This Author published in this journals
All Journal Sari Pediatri
Lidiya Siska
RS Dr Hasan Sadikin Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Sari Pediatri

Hepatotoksisitas pada Anak Penderita Human Immunodeficiency Virus di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Lidiya Siska; Adi Utomo Suardi; Aggraini Alam
Sari Pediatri Vol 19, No 4 (2017)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp19.4.2017.214-9

Abstract

Latar belakang. Gangguan hati merupakan masalah pada pasien HIV. Sebagian besar pasien HIV dengan gangguan hati tidak menunjukkan gejala sehingga gangguan hati baru diketahui saat pemeriksaan enzim hati.Tujuan. Mengetahui prevalensi dan faktor yang berhubungan dengan hepatotoksisitas pada anak pasien HIV di Rumah Sakit Hasan Sadikin BandungMetode. Metode penelitian adalah deskriptif analitik dengan rancangan potong lintang. Subjek penelitian berjumlah 52 anak HIV. Dilakukan pengambilan data demografis, antropometri serta pemeriksaan CD4 dengan metode flow cytometri, SGOT dan SGPT dengan metode spektrofotometri UV dengan pyridoxal-5-phosphate. Data yang didapat kemudian dianalisis dengan uji chi square, Fisher exact dan Mann Whitney.Hasil. Usia rata-rata pasien pada penelitian ini yaitu 8,2±3,5 tahun. Dua puluh delapan (54%) subjek penelitian berjenis kelamin laki-laki. Kadar median SGOT, yaitu 28 U/L (15‒49 U/L) dan median SGPT yaitu 21 U/L (6‒47 U/L). Sebanyak 7 Anak (14%) subjek penelitian didapatkan hepatotoksisitas ringan dengan nilai fungsi hati 1,25‒2,5 kali batas atas normal. Faktor yang berhubungan dengan hepatotoksisitas tidak berbeda bermakna.Kesimpulan. Pada anak pasien HIV didapatkan angka kejadian gangguan fungsi hati 14%. Tidak terdapat hubungan kejadian hepatotoksisitas dengan faktor lama terapi antiretroviral, stadium klinis, derajat imunodefisiensi, jenis antiretroviral, terapi kotrimoksazol, terapi antituberkulosis, dan kadar CD4.