Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan

Pengembangan Modul Praktikum Fisika Dasar Digital pada Materi Listrik Magnet sebagai Upaya Adaptasi Kebiasaan Baru Rodhotul Muttaqin; Natalia Erna Setyaningsih; Upik Nurbaiti
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan Vol. 5, No. 1, Januari 2023
Publisher : UPT Laboratorium Terpadu, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jplp.1.1.20-29

Abstract

Online practicum is one of the learning solutions during the pandemic but requires adjustments both in terms of material and practicum modules. The purpose of this study was to develop a Digital Fundamental physics Practicum Module on Electromagnetic Materials. The module developed is in the form of a digital module for Fundamental physics Practicum assisted by an integrated practicum video. The Research and Development Model chosen is  a    4-D Development Model which has four process stages, namely Define, Design, Development, and Disseminate. The results of the validation of the material experts obtained that the coverage and accuracy aspects of the material obtained a percentage score of 80% and the aspect of material recency received a score of 93%. The results of the validation of linguists found that aspects of language suitability and communicative use of language obtained a percentage score of 93%. In addition, the aspect of using language that stimulates student curiosity has a score of 80%. The results of media expert validation found that the media presented in the digital practicum module had the accuracy of using media in the form of images and videos, aesthetics in images and videos, as well as a clear and systematic description of video interpretation with an average score of 93%. The feasibility test resulted in an average percentage score of 86%, this means that the module is in the very feasible category
Rancang Bangun Sistem Pemantauan Kualitas Udara Berbasis Iot (Internet Of Things) dengan Sensor DHT11 dan Sensor MQ135 Muttaqin, Rodhotul; Prayitno, Wasi Sakti Wiwit; Setyaningsih, Natalia Erna; Nurbaiti, Upik
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan Vol.6, No.2, Juli 2024
Publisher : UPT Laboratorium Terpadu, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jplp.6.2.102-115

Abstract

Penerapan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sangat penting dalam operasional laboratorium, terutama dalam hal penggunaan alat dan bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sistem pemantauan kualitas udara berbasis Internet of Things (IoT) dengan menggunakan mikrokontroler NodeMCU ESP32. Sistem ini dirancang untuk mengukur parameter kualitas udara seperti suhu, kelembaban dan konsentrasi gas berbahaya di unit Laboratorium Fisika Material. Sistem monitoring yang dikembangkan menggunakan 2 sensor yaitu sensor MQ-135 dan sensor DHT 11. Sensor MQ-135 merupakan sensor kimia yang sensitif terhadap CO2, alkohol, aseton dan lain-lain. Sedangkan sensor DHT 11 digunakan untuk mengukur parameter suhu dan kelembaban pada ruangan. Kedua sensor ini terhubung dengan mikrokontroler NodeMCU ESP32 untuk mengirim data ke cloud menggunakan protokol Wi-Fi. Data yang dikirim ke cloud dapat dipantau secara real-time menggunakan blynk cloud yang merupakan platform Internet of Things (IoT). Hasil dari penelitian ini berupa Prototype Sistem Pemantauan Kualitas Udara Berbasis IoT (Internet of Things). Grafik pengukuran sistem pemantauan menunjukkan pola regresi linier baik untuk pengukuran suhu maupun kelembaban dengan koefisien determinasi masing-masing sebesar 0,98 dan 0,94. Hal ini menunjukkan bahwa sensor DHT 11 yang digunakan dapat merespon perubahan suhu dan kelembaban yang terjadi pada ruang pada kotak pengujian. Koefisien determinasi yang diperoleh dari pengukuran kadar alkohol, kadar aseton dan kadar CO2 masing-masing sebesar 0,85, 0,97 dan 0,93. Hal ini menunjukkan bahwa sistem mampu merespon dengan baik perubahan kadar alkohol, aseton, dan karbon dioksida di dalam ruangan.