Artikel ini mengenai generasi muslim milenial kota Serang yang memiliki karakter yang unik dalam melaksanakan filantropi Islam, keakraban mereka pada media dan teknologi komunikasi menjadikannya terbuka menerima informasi termasuk pandangannya terhadap politik, sosial dan ekonomi, mereka tetap peduli dengan orang lain terutama kaum dhuafa,sehingga membentuknya kesalehan sosial. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap terbentuknya budaya filantropi generasi muslim milenial lalu upaya generasi muslim milenial memaknai kesalehan sosial melalui filantropi kemudian konsep diri generasi muslim milenial dalam filantropi dan interaksi generasi muslim milenial dalam gerakan budaya filantropi. Melalui pendekatan fenomenologi kajian ini menegaskan bahwa generasi muslim milenials kota Serang mengenal dan mempraktikkan zakat, infaq dan sedekah sejak mereka kecil, seiring waktu berusaha memahaminya dan terus melakukannya, peran orang tua, lingkungan dan tempat belajar mereka sangat mempengaruhi terbentuknya kesadaran untuk berderma dan membantu orang lain, mereka beranggapan bahwa muslim yang taat adalah muslim yang menjalankan semua perintah Alloh swt dan menjauhi larangannya serta selalu membantu muslim lainnya yang kekurangan, hal ini mereka aplikasikan dalam keseharian, mereka ikut menggalang dana jika ada bencana alam di Indonesia baik secara langsung melalui posko pengumpulan bantuan ataupun melalui donasi virtual untuk memudahkan dalam penyalurannya.