Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)

Phytochemical Screening Of Alkaloid And Steroid Compounds On Katuk Leaf (Sauropus Androgynus (L.) Merr) As An Effort To Increase Breast Milk Production Sri Handayani; Nurul Fatmawati
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 1 (2022): Vol. 8 No. 1, Januari 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i1.5573

Abstract

Latar belakang: WHO merekomendasikan penggunaan obat tradisional untuk memelihara kesehatan. Sebagian besar ibu menyusui menggunakan daun katuk untuk meningkatkan produksi ASI dengan cara disayur bening, tetapi kejadian ASI kurang masih tinggi. Cara pengolahan yang kurang tepat dapat mengurangi efek manfaat daun katuk.Tujuan: Untuk menentukan pengaturan api kompor gas pada proses pembuatan dan skrining senyawa alkaloid dan steroid sayur bening daun katuk.Metode: Pembuatan dan skrining senyawa alkaloid dan steroid sayur bening daun katuk dilakukan dua kali. Pembuatan pertama, daun katuk dimasak dengan api besar dan kedua dengan api kecil. Skrining alkaloid menggunakan pereaksi Mayer dan Dragendorff, sedangkan steroid dengan pereaksi asam asetat, anhidrat, dan H2SO4 pekat.Hasil: Berdasakan hasil penelitian, sayur bening yang dimasak dengan api besar mengandung senyawa steroid, sedangkan sayur bening yang dimasak dengan api kecil mengandung senyawa alkaloid dan steroid. Perbedaan kandungan senyawa disebabkan suhu yang ditimbulkan api besar jauh lebih tinggi dibandingkan dengan api kecil. Alkaloid bersifat tidak tahan panas. Senyawa alkaloid dan steroid berperan dalam meningkatkan produksi ASI. Kesimpulan: Sayur bening yang dibuat dengan api kecil memiliki kandungan senyawa alkaloid dan steroid yang berperan dalam meningkatkan produksi ASI. Oleh karena itu, disarankan memasak sayur bening dengan api kecil untuk meningkatkan produksi ASI.Saran : Bagi masyarakat untuk membuat sayur bening daun katuk menggunakan api kecil sehingga tidak merusak kandungan senyawa alkaloid dan steroid. Senyawa tersebut berperan dalam meningkatkan produksi ASI. Kata Kunci: Daun katuk, Kompor gas, Sayur Bening. ABSTRACT Background: World Health Organization recommends the use of traditional medicine to maintain health. Some breastfeeding mothers use katuk leaves to increase milk production by means of 3 vegetable dish, but the incidence of insufficient breast milk is still high. Improper processing methods can reduce the beneficial effects of katuk leaves.Purpose To know determine the setting of the gas stove fire in the process of making katuk leaf dish and screening for phytochemical compounds (alkaloids and steroids) of katuk leaf dish.Method: The manufacture and screening of alkaloids and steroids compounds in katuk leaf dish was carried out twice. The first preparation, the katuk leaves are cooked over high heat and the second is cooked over low heat. Screening for alkaloids using Mayer and Dragendorff reagents, while steroids with acetic acid, anhydrous, and concentrated H2SO4 as reagents.Results: Based on the research results, vegetable dish cooked on high heat contain steroid compounds, while vegetable dish cooked over low heat contain alkaloids and steroid compounds. The difference in compound content is due to the temperature caused by a large fire which is much higher than that of a small fire. Alkaloids are not heat resistant. Alkaloids and steroid compounds play a role in increasing the milk production.Conclusion: Vegetable dish made on low heat contain alkaloids and steroid compounds that play a role in increasing breast milk production. Therefore, it is recommended to cook vegetable dish on low heat for increasing breast milk.Suggestion for the community to make vegetable dish with katuk leaves using low heat so that it does not damage the content of alkaloids and steroid compounds. These compounds play a role in increasing the production of breast milk. Keywords: Vegetable dish, Gas stove, Katuk leaves. 
PEMANFAATAN TANAMAN LOKAL SEBAGAI PELANCAR ASI (GALAKTOGOGUE) Sri Handayani; Yopi Suryatim Pratiwi; Nurul Fatmawati
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 3 (2021): Vol.7 No.3 Juli 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i3.4451

