Stasiun Pengamatan Cuaca pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merapatkan jaringan stasiun pengamatan cuaca guna menghasilkan akurasi data yang lebih baik. BMKG memiliki kurang lebih 1000 dan jumlah ini masih jauh dari ideal untuk kerapatan jaringan pengamatan cuaca se-Indonesia. Stasiun pengamatan cuaca yang terbagi dalam 3 (tiga) type yaitu Automatic Rain Gauge (ARG), Automatic Weather Station (AWS) dan Agroclimate Automatic Weather Station (AAWS). Pemuktahiran sistem pengiriman data dari stasiun pengamat cuaca terhadap protokol pengiriman File Transfer Protocol (FTP) melalui modem General Packet Radio Service (GPRS) setiap 10 menit, dengan upgrade teknologi Internet of Things (IoT) perlu peninjauan terhadap kinerja operasional sistem komunikasi data. Karakteristik data yang kecil sangat cocok pada teknologi Internet of Things dengan menggunakan protokol Message Queuing Telemetry Transport (MQTT) guna monitoring data-data cuaca secara real-time. Berdasarkan hasil kajian dan penelitian dengan pengujian yang dilakukan terhadap metode komunikasi protokol FTP dengan protokol IoT MQTT pada stasiun AWS menggunakan analisa dengan metode PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efisiency dan Service) menunjukkan protokol MQTT yang berbasis IoT sebagai konsep komunikasi data yang tepat dimasa depan mengantikan protokol FTP.