Masykur Hakim
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Konsep Kepemimpinan Menurut Al-Ghazālī Masykur Hakim
ILMU USHULUDDIN Volume 5, Nomor 1, Januari 2018
Publisher : Himpunan Peminat Ilmu-Ilmu Ushuluddin (HIPIUS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.554 KB) | DOI: 10.15408/iu.v5i1.12368

Abstract

According to al-Ghazālī, the presence of the leader is very important in a country or in a community for keeping peace, comfort and orderly in the society. It is a religious obligation for Muslims or their representative to choose the capable leader in order to gain the common interests of the people and the instructions of religion coukd running well suited to their expectations. Even he allowed the Muslim cleric to participate in the politics practically or become members of the House in order the all programmes of the government are implemented smoothly. If the Muslim intellectuals of the country could not criticize the indisciplines of the government to Islamic laws or its disobidiences to the regulations preferablely they take the opposition side and become the real opposant. Still more of his Islamic political thoughts are interested to be elaborated deeper in this paper.
Ortodoksi dan Hetredoksi di Kalangan Muslim India Masykur Hakim
Refleksi Vol 2, No 2 (2000): Refleksi
Publisher : Faculty of Ushuluddin Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5996.707 KB) | DOI: 10.15408/ref.v2i2.14328

Abstract

Kedatangan umat Islam India, terutama abad ke tiga belas seiring dengan konsolidasi kekuatan politik mereka, pada gilirannya, menyebabkan penduduk asli India masuk Islam dalam jumlah yang relatif besar.
Ortodoksi dan Heterodoksi di Kalangan Muslim India Masykur Hakim
Refleksi: Jurnal Kajian Agama dan Filsafat Vol 2, No 2 (2000): Refleksi
Publisher : Faculty of Ushuluddin Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ref.v2i2.14328

Abstract

Artikel ini membahas dinamika ortodoksi dan heterodoksi di kalangan Muslim India, yang mencerminkan kompleksitas keagamaan dalam komunitas Muslim di subkontinen tersebut. Ortodoksi dalam Islam di India sering dikaitkan dengan aliran Sunni tradisional yang memegang teguh ajaran-ajaran yang dianggap murni dan sesuai dengan syariat. Namun, realitas sosial dan sejarah India yang kaya dan beragam telah memunculkan berbagai bentuk heterodoksi di kalangan Muslim, termasuk praktik-praktik keagamaan yang bercampur dengan tradisi lokal, budaya sufi, dan pengaruh Hindu. Heterodoksi ini sering kali berwujud dalam bentuk gerakan-gerakan sufi, yang menekankan mistisisme dan hubungan langsung dengan Tuhan, serta praktik-praktik ritual yang mungkin tidak sepenuhnya sejalan dengan ajaran ortodoks Islam. Contohnya, ziarah ke makam sufi, penggunaan musik dalam ibadah, dan kepercayaan pada kekuatan spiritual wali-wali sufi. Di sisi lain, pengaruh kolonialisme, modernisasi, dan kebangkitan gerakan reformis juga turut membentuk perdebatan mengenai ortodoksi dan heterodoksi di kalangan Muslim India. Gerakan seperti Deobandi dan Ahl-i Hadith menekankan pentingnya kembali kepada ajaran Islam yang murni dan menolak praktik-praktik yang dianggap bid'ah atau menyimpang. Konflik antara ortodoksi dan heterodoksi ini tidak hanya mempengaruhi praktik keagamaan, tetapi juga identitas sosial dan politik Muslim di India. Meskipun terdapat ketegangan, keduanya terus hidup berdampingan, mencerminkan keragaman dan dinamika Islam di India yang terus berkembang.