M Amin
Universitas Muhammadiyah Makassar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Komunikasi dan Organisasi (J-KO)

Perilaku Komunikasi Toxic Friendship (Studi terhadap Mahasiswa Fisip Universitas Muhammadiyah Makassar) M Amin; Riveni Wajdi; Syukri Syukri
Jurnal Komunikasi dan Organisasi J-KO Vol 2, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP Unismuh Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26644/jko.v2i2.8074

Abstract

Perilaku komunikasi toxic friendship merupakan bagian dari proses komunikasi yang dialami oleh kalangan sesama mahasiswa. Pola komunikasi ini menggunakan bahasa yang tidak/kurang baik serta disertai dengan tindakan buruk. Hal ini memengaruhi perilaku komunikasi mereka, baik komunikasi secara verbal maupun nonverbal. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perilaku komunikasi Toxic Friendship dengan teman sebaya melalui pesan verbal dan nonverbal dan Untuk mengetahui dampak perilaku komunikasi Toxic Friendship dengan teman sebaya pada mahasiswa Fisip Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu peneliti berusaha mengungkapkan suatu realita atau fakta fenomena sosial. sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sekunder dengan  jumlah Informan sebanyak 10 orang mahasiswa. Teknik untuk memperoleh data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan kondisi yang dialami masing-masing mahasiswa dalam menanggapi stimulus yang diberikan toxic friends. Perilaku komunikasi toxic friendship yang dialami oleh mahasiswa Fisipol angkatan 2015-2016 Universitas Muhammadiyah Makassar dominan mendapatkan bentuk komunikasi verbal dibandingkan dengan nonverbal, serta bentuk perilaku Toxic friendship yang dominan dialami beberapa mahasiswa yaitu        pengkritik dan tidak ada empati. Kemudian dampak yang dialami dominan merasakan kemarahan. Respon yang timbul yaitu beberapa mahasiswa memilih diam dan meninggalkan circle pertemanan tersebut adapula memilih bertahan dan membicarakannya.