Abstract

Background: Poor nutritional status is the cause of pneumonia and diarrhea in infants and toddlers. This incidence can be reduced through exclusive breastfeeding. The achievement of exclusive breastfeeding in Indonesia is still far from the national target, one of which is caused by the lack of breast milk production. In Indonesia, there are many plants that can promote breast milk, including katuk leaves, moringa leaves, young papaya fruit, wake-up, and fenugreek. The use of local plants as a breast milk facilitator must be supported by comprehensive information regarding the dosage form, dosage and duration of use, empirical benefits, and possible side effects.Objective: The aim of the study was to describe the use of local plants as breast milk carriers (galactogogue). Method: The method in this research is quantitative. This research was conducted in Terong Tawah Village, Labuapi District, West Lombok Regency in April 2021. The sample in this study were all mothers who had babies aged 0-2 years, as many as 123 people. The instrument in this study used a questionnaire made on google form. The research was conducted by sending a questionnaire via WhatsApp message. The data obtained were analyzed by univariate. Results: The results showed that the plants used to facilitate breastfeeding by the community were katuk leaves, moringa leaves, turi leaves, and spinach. These plants are processed by clear vegetable.Conclusion: Plants used by the community are scientifically proven to increase breast milk production. Further research needs to be done, one of which is about processing clear vegetables.Suggestion there is a need for further research on how to process clear vegetables so that they have the maximum effect. Keywords: Breast milk, Galaktogogue, Clear Vegetable, Plants. ABSTRAK Latar belakang: Status gizi kurang merupakan penyebab kejadian pneumonia dan diare pada bayi dan Balita.  Kejadian ini dapat diturunkan melalui pemberian ASI eksklusif. Capaian ASI eksklusif di Indonesia masih jauh dari target nasional, salah satunya disebabkan oleh produksi ASI kurang. Di Indonesia terdapat banyak tanaman yang dapat melancarkan ASI, diantaranya daun katuk, daun kelor, buah papaya muda, bangun-bangun, dan klabet. Penggunaan tanaman lokal sebagai pelancar ASI harus didukung informasi yang komprehensif terkait bentuk sediaan, dosis, lama penggunaan, manfaat empiris, dan kemungkinan efek samping.Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pemanfaatan tanaman lokal sebagai pelancar ASI (galaktogogue).Metode: Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Terong Tawah, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat pada bulan April  2021. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 0-2 tahun, yaitu sebanyak 123 orang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibuat pada google form. Penelitian dilakukan dengan mengirimkan kuesioner melalui pesan whatsApp. Data  yang diperoleh dianalisis secara univariat .Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tanaman yang dimanfaatkan untuk memperlancar ASI oleh masyarakat adalah daun katuk, daun kelor, daun turi,dan bayam.  Tanaman tersebut diolah dengan cara disayur bening.Kesimpulan: Tanaman yang digunakan masyarakat terbukti dapat memperlancar ASI.Saran perlu adanya penelitian lanjutan, salah satunya tentang cara pengolahan sayur bening sehingga menimbulkan efek maksimal. Kata Kunci: ASI, Galaktogogue, Sayur Bening,Tanaman.
Identification Of Alkaloids And Steroids In Moringa Oleifera Leaves As A Breastfeeding Yopi Suryatim Pratiwi; Sri Handayani; Nurul Fatmawati
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 1 (2023): Volume 9 No.1 Januari 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i1.8510

Abstract

Latar belakang: Angka kematian merupakan salah satu indikator kesehatan yang penting dan mencerminkan derajat kesehatan di suatu wilayah. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi Angka kematian bayi sebagian besar disebabkan oleh faktor nutrisi. Beberapa penyakit yang timbul akibat malnutrisi antara lain pneumonia, diare, dan perinatal. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif mampu menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi. Alasan yang paling sering ditemukan pada ibu menyusui yang menghentikan pemberian ASI yaitu karena produksi ASI yang kurang. Pemanfaatan tanaman/sayuran yang berfungsi sebagai  galaktogogue dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan  produksi  ASI. Daun kelor merupakan salah satu tanaman yang sering digunakan masyarakat untuk meningkatkan produksi ASI.Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi kandungan alkaloid dan steroid pada daun kelor sebagai upaya untuk melancarkan produksi ASI.Metode: Metode dalam penelitian ini yaitu melakukan uji laboratorium  pada daun kelor segar berwarna hijau muda sampai hijau agak tua sebanyak 100 gram. Skrining alkaloid menggunakan pereaksi Mayer dan Dragendorff, sedangkan steroid dengan pereaksi asam asetat, anhidrat, dan H2SO4 pekat.Hasil: Hasil penelitian didapatkan daun kelor (Moringa oleifera) menunjukkan terdapat kandungan senyawa alkaloid dan steroid.Simpulan: Pemanfaatan daun kelor merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah produksi ASI yang kurang, selain murah dan mudah didapatkan.Saran: Peneliti selanjutnya disarankan dapat melakukan penelitian terkait inovasi pengembangan pengolahan daun kelor terhadap kelancaran ASI yang langsung diaplikasikan pada ibu-ibu menyusui untuk mencegah kegagalan pemberian ASI eksklusif karena produksi ASI kurang. Kata Kunci: Daun kelor, Alkaloid dan Steroid ABSTRACT Background: The mortality rate is an important health indicator and reflects the degree of health in an area. The Infant Mortality Rate (IMR) in Indonesia is still high. The infant mortality rate is largely due to nutritional factors. A number ofdiseaseSymptoms that arise due to malnutrition include pneumonia, diarrhea, and perinatal. Exclusive breastfeeding can reduce infant morbidity and mortality. The most common reason found in breastfeeding mothers who stop breastfeeding is due to insufficient milk production. Utilization of plants/vegetables that function as galactogogue can be used as an alternative to increase milk production. Moringa leaves are one of the plants that people often use to increase milk production.Purpose:The purpose of this study was to identify the alkaloid and steroid content in Moringa leaves as an effort to expedite milk production.Method: The method in this study namelyu did a laboratory test on fresh colored moringa leavesgreenyoung to slightly dark green as much as 100 grams. Alkaloid screening used Mayer's and Dragendorff's reagents, while steroids used acetic acid, anhydrous and concentrated H2SO4 reagents.Results: The results showed that the leaves of Moringa (Moringa oleifera) showed the presence of alkaloid and steroid compounds.Conclusion:Utilization of Moringa leaves is an alternative that can be used to overcome the problem of insufficient milk production, besides being cheap and easy to obtain.Suggestions:Further researchers are advised to conduct research related to the innovation of developing moringa leaf processing for the smoothness of breast milk which is directly applied to breastfeeding mothers to prevent failure of exclusive breastfeeding due to insufficient milk production. Keywords: Moringa leaves, Alkaloids and Steroids