Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat

Produksi Pupuk Organik Cair (POC) dengan memanfaatkan Mikro Organisme Lokal (MOL) di Desa Jegreg Kabupaten Nganjuk Nina Lisanty; Junaidi Junaidi
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v1i1.1668

Abstract

Sampah selalu menjadi masalah utama di seluruh dunia. Pengelolaan sampah masih menjadi hal yang sulit dilakukan. Padahal sampah dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti misalnya sampah organik yang diolah sedemikian rupa menjadi pupuk organik cair untuk menyuburkan lahan pertanian dan tanaman. Pelatihan produksi pupuk organik cair dilakukan di Desa Jegreg Kecamatan Lengkong Kabupaten Nganjuk dengan memanfaatkan mikroorganisme lokal yang tersedia secara bebas di lokasi tersebut. Tim Pengabdian kepada Masyarakat memberikan ceramah, pelatihan, dan bimbingan produksi pupuk organik cair bagi masyarakat mitra dengan hasil bertambahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat mitra dalam produksi pupuk organik cair dan pemanfaatan produk untuk lahan pertanian mereka. Beberapa bahan dan peralatan sudah Tim persiapkan terlebih dahulu beberapa hari sebelum hari pelaksanaan mengingat kegiatan ini membutuhkan waktu persiapan yang cukup lama. Tim sengaja memilih untuk menggunakan nasi sebagai media penangkapan mikroorganisme lokal dan bahan serta alat-alat sederhana agar masyarakat mitra lebih mudah untuk mengaplikasikan hasil pelatihan di kemudian hari.
Pengolahan Limbah Dapur Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) untuk Aplikasi Pertanian Lahan Pekarangan di Kecamatan Pace dan Ngronggot Kabupaten Nganjuk Nina Lisanty; Nugraheni Hadiyanti; Risma Ari Prayitno; Rachmad Chairul Huda
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v1i2.2090

Abstract

Materials for producing organic fertilizers are abundant around the house, cheap, and easy to reach. Various kitchen and household organic wastes can be processed into fertilizer, including vegetable waste, skin and fruit residue, food waste, and agricultural and livestock waste. Although farmers can make their organic fertilizers from various natural ingredients, expert assistance is needed for fertilizer production with more consistent results. Provision of knowledge about the essential elements of plant needs that a variety of natural ingredients can represent can increase the ability to produce quality organic fertilizers. The community service team at the Faculty of Agriculture, Kadiri University, took the initiative to introduce the management of kitchen waste into organic fertilizer, its functions, its advantages, its production, and its application on land or planting media to partner communities: farmers and their families in Nganjuk Regency. The partner community welcomed it well. Not only did they directly benefit from this training, but also this community service project contributed to the closer partnership between community members and between communities and higher education institutions for sustainable development.Bahan untuk pembuatan pupuk organik tersedia melimpah di sekitar rumah, murah, dan mudah dijangkau. Beragam limbah organik dapur dan rumah tangga dapat diolah menjadi pupuk termasuk sisa sayuran, kulit dan sisa buah, limbah makanan, dan limbah pertanian serta peternakan. Meski petani dapat membuat sendiri pupuk organik dari beragam bahan alami, pendampingan ahli diperlukan untuk produksi pupuk yang hasilnya lebih konsisten. Pembekalan pengetahuan tentang elemen penting kebutuhan tanaman yang dapat diwakili oleh beragam bahan alami tadi dapat meningkatkan kemampuan produksi pupuk organik berkualitas. Tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Kadiri berinisiasi untuk melakukan introduksi pengelolaan sampah dapur menjadi pupuk organik, fungsinya, keuntungan penggunaannya, cara pembuatan, dan aplikasinya di lahan atau media tanam kepada masyarakat mitra, petani dan keluarga tani di Kabupaten Nganjuk. Masyarakat mitra menyambutnya dengan baik, tidak hanya mereka memperoleh manfaat langsung dari pelatihan ini, namun juga proyek pengabdian kepada masyarakat ini berkontribusi terhadap semakin eratnya kemitraan antar warga masyarakat dan antara warga dan institusi pendidikan tinggi untuk pembangunan berkelanjutan.
Pengolahan Jeruk Nipis untuk Peningkatan Nilai Tambah Produk Unggulan Desa Bolo, Kabupaten Gresik Nina Lisanty; Djoko Rahardjo; Nur Laili Wahyu Triana; Roszana Wahyuniati
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v2i1.2538

