Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerusakan dan degradasi fungsi DAS Manna dengan pendekatan perhitungan tingkat bahaya erosi (TBE). Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda penelitian survei tinjau, yaitu dengan cara mengumpulkan data dan informasi serta fakta-fakta dari gejala di lapangan dan analisis data spasial peta tematik menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG), Penentuan tingkat erosi tanah dengan menggunakan metode USLE juga dilakukan fungsi-fungsi SIG yaitu tumpang susun seperti intersect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: sebagian besar wilayah DAS Manna berada pada kategori TBE sangat berat (>480 ton/ha/th) yaitu seluas 46.204,5 atau 64,1 % dari total luasan DAS Manna, kategori Berat (180-480 ton/ha/th) seluas 10.399,8 Ha (14,4 %), kategori sedang (60-180 ton/ha/th) seluas 6.393,5 Ha (8,9 %) dan sangat rendah (<15 ton/ha/th) hanya seluas 1.533,2 Ha (2,1 %). Hasil ini menunjukkan bahwa wilayah DAS Manna dapat digolongkan sebagai DAS yang kritis bila didasarkan pada potensi erosi yang mencapai lebih dari 64 % dari total luasan DAS Manna. Sedangkan bila dianalisa pada tiap Sub DAS, maka Sub DAS Manna Hilir adalah Sub DAS yang memiliki TBE paling besar, yaitu sekitar 78,2 % (6.892,5 Ha) berada pada kategori Sangat Berat (>480 ton/ha/th) 6.892,5 Ha atau 9,6 % dari total luasan DAS Manna, Berat (180-480 ton/ha/th) seluas 1.443,1 Ha atau 2 % dari luas total luasan DAS Manna. Hasil tersebut sudah cukup menggambarkan bahwa DAS Manna dapat digolongkan kedalam DAS kritis berdasarkan potensi tingkat bahaya erosinya.