Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Planta Simbiosa : Jurnal Tanaman Pangan dan Hortikultura

Evaluasi Galur Semangka Berbiji Tipe Lonjong dan Non Biji Tipe Bulat Anung Wahyudi; Zainal Mutaqin; Dulbari Dulbari
J-Plantasimbiosa Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.474 KB) | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v1i1.1258

Abstract

Program pemuliaan tanaman di kampus Politeknik Negeri Lampung telah memiliki 8 galur semangka generasi ke-5 (S5). Galur-galur tersebut telah dievaluasi dan diseleksi dengan harapan telah stabil secara genetik, serta mengetahui level adaptasi terhadap lingkungan. Hasil analisis data menggunakan uji F menunjukkan perbedaan yang nyata antar perlakuan pada tiap parameter pengamatan dengan uji BNT 5%. WM 140502 memiliki berat tertinggi per buah 3.17 kg. Kadar gula tertinggi adalah WM 140507 yaitu 9.47 brix. Saat ini Politeknik Negeri Lampung memiliki 8 galur tipe oval dengan 6 galur berdaging merah dan 2 galur berdaging orange. Dari hasil evaluasi (S5), kita berharap memiliki galur murni untuk perakitan hibrida dengan karakter yang berbeda.
Cuaca Ekstrim Mengubah Nilai Indeks Ketahanan Tanaman Padi Terhadap Rebah Dulbari Dulbari; Edi Santosa; Yonny Koesmaryono; Eko Sulistyono
J-Plantasimbiosa Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.532 KB) | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v1i1.1261

Abstract

Ketahanan rebah varietas padi ditentukan berdasarkan indeks kerebahan IRRI (1988) yang terdiri dari : 0, 1, 3, 5, 7, dan 9. Nilai indeks 0 : sangat tahan rebah (tidak ada tanaman yang rebah), 1 : tahan rebah (tanaman rebah kurang dari 20%), 3 : agak tahan rebah (tanaman rebah 21 ̶ 40%), 5 : sedang (tanaman rebah 41 ̶ 60%), 7 : agak peka (tanaman rebah 61 ̶ 80%), dan 9 : peka (tanaman rebah lebih dari 80%). Evaluasi karakter kerebahan (Krb) tanaman padi dilakukan mengikuti Panduan Sistem Karakterisasi dan Evaluasi Tanaman Padi Kementan (2014). Kreteria dan metode evaluasi varietas padi terhadap ketahanan rebah tidak diukur untuk menghadapi kondisi cuaca ekstrim. Nilai indeks kerebahan berubah dengan terjadinya insiden cuaca ekstrim sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap kreteria ketahanan rebah suatu varietas bila akan ditanam di daerah yang rawan insiden cuaca ekstrim.
Observasi Populasi Wereng Batang Cokelat (Nilapharvata lugens Stal.) terhadap Beberapa Varietas Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Ariska Amalia; Dulbari Dulbari; Destieka Ahyuni; Lina Budiarti
J-Plantasimbiosa Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v1i1.1264

Abstract

Salah satu hama utama yang sering menyerang tanaman padi yaitu wereng batang cokelat. Tujuan dilakukan pengamatan ini yaitu untuk mengetahui populasi hama wereng batang cokelat (Nilapharvata lugens L.) pada beberapa varietas padi di Kabupaten Lampung Tengah. Pengamatan ini dilakukan pada tanggal 13 Agustus – 12 Oktober 2018, dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (LPTPH) di Desa Simbarwaringin, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah. Pengamatan menggunakan metode observasi dan mengamati langsung hama wereng batang cokelat pada sembilan plot pengamatan dengan luas 7x7 m2 yang ditanami dengan varietas padi Ciherang, IPB Bogor, Pandan Wangi, IR 64, Inpari 13, Gabah Merah atau Beras Merah, Bestari, Sri Doni, dan Inpari 42. Setiap plot diamati 10 rumpun sampel yang diambil secara acak. Pengamatan dilakukan sebanyak 4 kali dengan interval pengamatan 7 hari yaitu pada saat padi berumur 30 hari setelah tanam (hst), 37 hst, 42 hst, dan 49 hst. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa populasi N. lugens pada pengamatan pertama sampai keempat menunjunjukkan bahwa rata-rata populasi N. lugens pada varietas Ciherang adalah 609,70 ekor, IPB Bogor 368,95 ekor, Pandan Wangi 382,75 ekor, IR 64 457,88 ekor, Inpari 13 297,08 ekor, Gabah Merah 392,25 ekor, Bestari 138,40 ekor, Sri Doni 149,35 ekor dan Inpari 42 92,15 ekor. Kesimpulannya adalah serangan wereng batang cokelat dengan populasi tertinggi yaitu pada varietas Ciherang (609,7 ekor) dan populasi terendah yaitu pada varietas Inpari 42 (92,15 ekor).
Karakter Morfologi dan Agronomi Tanaman Padi yang Berkorelasi dengan Kekuatan Batang, (Morphological and Agronomics Characters of Rice Correlation with The Strength of Stem) Destieka Ahyuni; Dulbari Dulbari
J-Plantasimbiosa Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.898 KB) | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v1i2.1483

Abstract

Ancaman cuaca ekstrim dalam bentuk angin kencang dan curah hujan intensitas tinggi menyebabkan tanaman padi rebah sebelum dipanen. Kerebahan dalam skala yang luas dapat mengganggu stabilitas produksi padi. Kajian rebah tanaman padi pada kondisi cuaca ekstrim belum banyak dilaporkan. Diperlukanseleksi karakter morfologi dan agronomi varietas padi tahan rebah. Penelitian dilaksanakan di Desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur pada April–Agustus 2019. Tujuan penelitian untukmengevaluasi karakter morfologi dan agronomi tanaman padi yang berkorelasi dengan karakter kekuatan batang untuk seleksi padi tahan rebah. Percobaan disusun menggunakan RAKL. Bahan tanam yang digunakan adalah 20 variatas padi unggul nasional.Satuan percobaan berupa tanaman padi dalam pot dengan kapasitas ± 10 kg yang diisi dengan media tanah campuran top soil dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.Setiap perlakuan terdiri dari 6 tanaman yang diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan dilakukan terhadap karakter morfologi dan agronomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter Kekuatan Batang (KBTG) berkorelasi positif dengan Tinggi Tanaman (TT), Diameter Batang (DBTG), dan Panjang Malai (PM), namun berkorelasi negatif dengan Ketegaran Batang (KB). Karakter KBTG berkorelasi sangat nyata dengan karakter DBTG dengan nilai korelasi 0,771 dan P-Value 0,000. 
Adaptasi Tanaman Pohpohan (Pilea trinervia Wright) Pada Berbagai Taraf Naungan Erie Maulana; Marveldani Marveldani; Lina Budiarti; Dulbari Dulbari
J-Plantasimbiosa Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v1i2.1486

Abstract

Sayuran indigenous yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pangan dan kesehatan karena mengandung zat gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh seperti vitamin, mineral, dan serat. Salah sayu daerah yang banyak mengembangkan sayuran indigenous adalah Jawa Barat. Interaksi dengan tanaman sayuran indigenous seperti pohpohan menunjukkan bahwa masyarakat peduli terhadap kesehatan. Kemampuan adaptasinya yang luas dan tingginya kandungan nilai gizi membuat tanaman ini layak untuk coba dikembangkan di daerah lain seperti di Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan adaptasi tanaman pohpohan asal Jawa Barat didaerah Lampung. Penelitian dilakukan di Politeknik Negeri Lampung mulai Mei hingga September 2019. Percobaan disusun menggunakan RKTS dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari berbagai tingkat naungan antara lain : N0 (tanpa naungan), N1 (naungan 60%), N2 (naungan 70%), N3 (naungan 75%) dan N4 (naungan 90).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman pohpohan mampu beradaptasi dengan baik pada kondisi naungan 60%.
Inventarisasi Hama, Penyakit, dan Artopoda Predator pada Tanaman Pohpohan (Pilea trinervia) pada Berbagai Naungan Lina Budiarti; Eri Maulana; Marveldani Marveldani; Dulbari Dulbari
J-Plantasimbiosa Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.638 KB) | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v1i2.1488

