Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa

THE GENETIC RELATIONSHIP BETWEEN MA’ANYAN AND MALAGASY (HUBUNGAN KEKEKERABATAN BAHASA MA’ANYAN DAN BAHASA MALAGASI) Hendrokumoro Hendrokumoro; I Gede Bagus Wisnu Bayu Temaja
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 17, No 2 (2019): METALINGUA EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.929 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v17i2.312

Abstract

AbstractThis writing aimed to identify the relationship between Ma’anyan andMalagasy languages. Several related studies have been conducted butstill leave some aspects that have not been studied before; this writingwas conducted to address those aspects. This writing examined thelexicostatistics and glottochronology between Ma’anyan and Malagasy,the sound correspondence sets of both languages, and sound changes thatoccur in both languages. The data was collected via interviews, documented by note-taking and recording techniques. The data were analyzed by implementing lexicostatistics and glottochronology techniques to identify quantitative evidence. Meanwhile, sound correspondence and sound changes were applied to identify qualitative evidence. The results reveal that, in lexicostatistics, the cognate percentage of both languages is 37%. By glottochronology calculation, the two languages split from their protolanguage between 273 BC - 94 CE (2018). Qualitatively, there are seven sets of sound correspondence and four types of sound changes found. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kekerabatan antara bahasa Ma’anyan dan Malagasi. Penelitian terkait telah dilaksanakan, tetapi masih meninggalkan aspek yang belum diteliti sebelumnya sehingga penelitian ini dilaksanakan. Penelitian ini mengidentifikasi hasil leksikostatistik dan glotokronologi antara bahasa Ma’anyan dan Malagasi, perangkat korespondensi fonemis kedua bahasa, dan perubahan bunyi yang terjadi pada kedua bahasa. Data dikumpulkan melalui metode wawancara menggunakan teknik catat dan rekam. Datadianalisis menggunakan teknik leksikostatistik dan glotokronologi untuk mencari evidensi kuantitatif, dan menggunakan korespondensi fonemis serta perubahan bunyi untuk mencari evidensi kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa secara leksikostatistik kedua bahasa berkerabat sebesar 37%. Secara glotokronologi, kedua bahasa berpisah pada tahun 273 SM – 94 M (2018). Secara kualitatif, ditemukan tujuh perangkat korespondensi fonemis dan empat tipe perubahan bunyi.
SAPAAN KEKERABATAN DALAM BAHASA BALI (KINSHIP ADDRESSES IN BALINESE LANGUAGE) I Gede Bagus Wisnu Bayu Temaja
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 16, No 2 (2018): Metalingua Edisi Desember 2018
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.26 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v16i2.238

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk, makna, dan faktor sosial penyebab perbedaan sapaan kekerabatan dalam bahasa Bali. Data berupa kalimat yang mengandung sapaan kekerabatan dikumpulkan dengan menerapkan metode cakap dan simak. Data diperoleh dari penutur bahasa Bali, pustaka-pustaka bahasa Bali, dan intuisi penulis sebagai penutur bahasa Bali. Data dianalisis menggunakan metode agih dengan teknik bagi unsur langsung dan ganti, dan metode padan referensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan bentuk lingualnya, sapaan kekerabatan berupa kata dan memiliki variasi bentuk. Makna sapaan mengacu pada referen berupa kerabat yang dibedakan atas kekerabatan yang diperoleh dari garis keturunan dan perkawinan. Terdapat sebuah sapaan yang mengacu pada banyak referen kerabat, ragam sapaan untuk satu referen kerabat, dan sebuah sapaan untuk satu referen kerabat. Masing-masing sapaan kekerabatan memiliki perbedaan didasarkan atas faktor keformalan, jenis kekerabatan, umur, status pernikahan, jenis kelamin, dan status sosial.