Abstract

Bolo Village in Ujungpangkah District, Gresik Regency, East Java Province is well-known as a producer of good quality limes. Lime farming in the area has been proven to increase the income of farmers and the surrounding community. This potential requires more support to be used as a superior village product with added value for increasing farmers' income and community welfare. Community service activities were conducted at the location through training methods, especially community participatory, with the hope that the participants could implement the results of the training. The activities were carried out three times based on the products made from lime. The first training was the manufacture of hand sanitizer products, followed by training on making aromatherapy candles and instant powder drinks on another predetermined day. The participating communities had the opportunity to take home the products from the training as souvenirs as well as a reminder for them to apply the training activities by producing the three products. The Bolo Village community service activity in the future is faced with product development and quality, as well as assistance on the legality of community businesses. Desa Bolo di Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur terkenal sebagai penghasil jeruk nipis berkualitas baik. Usahatani jeruk nipis terbukti dapat meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat sekitar. Potensi ini memerlukan dukungan untuk dapat dijadikan produk unggulan desa dengan nilai tambah demi peningkatan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan di lokasi melalui metode pelatihan, terkhusus community participatory, dengan harapan masyarakat peserta dapat mengimplementasikan hasil pelatihan. Kegiatan pelatihan dilakukan dalam 3 waktu berdasarkan produk yang dihasilkan berbahan baku jeruk nipis. Pelatihan pertama adalah pembuatan produk hand sanitizer, dilanjutkan pelatihan pembuatan lilin aromatherapy dan minuman serbuk instan di hari lain yang telah ditentukan. Masyarakat peserta antusias dalam kegiatan pelatihan. Mereka berkesempatan membawa pulang produk hasil pelatihan sebagai cenderamata sekaligus pengingat bagi mereka untuk benar-benar mengaplikasikan kegiatan pelatihan dengan menghasilkan ketiga produk berbahan baku jeruk nipis tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat Desa Bolo ini untuk ke depannya dihadapkan pada pengembangan produk dan kualitasnya, serta pendampingan legalitas usaha masyarakat.
Edukasi Bahaya Covid-19 dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Dusun Ngampel, Desa Selodono, Kabupaten Kediri Devina Cinantya Anindita; Nina Lisanty; Ayu Nur Aliza
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v2i1.2553

Abstract

The education and socialization of Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) is a program for the community regarding cleanliness. It is to reduce exposure to the virus during a pandemic by living a clean and healthy life. The efforts to implement PHBS can be made by the habit of washing hands prior to and after activities. The Ngampel hamlet residents are still negligent in implementing the health protocol. Based on this phenomenon, education is needed regarding the risks of Covid-19 and the proper method of washing hands. The team conducted a survey and socialization with the residents. The media used for education were WhatsApp groups and flyers designed using a simple and easy-to-be-understood campaign. The community and students were enthusiastic about participating in the socialization activities. The community service program provided experience and knowledge to the participated community about the risks of Covid-19 to implement PHBS.Upaya pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih peduli akan kebersihan akhir-akhir ini dengan menggalakkan program Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Program ini disinyalir dapat mengurangi risiko paparan virus di masa pandemi Covid-19. Upaya menerapkan PHBS bisa dilakukan dengan kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun sesudah maupun sebelum beraktivitas. Warga Dusun Ngampel, Desa Selodono masih abai dalam menerapkan protokol kesehatan. Berdasarkan fenomena tersebut, perlu adanya edukasi terkait metode yang benar dan baik dalam mencuci tangan dan kaitannya dengan resiko terpaparnya Covid-19. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat yang digunakan adalah survey awal dan sosialisasi kepada masyarakat Dusun Ngampel. Media yang digunakan untuk edukasi berupa whatsapps group dan flyer yang sudah dirancang dengan menggunakan metode kampanye dengan kalimat yang mudah ditangkap dan dipahami. Sosialisasi diikuti oleh warga dan pelajar yang berada di Dusun Ngampel, Desa Selodono. Warga dan pelajar sangat antusias dalam mengikuti kegiatan sosialisasi. Program pengabdian masyarakat terkait edukasi bahaya covid-19 dan cuci tangan pakai sabun (CTPS) memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada masyarakat tentang resiko Covid-19 dan salah satu bentuk pencegahannya dengan kebiasaan mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebagai bagian penerapan PHBS. 
Produksi pestisida nabati dari serai, cengkeh, dan lada di Desa Sanggrahan, Kabupaten Nganjuk Rasyadan Taufiq Probojati; Nina Lisanty; Achmad Masykur Ghazali
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v2i1.2560

