Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Politicon : Jurnal Ilmu Politik

Evaluasi Dampak Kebijakan Mesin Parkir Elektronik di Kota Bandung Diki Suherman
Politicon : Jurnal Ilmu Politik Vol 2, No 1 (2020): Politicon : Jurnal Ilmu Politik
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/politicon.v2i1.7919

Abstract

Pemerintah Kota Bandung pada tahun 2016 memasang mesin parkir yang berjumlah 445 mesin sebagai inovasi di bidang transportasi. Hal itu untuk menunjang keberhasilan Kota Bandung sebagai smart city. Selain itu,  untuk menciptakan layanan publik bidang transportasi dan mobilitas yang lebih baik, untuk menghilangkan permasalahan umum dalam transportasi seperti macet, pelanggaran lalu lintas, dan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi parkir. Namun sejauh ini, dalam penerapannya mesin parkir tersebut belum berjalan efektif untuk menambah Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana evaluasi dampak kebijakan mesin parkir elektronik di Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitaitif dengan jenis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan mesin parkir elektronik di Kota Bandung sebagai bagian dari smart city belum terealisasi secara optimal. Hal itu dapat dilihat dari berbagai aspek, baik dari penggunaan mesin parkir, sistem pembayaran yang masih ada yang manual, maupun target peningkatan retribusi parkir yang jauh dari target Pendapatan Asli Daerah. Adapun rekomendasi dari penelitian ini di antaranya: 1) pentingnya sosialisasi yang maksimal yang tidak hanya melalui acara incidental tapi harus continueitas; 2) dibutuhkan rekrutmen petugas yang baik untuk memilih sumber daya manusia yang berkompeten; 3) perlunya diperhatikan aspek-aspek lain melalui forcesting dan planning yang baik untuk mengetahui kendala dalam upaya peningkatan retribusi  daerah
Aktor Politik dan Kolaborasi Quadruple Helix dalam Pembentukan Daerah Otonomi Baru Kabupaten Garut Selatan Diki Suherman; Yogi Suprayogi Sugandi; Mohammad Benny Alexandri
Politicon : Jurnal Ilmu Politik Vol 3, No 1 (2021): Politicon : Jurnal Ilmu Politik
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/politicon.v3i1.11197

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kolaborasi Quadruple Helix dalam pembentukan Daerah Otonomi Baru Kabupaten Garut Selatan, mengingat pembentukan kabupaten tersebut sudah sangat lama berusaha dibentuk namun kenyataannya hingga kini belum disahkan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan model interactive yang terdiri dari reduksi data, display data dan pemaparan hasil kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa terdapat aktor-aktor yang berkolaborasi secara Quadruple Helix untuk mendukung Pembentukan Daerah Otonomi Baru Garut Selatan, yang memiliki peran yang berbeda dalam mencapai tujuan yang sama untuk membantu mendukung pembentukan Kabupaten Garut Selatan. Penelitian kolaborasi Quadruple Helix ini dilihat dari 4 aktor politik yang memiliki kekuasaan dan pengaruh paling signifikan terhadap proses pembentukan kabupaten ini. Aktor yang dimaksud yaitu dari kalangan akademisi Garut Selatan (academian), Pelaku Usaha di Garut Selatan (businessmen), Tokoh masyarakat/Presidium masyarakat Garut Selatan (civil society) dan Pemerintah Kabupaten Garut dan Provinsi Jawa Barat (government). Rekomendasi dalam penelitian ini adalah Pemerintah Pusat sebagai pemangku kebijakan tertinggi memasukkan pembahasan pembentukan Daerah Otonomi Baru sebagai agenda kebijakan yang diprioritaskan untuk membantu menjalankan kewenangan pusat dalam melakukan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah.