Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Dinamika : Jurnal Teknik Mesin

Pengaruh Debit dan Head Terhadap Daya Mikro Hidro Pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Papaloang Pulau Bacan Tri Suyono; Lita Asyriati Latif; Kifli Umar; Fitra Putra Siko
DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin Vol 3, No 1 (2018): DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dinamik.v3i1.1569

Abstract

Pengoperasian Instalasi Pengolahan Air tidak memerlukan energy listrik untuk menggerakkan sistem kimia yaitu pompa dossing dan mixer pengaduk bahan kimia serta lampu penerangan, pada IPA sitem gravitasi kebanyakan lokasinya berada jauh dari permukiman dan akses jalannya kebanyakan cukup sulit, dan tidak tersedia jaringan listrik dari PLN, sedangkan jika menggunakan genset penyediaan dan pengangkutan BBM tidak mudah, sehingga diperlukan solusi pengadaan energy yang tidak tergantung bahan bakar.Sisa tekan air yang mengalir dari intake ke IPA rata-rata diatas 3 bar, atau setara dengan 30 meter kolom air, sehingga masih memiliki potensi untuk dimanfaatkan untuk menghasilkan energy listrik dengan mikro hidro dengan memasang mikro hidro diatas tangki V-note, sehingga air yang masuk dimanfaatkan uintuk menggerakkan mikro hidro sebelum selanjutnya dimasukkan ke tangki V-note untuk dilakukan proses pengolahan sampai mencapai standar air minum yang disyaratkan. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap pengaruh debit dan head terhadap daya mikrohidro dengan melakukan variasi debit, hal tersebut untuk mengatahui performance dari mikro hidro.Dari setiap variasi debit tersebut akan didapatkan data yang digunakan untuk perhitungan dalam mencari beberapa formula dasar, diperoleh hasil daya keluaran generator dan efisiensi total. Pada data hasil perhitungan dimana debit air (Q) = (0,01 – 0,02) m3/s menghasilkan daya keluaran generator (Pg) = (5,02 – 8,97) kW, Pada data penelitian dimana debit air (Q) = (0,01 – 0,02) m3/s menghasilkan daya keluaran generator (Pg) = (4,80 – 8,94) kW dengan efisiensi total (ηT) = (0,727 – 0,759). Maka dapat dinyatakan bahwa semakin besar debit air semakin besar pula daya keluaran dan efisiensi total yang dihasilkan. Hal ini dipengaruhi oleh head, panjang dan diameter pipa pesat, serta kecepatan aliran air. Dengan demikian hasil perhitungan dengan hasil penelitian yang didapat sudah mendekati.
Pengaruh Ketebalan EPS Styrofoam terhadap Distribusi Tegangan, Gaya Reaksi dan Energi Terserap pada Helm Witono Hardi; Lita Asyriati Latif; arief hidayat
DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 1 (2021): DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dinamik.v6i1.3459

Abstract

Helm merupakan perangkat keselamatan yang sangat penting bagi pengendara motor. Helm menyerap energi akibat benturan pada kepala sehingga pemakai akan selamat. Salah satu kunci keselamatan pada helm adalah lapisan gabus EPS Styrofoam yang berada di sebelah dalam helm. EPS Styrofoam menyerap energi kinetik menjadi energi deformasi yang terjadi padanya. Pada penelitian ini dilakukan uji helm secara numerik untuk mendapatkan nilai energi yang diserap, distribusi tegangan, deformasi maksimum akibat pembebanan impak. Helm dimodelkan pada ukuran sebenarnya. Terdapat dua lapisan pada helm yang diteliti yaitu lapisan luar yang keras dan lapisan dalam yang merupakan gabus styrofoam. Pemodelan dilakukan dengan kondisi helm tanpa lapisan gabus kemudian diberi lapisan secara bervariasi semakin tebal. Digunakan FEM sebagai sarana pengujian pada bentuk obyek yang tidak teratur. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa lapisan gabus styrofoam sangat berperanan dalam keselamatan pengendara. Ada kenaikan yang significan dalam berbagai faktor dibandingkan helm yang tidak terdapat styrofoam. Kenaikan ketebalan styrofoam berpengaruh pada distribusi tegangan pada permukaan helm. Semakin tebal semakin baik. Penyerapan energi juga semakin baik. Namun terhadap gaya reaksi dan deformasi maaaaksimum kurang sinificant. Oleh karena iu untuk alasan efisiensi dan estetika bagi pengendaranya diambil ketebalan optimum agar dimensi helm tidak terlalu besar dan terlalu berat. Ini merupakan rekomendasi bagi user dalam melakukan desain helmnya.
Mechanical Behavior Of Coronary Stent Untuk Fleksibilitas Ring Berbahan Magnesium Alloy AZ31 Dengan Menggunakan Finite Element Method(FEM) Muhammad Fadly Hi. Abbas; Sukiman B; Lita Asyriati Latif
DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2022): DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dinamik.v7i1.4598

Abstract

Banyak kasus kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler, salah satu contohnya adalah penyakit jantung koroner. Cara yang paling populer untuk menanganinya adalah dengan pemasangan stent. Telah banyak penelitian yang dilakukan dalam pengembangan stent. Hal tersebut berlanjut pula pada bahan baku yang digunakan salah satunya adalah pengembangan bahan baku yang bersifat biodegradable, sehingga stent akan larut dalam tubuh sering bertambahnya waktu. Selain itu, stent ketika terpasang juga harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan bentuknya terhadap pembuluh darah serta memiliki tegangan yang minimun supaya tidak melukai jaringan di sekitarnya. Kemampuan tersebut ditunjukan oleh tingkat flesibilitas dari suatu stent. Pada penelitian ini, stent yang diteliti adalah bare metal stent berbahan baku magnesium alloy AZ31 dengan desain strut mirror (S). Penelitian dilakukan pada dua kondisi stent, yaitu crimped dan expanded untuk mengetahui kemampuan perubahan sudut dan tegangan maksimum yang dialami oleh keduanya setelah diberikan bending moment. Pengujian bending moment dilakukan melalui simulasi berdasarkan finite elemet method (FED) pada software Abaqus 6.14. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan untuk mendapatkan flesibilitas tertinggi pada kondisi crimped stent, yaitu flesibilitas tertinggi dengan tegangan von mises dalam batas aman dapat diperoleh berdasarkan desain stent dengan beban bending moment sebesar0,011 N.mm dan ketebalan sebesar 50 µm, curvature index sebesar 0,0519 mm. Sementara pada expanded stent, mendapatkan fleksibilitas terbaik dengan tegangan von mises dalam batas aman adalah bending moment sebesar 0,11 N.mm pada ketebalan 50 µm, curvature index sebesar 0,0478 mm.
Optimasi Internal Geometri Terhadap sifat Mekanik Material ABS Dipreparasi Menggunakan 3D Printing Dengan Metode Response Surface Lita Asyriati Latif; Sukiman B; Muhammad Fadly Hi. Abbas
DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2022): DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dinamik.v7i1.4597

Abstract

Three dimensional (3D) printing menjadi salah satu mesin yang handal revolusioner pada teknik additive manufacturing (AM) untuk membuat objek 3D dengan struktur yang unik dan bermacammacam. Produk yang dicetak tersebut mempunyai karateristik grometri ideal apabila menpunyai ukuran yang teliti dan bentuk yang sempurna. Salah satu jenis material yang dapat diproses menggunakan 3d printing FDM adalah material flesibel. Dalam hal akurasi dimensi telah banyak dilakukan terhadap material PLA dan ABS. Internal geometri yang divariasikan adalah triangle dan honeycomb. Metode response surface digunakan dalam penelitian ini untuk memodelkan dan memperoleh parameter desain internal geometri yang optimal guna menghasilkan nilai defleksi dari desain link strut segitiga dan lingkaran. Order pertama dinyatakan dengan persamaan linier polinominal dengan derajat satu. Desain order merupakan desain faktorial dengan penambahan centre point diantara level faktornya. Optimasi dilakukan dalam dua konfigurasi internal geometri desain yaitu link strut segita dan link strut lingkaran.Hasil dari penelitian ini adalah parameter internal geometri desain yang optimal yaitu link strut segitiga kecil-besar 9 mm, beban 12,799 MPa, dan defleksi 8,84 mm. Sedangkan parameter internal geometri desain link strut lingkarang kecil-besar 9 mm, beban 11,783 MPa, dan defleksi 5, 169 mm. Hasil penelitian menunjukan bahwa optimasi pada desain link strut segitiga dengan nilai composite desirability yang dihasilkan adalah sebesar 0,4757 dan desain link strut lingkaran dengan nilai composite desirability yang dihasilkan adalh sebesar 0,6086.