Abstract

Lemon grass and cloves contain essential oils that are against pest. Thus, they have the potential to be used as main ingredients in the manufacture of botanical pesticides. The teamwork program of the Faculty of Agriculture, Kadiri University formulated both ingredients to produce biopesticide suitable for common pests on shallot plant. It was hoped that the information and knowledge can be spread to the community, particularly shallot farmers, to be able to process natural ingredients for botanical pesticides. The farmers are always constrained by armyworm attacks on their plants. Community service was carried out to educate and socialize the production of the biopesticide at residents' homes in Sanggrahan Village, Gondang District, Nganjuk Regency, East Java Province. The main target of this program was the shallot farming community in the area. Several implementation stages included lectures, training on making pesticides, producing biopesticides, making leaflets, evaluating, and assisting the results of application of biopesticides. The community service activity was carried out smoothly and the community was enthusiast to take part in the activitySerai dan cengkeh memiliki kandungan minyak atsiri yang bersifat beracun, sehinga berpotensi sebagai bioaktivitas terhadap serangan hama. Disisi lain, serai dan cengkeh memiliki potensi yang dapat dijadikan sebagai bahan alam dalam pembuatan pestisida nabati. Melalui program kerja tim pengabdian fakultas pertanian Universitas Kadiri, diharapkan masyarakat mampu mengolah bahan alami untuk pestisida nabati. Program ini diharapkan dapat membantu mengatasi para petani bawang merah yang setiap musim tanam selalu terkendala dengan serangan hama ulat grayak. Pengabdian masyarakat dilaksanakan di rumah warga di Desa Sanggrahan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Sementara itu, sasaran pengabdian ini adalah masyarakat petani bawang merah di Desa Sanggrahan. Beberapa tahapan pelaksanaan diataranya adalah ceramah, pelatihan pembuatan pestisida, memproduksi pestisida nabati, membuat leaflet, dan pendampingan dalam implementasi hasil pembuatan pestisida nabati. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan lancar dan respon masyarakat sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini.
Diversifikasi Kreasi Olahan Pangan Berbahan Baku Jagung bagi Warga Desa Mlandangan Kabupaten Nganjuk Widayatsih, Tri; Lisanty, Nina; Agustina, Liya; Junaidi, Junaidi
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v2i2.3465

Abstract

Most people in Mlandangan Village, Nganjuk Regency, highly depend on corn farming. Corn is a superior local product in the location. However, residents only sell products in raw form, and there is no diversification of processed food made from corn. After the harvest period, those directly involved in corn farming generally no longer have a steady income. Therefore, to increase the added value of corn for the local community, diversification of corn processing into instant corn rice (ampok) is needed. Socialization and training were conducted at the location to increase the community's knowledge and skills in diversifying corn processing and providing added value to local corn products. The target of the activity was the mothers and women farmers in RT 02 RW 12. The activity can potentially increase the selling value of corn products, which will affect the welfare of the people involved. Given the location of the village, which is close to road access, it is hoped that instant ampok processed products can be traded not only within the village environment but also outside the area as the flagship product of Mlandangan Village. Kehidupan sebagian besar masyarakat di Desa Mlandangan Kabupaten Nganjuk bergantung kepada hasil pertanian jagung. Tanaman jagung menjadi produk unggulan lokal di lokasi tersebut. Meski demikian, warga menjual produk hanya dalam bentuk mentah dan belum adanya diversifikasi olahan pangan berbahan baku jagung. Saat setelah masa panen, umumnya masyarakat yang terlibat langsung dalam usahatani jagung tidak lagi memiliki penghasilan tetap. Oleh karena itu, untuk meningkatkan nilai tambah jagung bagi masyarakat setempat, diversifikasi pengolahan jagung menjadi nasi jagung (ampok) instan dibutuhkan. Sosialisasi dan pelatihan dilakukan di lokasi bertujuan menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam diversifikasi pengolahan jagung dan memberikan nilai tambah produk jagung lokal. Sasaran kegiatan adalah para ibu dan wanita tani di RT 02 RW 12. Kegiatan berpotensi meningkatkan nilai jual produk jagung yang akan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat yang terlibat di dalamnya. Mengingat lokasi desa yang dekat dengan akses jalan raya, diharapkan produk olahan ampok instan dapat diniagakan tidak hanya di dalam lingkungan desa, tetapi juga ke luar wilayahnya sebagai produk unggulan Desa Mlandangan.
Edukasi Literasi Digital terhadap Pelaku UMKM Makanan Khas di Kota Palembang Fajarino, Aldo; Lisanty, Nina; Hamidah, Emmy
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v3i1.4550

Abstract

Along with efforts to increase product sales and income for specialty food of MSME actors in Palembang City, technology and business digitization are urgently needed. This challenge for business people and MSMEs also acts as a good opportunity. Today, the Internet is an effective marketing medium for many consumers. The use of social media is also increasingly widespread as a medium for promotion and online sales. However, the abilities and skills of Indonesian MSME actors in general are still low regarding this digital literacy. Education and training are crucial for increasing this understanding and skills and accelerating the digitalization transformation of Indonesian MSMEs. MSME specialties in Palembang City are mushrooming, considering the many types of specialty foods well-known nationally, such as pempek and its derivatives, various crackers/keeping, various special cakes, and so on. Digital literacy education is carried out for several business people and MSMEs engaged in the specialty food sector in Palembang. The lecture and door-to-door discussions are among the implementation methods for each business participant who previously registered their willingness to participate in this activity. The total participants were as many as 15 businessmen, culinary MSMEs, and specialty foods in Palembang. This training is expected to increase digital literacy among the participating communities and motivate MSMEs to be digitally transformed.  
Inovasi Terpadu: Mengubah Sampah Plastik menjadi Eco Bricks demi Keberlanjutan Lingkungan di Kelurahan Kepuhdoko, Jombang, Jawa Timur Hamidah, Emmy; Lisanty, Nina; Rahardjo, Djoko; Sari, Sindy Permata; Anggraini, Dea
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v3i2.5110

Abstract

Sustainable management of plastic waste is an important issue in the context of the environment and community welfare. This community service activity is intended to develop a method for processing plastic waste into eco-bricks in Kepuhdoko Village, Jombang, East Java. A participatory approach was used throughout the process to actively involve the community. The implementing team collects, separates and processes plastic waste into eco-bricks that comply with construction standards. The result was increased public awareness regarding plastic waste management and eco-bricks that can be used in local construction projects. These findings also provide a logical continuation of previous plastic waste management efforts. The implication is that processing plastic waste into eco-bricks is quite a solution in reducing the negative impacts of plastic waste and supporting sustainable development. Pengelolaan sampah plastik yang berkelanjutan menjadi isu penting dalam konteks lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan community service ini dimaksud untuk mengembangkan metode pengolahan sampah plastik menjadi eco bricks di Kelurahan Kepuhdoko, Jombang, Jawa Timur. Pendekatan partisipatif digunakan dalam seluruh proses untuk melibatkan masyarakat secara aktif. Tim pelaksana mengumpulkan, memisahkan, dan mengolah sampah plastik menjadi eco bricks yang sesuai dengan standar konstruksi. Hasilnya adalah peningkatan kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah plastik dan eco bricks yang dapat digunakan dalam proyek konstruksi lokal. Temuan ini juga memberikan kelanjutan logis dari upaya pengelolaan sampah plastik sebelumnya. Implikasinya adalah bahwa pengolahan sampah plastik menjadi eco bricks cukup solutif dalam pengurangan dampak negatif sampah plastik dan mendukung konsep pembangunan berkelanjutan.
Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Lokal Berbasis Pertanian: Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur Setyowati; Auliyya, Zikra; Lisanty, Nina; Sidhi, Eko Yuliarsha; Rahardjo, Djoko
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v4i2.6136

