa kontaminasi logam berat dalam buah melon di lokasi tanam pada area tambang batubara di Kabupaten Lahat. Kadar logam berat dalam buah melon yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, dibandingkan dengan baku mutu SNI 7313:2008 tentang Batas Maksimum Residu (BMR) hasil pertanian. Dari analisa tanaman melon yang ditanam dilokasi tambang batubara didapatkan kandungan logamnya yang masih dibawah ambang batas sehingga aman untuk dikonsumsi. Tetapi pada daunnya mengandung logam yang lebih tinggi sehingga tidak dianjurkan untuk memanfaatkan daun melon sebagai pakan tenak. Disarankan untuk pengelolaan lahan sebelum ditanami dan mengurangi penggunaan pestisida untuk keamanan logam berat dalam buah melon. Khususnya karena terkontaminasi logam-logam berat seperti timbal (Pb), merkuri Hg), arsen (As) dan kadmium (Cd). Padahal bila logam-logam tersebut masuk ke dalam tubuh lewat makanan, selain akan menganggu system saraf, kerusakan otak, kelumpuhan, pertumbuhan terhambat, kerusakan ginjal, kerapuhan tulang dan kerusakan DNA atau kanker.
Dampak Pemakaian Air Gambut Untuk Keperluan Sehari-hari Terhadap Kesehatan Masyarakat di Kecamatan Inderalaya Utara Maryani, Sri
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 9 No 3 (2015): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract