Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety)

Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Pasar Kedungwuni - Karangdadap, Kabupaten Pekalongan Rusmandani, Pipit; Nisa, Muliani Chaerun; Setiawan, Riandy S.
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) Vol. 6 No. 2 (2019): JURNAL KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN (INDONESIAN JOURNAL OF ROAD SAFETY)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.749 KB) | DOI: 10.46447/ktj.v6i2.32

Abstract

Analisis Dampak Lalu Lintas kini telah menjadi salah satu kebijakan strategis di Indonesia yangmerupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah kota guna mengendalikan dampakyang ditimbulkan oleh pembangunan terhadap lalulintas di sekitarnya. Pada tahun 2018,Pemerintah Kabupaten Pekalongan melakukan Revitalisasi Pasar Kedungwuni yang kondisifisiknya saat ini sudah tidak layak. Perkembangan jumlah pedagang dan pembeli serta semakinpadatnya area distribusi dan sirkulasi di dalam pasar juga membutuhkan penataan pasar yangbaik.Namun karena pada dasarnya setiap rencana pembangunan atau pengembangan pusat kegiatanseperti seperti dalam hal ini adalah Revitalisasi Pasar Kedungwuni akan menimbulkan gangguankeamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas maka wajib dilakukan AnalisisDampak Lalu Lintas. Adapun area terdampak di sekitar lokasi ini meliputi tiga ruas jalan yaituJalan Karanganyar – Podo, Jalan Kedungwuni – Kutosari, Jalan Kedungwuni – Karangdadap dantiga simpang (Simpang Podo merupakan simpang bersinyal serta Simpang Capgawen danSimpang Eks BCA merupakan simpang tidak bersinyal).Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas akibat Revitalisasi Pasar Kedungwuni ini menujukkan bahwakinerja ruas jalan eksisting untuk Jalan Karanganyar – Podo dan Jalan Kedungwuni – Kutosariadalah C dengan V/C ratio masing-masing 0,52 dan 0,46 serta untuk Jalan Kedungwuni –Karangdadap adalah B dengan V/C ratio 0,44. Sedangkan ketiga simpang terdampak tergolongdalam tingkat pelayanan B dengan tundaan kurang dari 15 detik.Pada tahap operasional tahun 2021 dengan pertumbuhan volume lalulintas sebesar 7% pertahun, tingkat pelayanan ketiga ruas jalan mengalami penurunan menjadi kategori F dengan V/Cratio >1 bahkan pada tahun 2031 V/C rationya>2. Kondisi ini tentunya memerlukan penangananagar kinerja lalulintasnya optimal. Adapun rekayasa lalulintas yang diusulkan adalah peningkatankapasitas jalan dengan pelebaran jalan menjadi12 meter dengan median (4/2 D). Penanganan initernyata efektif dalam meningkatkan pelayanan kinerja jalan. Hal ini dapat ditunjukkan dariperubahan tingkat pelayanan jalan menjadi B pada tahun 2021 dan C pada tahun 2031.Sedangkan untuk kinerja simpang, pada tahap operasional sampai dengan tahun 2031 diSimpang Eks BCA dan Simpang Cap gawen diusulkan pemasangan APILL dengan 2 fase untukmenyelesaikan konflik lalulintas di simpang tersebut. Namun berbeda halnya dengan SimpangPodo, kondisi eksisting yang sudah menggunakan jenis pengendalian berupa APILL hanya efektif dilakukan sampai dengan tahun 2021. Selanjutnya saat tahun 2031 atau saat 10 tahun PasarKedungwuni beroperasi, APILL dirasa tidak efektif dan diusulkan untuk menggunakanB undaran(Rotary Intersection) sebagai penangannya.
Simulasi Penerapan Chicane Dengan Menggunakan Software Vissim Srie Kusumastutie, Naomi; Rusmandani, Pipit; Kusuma Pradana, Mohamad; Pamungkas, Wisnu; Silvi Ersamaulia, Masayu
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) Vol. 7 No. 1 (2020): JURNAL KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN (INDONESIAN JOURNAL OF ROAD SAFETY)
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (P3M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46447/ktj.v7i1.73

Abstract

Chicane merupakan salah satu perangkat traffic calming yang banyak digunakan di negara maju. Penelitian mengenai efektivitas chicane sebagai perangkat traffic calming telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dengan menggunakan simulasi lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan alternatif cara simulasi yang lebih efisien dan aman, disamping juga bisa dapat menganalisis Measure of effectiveness (MOE) dengan lebih komprehensif. Dengan menggunakan data sekunder berupa data observasi geometrik jalan, volume kendaraan, komposisi kendaraan, dan kecepatan kendaraan maka dibuatlah model penerapan chicane dengan menggunakan VISSIM. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan yang sejalan dengan penelitian sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa VISSIM dapat digunakan untuk mensimulasikan penerapan traffic calming, dalam hal ini chicane. MOE yang dihasilkan adalah kecepatan setempat, kecepatan tempuh, kepadatan dan tundaan. Dengan demikian terbuka peluang untuk dapat memanfaatkan VISSIM sebagai alat bantu penerapan traffic calming, maupun pengembangan chicane secara khusus.
Simulasi Penerapan Chicane Dengan Menggunakan Software Vissim Srie Kusumastutie, Naomi; Rusmandani, Pipit; Kusuma Pradana, Mohamad; Pamungkas, Wisnu; Silvi Ersamaulia, Masayu
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) Vol. 7 No. 1 (2020): JURNAL KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN (INDONESIAN JOURNAL OF ROAD SAFETY)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46447/ktj.v7i1.73

Abstract

Chicane merupakan salah satu perangkat traffic calming yang banyak digunakan di negara maju. Penelitian mengenai efektivitas chicane sebagai perangkat traffic calming telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dengan menggunakan simulasi lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan alternatif cara simulasi yang lebih efisien dan aman, disamping juga bisa dapat menganalisis Measure of effectiveness (MOE) dengan lebih komprehensif. Dengan menggunakan data sekunder berupa data observasi geometrik jalan, volume kendaraan, komposisi kendaraan, dan kecepatan kendaraan maka dibuatlah model penerapan chicane dengan menggunakan VISSIM. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan yang sejalan dengan penelitian sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa VISSIM dapat digunakan untuk mensimulasikan penerapan traffic calming, dalam hal ini chicane. MOE yang dihasilkan adalah kecepatan setempat, kecepatan tempuh, kepadatan dan tundaan. Dengan demikian terbuka peluang untuk dapat memanfaatkan VISSIM sebagai alat bantu penerapan traffic calming, maupun pengembangan chicane secara khusus.
Evaluasi Fasilitas Halte Dan Penentuan Kebutuhan Halte Di Kota Tegal Rusmandani, Pipit; Sholeh Setiawan, Riandy; El Rizal Unzilatirrizqi D, Yan
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) Vol. 7 No. 1 (2020): JURNAL KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN (INDONESIAN JOURNAL OF ROAD SAFETY)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46447/ktj.v7i1.74

Abstract

Tempat perhentian angkutan atau halte atau shelter adalah tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, biasanya ditempatkan pada jaringan pelayanan angkutan. Penelitian tantang halte telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya baik dilihat dari sis teknis maupun dari sisi persepsi pengguna. Karena pada dasarnaya penyediaan halte ini selain keandalan dan kinerja, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum adalah kenyamanan dan estetikadari fasilitas pendukungnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi fasilitas halte dan keberaan halte serta menentukan kebutuhan halte baik dari sisi teknis aksesibilitas maupun persepsi masyarakat. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan Kebutuhan penyediaan halte mengedepankan pelayanan dari angkutan umum itu sendiri dan kebutuhan dari masyarakat baik dari tata letaknya maupun desain halte agar tercapai pelayanan yang optimal serta dapat menguruangi penggunaan angkutan pribadi dan meningkatkan penggunaan angkutan umum. Dari 27 halte eksisting terdapat 4 unit halte harus dibongkar/pindah, sedangkan 23 unit masih dapat melayani pelayanan angkutan. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan diperoleh kebutuhan halte tambahan sebanyak 24 unit.
Evaluasi Fasilitas Halte Dan Penentuan Kebutuhan Halte Di Kota Tegal Rusmandani, Pipit; Sholeh Setiawan, Riandy; El Rizal Unzilatirrizqi D, Yan
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) Vol. 7 No. 1 (2020): JURNAL KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN (INDONESIAN JOURNAL OF ROAD SAFETY)
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (P3M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46447/ktj.v7i1.74

Abstract

Tempat perhentian angkutan atau halte atau shelter adalah tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, biasanya ditempatkan pada jaringan pelayanan angkutan. Penelitian tantang halte telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya baik dilihat dari sis teknis maupun dari sisi persepsi pengguna. Karena pada dasarnaya penyediaan halte ini selain keandalan dan kinerja, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum adalah kenyamanan dan estetikadari fasilitas pendukungnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi fasilitas halte dan keberaan halte serta menentukan kebutuhan halte baik dari sisi teknis aksesibilitas maupun persepsi masyarakat. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan Kebutuhan penyediaan halte mengedepankan pelayanan dari angkutan umum itu sendiri dan kebutuhan dari masyarakat baik dari tata letaknya maupun desain halte agar tercapai pelayanan yang optimal serta dapat menguruangi penggunaan angkutan pribadi dan meningkatkan penggunaan angkutan umum. Dari 27 halte eksisting terdapat 4 unit halte harus dibongkar/pindah, sedangkan 23 unit masih dapat melayani pelayanan angkutan. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan diperoleh kebutuhan halte tambahan sebanyak 24 unit.
Studi Karakteristik Aliran Udara Kendaraan dengan Penambahan Spoiler Belakang Standard Dan Lebih Panjang Kurniawan, Moch. Aziz; Oktopianto, Yogi; Eska Fahmadi, Aat; Rusmandani, Pipit
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) Vol. 9 No. 1 (2022): JURNAL KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN (INDONESIAN JOURNAL OF ROAD SAFETY)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46447/ktj.v9i1.416

Abstract

The use of rear spoilers on MPV vehicles is often used by the public to get an aerodynamic vehicle body design. The understanding of the function of using rear spoiler accessories in the community is still low, so it is necessary to study the characteristics of air flow in aerodynamics. This study aims to determine the flow characteristics of MPV type vehicles with standard and longer rear spoiler installation. This research was conducted in a Subsonic Open Circuit wind tunnel with test section dimensions (365 x 365 x 1250) mm. The flow characteristics were observed experimentally that passed through the model surface resembling the first generation Toyota Avanza MPV with a ratio of 1:20 with variations of the standard and longer rear spoiler installation. Measurement of the flow velocity profile behind the vehicle test model was carried out at an X/L ratio of 0.32 from the leading edge with a speed adjusted to the Reynolds number value of 1.96 x 105. The flow characteristic observed was the pressure distribution (Cp) on the center line of the top surface. and under the test vehicle model, the flow momentum deficit behind the test vehicle model, the lift pressure coefficient (CLP), and the drag pressure coefficient (CDP). The results of data collection show that the installation of a standard and longer rear spoiler relatively increases the Cp value, the flow momentum deficit behind the vehicle model, the lift pressure coefficient (CLP) value and decreases the drag pressure coefficient (CDP) value. The biggest increase was in the installation of a longer rear spoiler with an increase in the Cp value of 4.7%, an increase in the flow momentum deficit by 1.27%, an increase in the CLP value by 0.11% and a decrease in the CDP value by 0.06% compared to the vehicle model without using a rear spoiler.