Rendahnya kemampuan critical thinking mahasiswa di kelas membuat proses pembelajaran menjadi kurang optimal, maka dari itu perlu peningkatan critical thinking pada mahasiswa dengan menggunakan Blended Learning. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan sampel mahasiswa semester III pada mata kuliah neurosains dalam pembelajaran Pendidikan Guru Pendidikan Anak usia Dini Universitas Bengkulu. critical thinking awal mahasiswa termasuk dalam kategori kurang sekali dengan persentase 33%, setelah dilaksanakan siklus I dan siklus II ditemukan bahwa critical thinking mahasiswa termasuk dalam kategori kurang sekali dengan persentase 14%. Beradasarkan Hasil penelitian disimpulkan bahwa Blended-Learning dapat meningkatkan critical thinking mahasiswa.