Abstract

Gandusari Village, Gandusari District, Trenggalek Regency, East Java Province, has great potential in agriculture, especially in rice crop commodities. This activity aims to improve community welfare by optimizing the use of local agricultural-based resources in Gandusari Village. Thus, better and sustainable village community welfare can be achieved. The method used was to identify the potential obstacles faced by farmers in Gandusari Village and then provide training and assistance according to the needs of the farmers. The activities carried out include training programs, assistance, and focus group discussions (FGD). Each program is implemented by involving the active participation of the Gandusari Village community, especially farmers, to provide practical and theoretical understanding to the community regarding the optimization of local and regional resources. The implementation of the program has gone well and achieved the expected goals. This program has succeeded in increasing rice productivity through more efficient land management and the application of modern agricultural technology. In addition, farmers' knowledge and skills have also increased, especially in product diversification and better irrigation management. Desa Gandusari, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur, memiliki potensi besar dalam bidang pertanian, khususnya pada komoditas tanaman padi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lokal berbasis pertanian di Desa Gandusari. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat desa yang lebih baik dan berkelanjutan dapat tercapai. Metode yang digunakan adalah dengan mengidentifikasi potensi dan hambatan yang dihadapi oleh petani Desa Gandusari, kemudian dilakukan pelatihan serta pendampingan sesuai dengan kebutuhan petani tersebut. Kegiatan yang dilakukan meliputi program pelatihan, pendampingan, serta focus group discussion (FGD). Setiap program diimplementasikan dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat Desa Gandusari, khususnya para petani untuk memberikan pemahaman praktis maupun teoritis kepada masyarakat mengenai optimalisasi sumberdaya lokal daerah. Pelaksanaan program telah berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan. Program ini berhasil meningkatkan produktivitas padi melalui pengelolaan lahan yang lebih efisien dan penerapan teknologi pertanian modern. Selain itu, pengetahuan dan keterampilan petani juga meningkat, terutama dalam diversifikasi produk dan manajemen irigasi yang lebih baik.
Co-Authors Achmad Masykur Ghazali Agustia Dwi Pamujiati Agustia Dwi Pamujiati Agustia Dwi Pamujiati Ahmad Habibi Walid Ahmad Haris Hasanuddin Slamet Andarini, Marwita Andreas Zulkarnain Anggraini, Dea Asikin Bahar Auliyya, Zikra Ayu Nur Aliza Azkiyah, Lailatul Bahar, Asikin Chumaidah, Siti Cindy Yohana Devi Oktaviana Devina Cinantya Anindita Djoko Rahardjo Djoko Rahardjo Eko Yuliarsha Sidhi Eko Yuliarsha Sidhi Eko Yuliarsha Sidhi Eko Yuliarsha Sidhi Emmy Hamidah Exzanidan Fahas Fajarino, Aldo Firdausi, Muhammad Riza Firnanda , Arya Bagus Heru Kurniawan Hohoubun, Frederik Moses Bal-bal Junaidi Junaidi Junaidi Junaidi Kharisma Satria Pamungkas Kresna Widigdo Margo Utomo Liya Agustina, Liya Mariyono Mariyono Mayda, Trika Moch. Agus Suryo Wibowo Mufiana Alfatin Mulyanto Mulyanto Nanang Aji Saputro Nixie Azalia Whintisna Nixie Azalia Whintisna Nugraheni Hadiyanti Nugraheni Hadiyanti Nugraheni Hadiyanti Nur Khabibi Nur Laili Wahyu Triana Nur Ulfa Turohmah Nurrohman, Aji Pamungkas, Kharisma Satria Prayoga, Reksa Nanda Putri Islami, Gadis Tiara Rachmad Chairul Huda Rafelda Dias Nurfitri Rahmawati, Siti Zenita Rasyadan Taufiq Probojati Reksa Nanda Prayoga Risma Ari Prayitno Rizki Jefri Ramadhan Roszana Wahyuniati Sa'adah, Enik Nur Saptorini Saptorini Sari, Sindy Permata Satriya Bayu Aji Setyowati Slamet, Ahmad Haris Hasanudin Suryo Wibowo, Mochamad Agus Taufan Achmad Ghozali Yusuf Ta’wim, Akhris Asanit Tri Widayatsih Tri Widayatsih, Tri Tutut Dwi Sutiknjo Tutut Dwi Sutiknjo Tutut Dwi Sutiknjo Umi Mariyati Wahyudi Wally Wibowo, Moch. Agus Suryo Widi Artini Widi Artini WIWIEK ANDAJANI Wiwiek Andajani Yesy Nur Gunariyati Yuli Witono Yuliyanto Yuliyanto Yusuf, Taufan Achmad Gozali