Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

MANAJEMEN KESEHATAN KELUARGA PADA PASIEN YANG MENDERITA HIPERTENSI DI MASA PANDEMI COVID-19: STUDI KASUS Suhari, Suhari; Sulistyono, Raden Endro; Fibriansari, Rizeki Dwi
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v7i2.352

Abstract

ABSTRAKPeningkatan penyakit tidak menular (PTM) menjadi tantangan kesehatan di dunia dan Indonesia dalam menjaga kualitas kehidupan pasien. Salah satu PTM, yaitu hipertensi telah menjadi masalah keluarga dalam melakukan perawatan dan pengelolaan kesehatan pasien di rumah serta proses penyembuhan, apalagi pada situasi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Tujuan penelitian: Menggambarkan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami hipertensi, khususnya pada aspek manajemen kesehatan keluarga melalui kunjungan rumah. Keluhan utama pasien: Ny. R (70 tahun) jarang memeriksakan kesehatan ke puskesmas karena adanya kondisi pandemi dan kesulitan transportasi. Ny. R telah menderita hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, sering merasakan kepala terasa berat, tetapi ia tidak tahu cara mengatasinya. Ny. R juga kurang menerapkan protokol kesehatan (memakai masker) dan kurang mendapat dukungan keluarga. Masalah keperawatan manajemen kesehatan keluarga tidak efektif disebabkan oleh kompleksitas program perawatan. Hasil: Intervensi keperawatan melalui kunjungan rumah efektif mengatasi masalah keperawatan, yaitu manajemen kesehatan keluarga tidak efektif.  Diskusi: Melalui kunjungan rumah, perawat dapat memberikan intervensi, yaitu dukungan koping keluarga dalam menfasilitasi pengambilan keputusan jangka panjang, pemenuhan kebutuhan dasar, dan memberikan informasi fasilitas perawatan kesehatan yang dapat dijangkau oleh keluarga. Kesimpulan: Perawat kesehatan komunitas berperan dalam meningkatkan motivasi dan mengembangkan sikap pasien untuk menggunakan fasilitas perawatan kesehatan. Upaya promotif dan preventif yang dilakukan melalui kunjungan rumah dapat mengendalikan faktor risiko hipertensi pada lanjut usia (lansia). Kunjungan rumah yang mematuhi protokol kesehatan efektif dilakukan di masa pandemi Covid-19 karena pasien lansia merasa lebih nyaman.Kata Kunci: Covid-19, hipertensi, keluarga Family Health Management in Hypertensive Patients During the Covid-19 Pandemic: A Case Study ABSTRACTThe increase in non-communicable diseases (NCDs) is a health challenge in the world and Indonesia in maintaining patients' quality of life. Hypertension, one of the NCDs, has become a family problem in caring for and managing patients' health at home and in the healing process, especially in the Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pandemic. Objective: To describe nursing care for hypertensive clients, especially in family health management through home visits. Primary complaint: Mrs. R (70 years old) rarely went to the Public Health Centre to have her health examined due to the pandemic and transportation difficulties. Mrs. R had been suffering from hypertension since 10 years ago and often had a heavy head feeling, but she did not know how to manage it. Mrs. R also did not apply health protocols (wearing masks) and lacked family support. Family health management nursing was ineffective due to the complexity of the care program. Results: Nursing interventions through home visit has an effect to overcome nursing probem, which was ineffective family health management.  Discussion: Through home visits, nurses can make interventions, namely family coping support in facilitating long-term decision making, meeting basic needs, and providing information on health care facilities that families can reach. Conclusion: Community health nurses play a role in increasing motivation and developing patient attitudes to use health care facilities. Promotive and preventive efforts made through home visits can control risk factors for hypertension in the elderly. Home visits that comply with health protocols are effective during the Covid-19 pandemic because elderly patients feel more comfortable.Keywords: Covid-19, Hypertension, Family
MOBILISASI BERTAHAP PASCA-SECTIO CAESARIA: STUDI KASUS DI RSUD dr. HARYOTO LUMAJANG Wahyuningsih, Sri; Hayati, Nurul; Fibriansari, Rizeki Dwi; Ulfa, Maria
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v7i2.351

