Tanuhui merupakan sastra lisan yang berasal kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah. Tahunui seperti dongeng dengan modifikasi kearifan lokal. biasanya bercerita tentang suatu kejadian dan lebih pada khyalan atau fiksi yang memiliki pesan moral, mendidik, dan menghibur. Tanuhui disampaikan dengan tuturan dan mimik muka serta cara bersikap. Selain untuk memperkenalkan Tanuhui, penelitian ini juga untuk mengetahui (1) konteks Tanuhui (2) fungsi Tanuhui. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian ini terdiri dari empat tanuhui yaitu Hiwit, Amah Rarang Payu, Hi Rareeh andri Hi Parang, Putera Layar Raja Perdaya. Data diperoleh menggunakan metode observasi dan wawancara dalam bentuk audio, data dianalisis menggunakan teknik analisis isi. Peneliti memilih adegan dengan dialog hasil terjemahan dari Bahasa Maanyan yang terdapat dalam teks tanuhui sesuai dengan kategorisasi yang sudah ditentukan. Hasil penelitian menunjukan (1) Konteks cerita tanuhui dihubungkan dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat, (2) fungsi cerita tanuhui sebagai bahan pendidikan yang relevan untuk kehidupan bersosialisasi di masa sekarang. tanuhui ini dapat menjadi pembelajaran bagi pembaca untuk lebih menghargai kehidupan bermasyarakat dan menghargai tradisi serta budaya