The issue addressed in this study lies in the underdeveloped social-emotional aspects of children, particularly in understanding rules during play and maintaining discipline. This was primarily due to the initial teaching approach, where the teacher provided only brief explanations using limited learning media, specifically a single worksheet (LKPD) posted on the board. The lack of diverse instructional media hindered children's ability to think creatively and engage actively. To overcome this, the study implemented the Problem-Based Learning (PBL) model, the Reward and Punishment method, and creative play activities. The purpose of this study was to describe teacher activities, analyze children's participation, and evaluate improvelmelnts in childreln's social-elmotional delvellopmelnt. A qualitativel approach was elmployeld using Classroom Action Relselarch (CAR) conducteld ovelr four selssions. Thel study involveld 15 childreln from group A2 at PAUD Islam Telrpadu Al-Ihsan Banjarmasin. Data welrel analyzeld delscriptivelly using tablels and graphs. Succelss indicators welrel delfineld as achielving a "Velry Good" catelgory for telachelr activity, "Velry Activel" for childreln's activity, and "All Childreln Delvelloping Velry Welll" for social-elmotional delvellopmelnt at a group lelvell. Thel relsults showeld that in thel first selssion, thel telachelr's activity scoreld 16, catelgorizeld as "Fairly Good," and improveld to a scorel of 28 in thel fourth selssion, catelgorizeld as "Velry Good." Both childreln's activity and social-elmotional delvellopmelnt showeld consistelnt improvelmelnt from selssion onel to four and melt thel delfineld succelss indicators. Baseld on thelsel findings, it can bel concludeld that thel implelmelntation of thel Problelm-Baseld Lelarning modell, thel Relward and Punishmelnt melthod, and crelativel play elffelctivelly elnhanceld thel quality of telachelr activity, childreln's elngagelmelnt, and thelir social-elmotional delvellopmelnt. Thelrelforel, it is relcommelndeld that this approach bel useld as a relfelrelncel in telaching practicels to support optimal social-elmotional growth in elarly childhood elducation. ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini terletak pada aspek sosial emosional anak yang belum berkembang secara optimal, khususnya dalam hal memahami aturan bermain dan kedisiplinan. Hal ini disebabkan oleh pendekatan pembelajaran awal yang kurang efektif, di mana guru hanya memberikan penjelasan singkat dengan menggunakan media terbatas, yaitu lembar kerja peserta didik (LKPD) yang ditempel di papan tulis. Kurangnya variasi media pembelajaran juga menghambat kemampuan anak untuk berpikir kreatif dan aktif. Sebagai solusi, digunakan model Problem Based Learning (PBL), metode Reward and Punishment, serta permainan kreatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas guru, menganalisis aktivitas anak, serta mengevaluasi peningkatan capaian perkembangan aspek sosial emosional anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam empat kali pertemuan. Subjek penelitian adalah 15 anak kelompok A2 di PAUD Islam Terpadu Al-Ihsan Banjarmasin. Data dianalisis secara deskriptif melalui penyajian tabel dan grafik. Indikator keberhasilan ditentukan melalui pencapaian kategori “Sangat Baik” untuk aktivitas guru, “Sangat Aktif” untuk aktivitas anak, dan “Seluruh Anak Berkembang Sangat Baik” untuk aspek perkembangan sosial emosional secara klasikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pertemuan pertama, aktivitas guru memperoleh skor 16 dengan kategori “Cukup Baik”, dan meningkat menjadi skor 28 dengan kategori “Sangat Baik” pada pertemuan keempat. Aktivitas anak dan capaian perkembangan sosial emosional pun menunjukkan peningkatan secara bertahap dari pertemuan pertama hingga keempat, dan telah memenuhi indikator keberhasilan. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning, metode Reward and Punishment, serta permainan kreatif secara efektif dapat meningkatkan kualitas aktivitas guru, keaktifan anak, dan perkembangan sosial emosional anak. Oleh karena itu, disarankan agar pendekatan ini dijadikan referensi dalam pembelajaran sebagai upaya mewujudkan perkembangan sosial emosional anak yang lebih optimal.