Abstract

ABSTRAKPasca-sectio caesarea (SC), pasien diharapkan melakukan mobilisasi secara bertahap untuk mencegah bahaya fisiologis dan psikologis yang mungkin dapat terjadi. Namun, masih sedikit informasi yang melaporkan tentang pelaksanaan mobilisasi dini di lapangan. Tujuan penelitian: Menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien pasca-SC, khususnya pada aspek hambatan mobilitas fisik. Keluhan utama: Pasien 1 (21 tahun) ditemani suami datang ke RS atas rujukan puskesmas. Mereka sudah memahami bahwa harus melahirkan secara SC karena panggul sempit. Selanjutnya, dilakukan operasi SC dengan anestesi lumbal, insisi melintang, luka ± 10 cm. Pasien 1 mengalami anemia sehingga dilakukan transfusi darah. Pasien 2 (32 tahun), datang ke RS ditemani suami, dirujuk karena panggul sempit dari puskesmas, kemudian dilakukan operasi SC dengan anestesi lumbal, insisi melintang, luka ± 10 cm.  Pengkajian melalui wawancara, obervasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi.  Hasil:Intervensi untuk mobilisasi dilakukan setelah tindakan operasi selesai secara bertahap selama tiga hari perawatan. Hari pertama dilakukan pemberian informasi dan ambulasi awal di tempat tidur. Hari kedua pengaturan posisi semi-fowler, membantu perpindahan, latihan keseimbangan berdiri, berjalan. Hari ketiga pasien melakukan aktivitas mandiri tanpa bantuan, penyuluhan perawatan di rumah setelah operasi. Diskusi: Peran perawat pada pasien dengan melakukan mobilisasi secara bertahap serta berkolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lain dapat mendukung percepatan pasien melakukan tindakan mobilisasi secara mandiri. Simpulan: Perawat perlu meningkatkan mobilisasi pasien secara bertahap dengan memerhatikan faktor ibu dan keluarga. Perawat disarankan meningkatkan pengetahuan, misalnya mengenai ERAC dan dalam proses asuhan keperawatan menggunakan rangkaian standar pelayanan untuk penyelenggaraan praktik keperawatan di Indonesia, yaitu SDKI, SIKI, SLKI, dan SPO.Kata kunci: mobilisasi dini, sectio caesaria             Gradual Mobilization in Post Cesarean Section: A Case Study at Dr. Haryoto Hospital of Lumajang ABSTRACTAfter the caesarean section (CS), patients are expected to mobilize gradually to prevent physiological and psychological hazards. However, there is still little information reporting about the implementation of early mobilization. Objective: to describe nursing care in post-CS patients, especially regarding physical mobility barriers. Primary complaint: Patient 1 (21 years old), accompanied by her husband, came to the hospital based on the referral of the Public Health Center. They already understood that they had to give birth by cesarean section because the pelvis was narrow. Next, SC surgery was performed with lumbar anesthesia, transverse incision, and wound ± 10 cm. Patient 1 was anemic, so a blood transfusion was performed. Patient 2 (32 years) came to the hospital accompanied by her husband and was referred by the Public Health Center because of a narrow pelvis; then, an SC operation was performed with lumbar anesthesia, transverse incision, and wound ± 10 cm. Assessment through interviews, observations, physical examinations, and documentation studies.  Results: interventions for mobilization were performed after the surgery was completed in stages for 3 days of treatment. On the first day, information was given and early ambulation was performed in bed. On the second day, the activities included adjusting semi-Fowler's position, assisting the movement, exercising balanced standing, and walking. On the third day, the patient did independent activities without assistance and counseling on home care after surgery. Discussion: The nurses play a role by gradually mobilizing patients and collaborating with other health workers to support patients' acceleration to mobilize independently. Conclusion: Nurses need to increase patient mobilization gradually by paying attention to maternal and family factors. Nurses are advised to increase knowledge, for example, about ERAS and the nursing care process by using a series of service standards for implementing nursing practice in Indonesia, namely SDKI, SIKI, SLKI, dan SPO.Keywords: early mobilization, cesarean section