Kyuri (Cucumis sativus L.) merupakan varietas mentimun yang bernilai ekonomi tinggi dan memiliki potensi ekspor, namun produksinya di Indonesia mengalami penurunan akibat mutu buah rendah dan hasil panen yang belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biomatriconditioning dan defoliasi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Kyuri, serta interaksinya. Biomatriconditioning merupakan perlakuan fisiologis benih menggunakan agens hayati seperti Beauveria sp., Trichoderma sp., dan Mikoriza sp., yang bertujuan meningkatkan vigor benih dan efisiensi serapan hara. Defoliasi dilakukan sebagai upaya untuk mengarahkan distribusi fotosintat ke organ generatif dengan memangkas daun bagian bawah. Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial digunakan dalam metode penelitian ini dengan dua faktor, yaitu tiga jenis biomatriconditioning dan tiga taraf defoliasi, menghasilkan 9 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa perlakuan kombinasi biomatriconditioning Trichoderma sp. dan defoliasi delapan daun bawah (B1M2) memberikan pengaruh terbaik tinggi tanaman (162,13 cm), jumlah daun (22,44 helai), diameter batang (11,37 mm), jumlah buah (8,67 buah/tanaman), bobot buah (904,50 gram/tanaman), dan panjang buah (28,14 cm). Perlakuan ini mampu meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan hasil generatif tanaman Kyuri secara signifikan. Temuan ini menegaskan bahwa penerapan biomatriconditioning berbasis agens hayati dan teknik defoliasi merupakan pendekatan agronomis yang efektif dan berkelanjutan dalam meningkatkan produktivitas tanaman Kyuri.