Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Sejarah melalui Multimedia pada Matakuliah Strategi Belajar Mengajar Sejarah Nasution, Abdul Haris
MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/mkd.v4i1.2575

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar sejarah melalui multimedia. Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan terhitung dari 2 September sampai 9 September 2015 di Jurusan Pendidikan Sejarah. Penelitian dilaksanakan di kelas Non Reg yang berjumlah 48 mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Action Research yang dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan: a) perencanaan; b)tindakan; c)observasi; dan d) refleksi. Peneliti langsung sebagai tenaga pengajar dengan melibatkan dosen bidang studi sejarah sebagai kolaborator. Pada penelitian ini, multimedia sebagai media yang digunakan pada siklus penelitian. Berdasarkan observasi awal, ada keterbatasan dosen menggunakan media pembelajaran menyebabkan mahasiswa kurang termotivasi. Semoga dengan multimedia dapat meningkatkan motivasi belajar sejarah pada matakuliah Strategi Belajar Mengajar karena mengandung unsur-unsur tiga demensi yang dapat menghidupkan peristiwa sejarah dalam imajinasi mahasiswa.
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Sejarah melalui Multimedia pada Matakuliah Strategi Belajar Mengajar Sejarah Abdul Haris Nasution
MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/mkd.v4i1.2575

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar sejarah melalui multimedia. Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan terhitung dari 2 September sampai 9 September 2015 di Jurusan Pendidikan Sejarah. Penelitian dilaksanakan di kelas Non Reg yang berjumlah 48 mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Action Research yang dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan: a) perencanaan; b)tindakan; c)observasi; dan d) refleksi. Peneliti langsung sebagai tenaga pengajar dengan melibatkan dosen bidang studi sejarah sebagai kolaborator. Pada penelitian ini, multimedia sebagai media yang digunakan pada siklus penelitian. Berdasarkan observasi awal, ada keterbatasan dosen menggunakan media pembelajaran menyebabkan mahasiswa kurang termotivasi. Semoga dengan multimedia dapat meningkatkan motivasi belajar sejarah pada matakuliah Strategi Belajar Mengajar karena mengandung unsur-unsur tiga demensi yang dapat menghidupkan peristiwa sejarah dalam imajinasi mahasiswa.
Perkembangan Pendidikan di Tarutung Masa Kolonial Oktavia Nasrani Tampubolon; Ayu Rizkiya; Abdul Haris Nasution
MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/mkd.v6i2.5153

Abstract

This study aims to see how the development of education in Tarutung during the Dutch Government. The method used is the Historical research method. The stages in the historical research method consist of four stages (heuristics, verification, interpretation, and historiography). The results of the study concluded that one of the backgrounds of the Dutch Government was to open educational institutions in Tarutung, one of which was so that the Batak people could accept the Dutch presence to control North Tapanuli. The development of education for the Batak people by the Dutch, only followed the renewal movement that had been carried out by the mission. The missionaries have managed to get close to the Batak people. Even the German mission managed to Christianize the Batak people, they helped the Dutch to take control of Tapanuli. In the late 19th to early 20thcenturies, several schools and hospitals were built in Tarutung by the Dutch government. The Batak people are getting to know the outside world more and more. The Batak people also know a lot of letters and know numbers. Many young men have received education, and some continue their education to Batavia.
Nahum Situmorang dan Amir Pasaribu: Seniman Legendaris dari Tanah Batak dan Kontribusi terhadap Perkembangan Musik Indonesia Flores Tanjung; Abdul Haris Nasution; Lister Eva Simangunsong
MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/mkd.v6i2.5908

Abstract

This study aims to find out the artists who came from the Batak Land during the Dutch colonial period in Indonesia, the independence period, and the post-independence period, as well as the specialty of the artists in motivating the workers in the millennial era or the present. The research method used is descriptive qualitative with a historical approach through heuristic steps (collection of data relevant to the topic of study, both primary and secondary), for verification (criticism of external and internal sources), for further interpretation. The analysis was carried out using the theory of semiotics (Ferdinand De Saussure), namely content analysis. The results show that North Sumatra, especially the Tapanuli region, is the hometown for many artists, especially musicians with various genres known at the national and international level. The strength of the lyrics and musicality from the traditional to the popular modern has strengthened the variety of themes and musical compositions so that they become part of the atmosphere that supports the emergence of "Batak the Singing Man". with musical colors, ranging from classical, pop, jazz, blues, country, cha-cha, tango, calypso, rumba, waltz, march, baleno, slow rock, bossanova, keroncong, hawaian beat, stambulan, soul, and faxtrot, respectively each with its derivatives.