Abstract

Tanaman pohpohan (Pilea trinervia) belum dikenal oleh masyarakat Lampung. Tanaman ini dikonsumsi sebagai sayuran segar (lalapan) dan mengandung senyawa sekunder yang baik bagi kesehatan. Tanaman ini memiliki potensi untuk dibudidayakan didaerah Lampung. Masih sedikit informasi tentang hama, penyakit dan arthropoda pada budidaya tanaman pohpohan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan infentarisasi hama, penyakit dan artropoda predator pada budidaya tanaman pohpohan di daerah Lampung. Penelitian ini menggunakan metode observasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Budidaya tanaman dilakukan dengan naungan N1 (60%), N2 (70%), N3 (75%), N4 (90%), dan N0 tanpa naungan. Polibag yang digunakan berukuran 40 x 60 cm dengan media tanam berupa tanah top soil yang dicampur pupuk kompos kandang dengan perbandingan 3:1.  Pengamatan dilakukan dengan mengamati jenis artropoda baik hama ataupun predator dan penyakit yang menyerang sebanyak 10 tanaman pada setiap perlakuan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa populasi hama ada pada pengamatan setelah dua minggu. Hama belalang (Orthoptera; Acriididae) ditemukan pada perlakuan N1, N2, N3, N4, dan N0. Hama Ulat kantung (Lepidoptera; Psychidae) pada perlakuan N2 saja dan pada perlakuan N4 ditemukan populasi hama belalang dan kutu putih dompolan (Hemiptera; Pseudococcidae). Penyakigt yang menyerang tanaman pohpohan adalah penyakit antraknose yang disebabkan oleh patogen Colletotrichum gloesporioides yang mulai menginfeksi sejak tanaman dipembibitan. Selain hama dan penyakit pada tanaman pohpohan, beberapa artropoda predator yang ditemukan adalah laba-laba (Arachnida; Oxyophidae dan Lycosidae), belalang predator (Orthoptera; Tettigonidae), dan semut (Hymenoptera; Formicidae).
Perkecambahan Benih Kisik Lampung (Luffa spp.) Berdasarkan Letak Posisi Biji dalam Buah : Seed Germination of Kisik Lampung ((Luffa spp.) Based on Seed Position in Fruit Miranda Ferwita Sari; Dulbari Dulbari; Destieka Ahyuni; Lina Budiarti; Hidayat Saputra
J-Plantasimbiosa Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v2i2.1735

Abstract

Kisik Lampung memiliki karakter morfologi yang hampir mirip dengan gambas bahkan memiliki ukuran buah yang lebih panjang dibandingkan gambas. Buah kisik Lampung memiliki rasa yang sama dengan gambas bahkan lebih enak dibandingkan gambas. Akan tetapi komoditas ini masih belum banyak diteliti terkait budidayanya. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfologi awal kisik Lampung dan mengetahui pengaruh posisi biji dalam buah terhadap perkecambahan kisik Lampung yang digunakan sebagai penelitian pendahuluan pengembangan kisik Lampung. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji kisik lampung yang dipisah berdasarkan posisinya di dalam buah yaitu pangkal, tengah, ujung dan benih yang dicampur serta gambas varietas pagoda yang digunakan sebagai kontrol dengan variabel pengamatan daya berkecambah, kecepatan tumbuh dan indeks vigor. Data yang diperolah dianalisis dengan menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5 %. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kisik Lampung memiliki beberapa perbedaan morfologi awal dibandingkan dengan gambas varietas pagoda, gambas varietas pagoda memiliki daya berkecambah dan kecepatan tumbuh yang paling tinggi dibandingkan dengan kisik Lampung dan letak posisi biji kisik Lampung pada bagian pangkal memiliki daya berkecambah, kecepatan tumbuh dan indeks vigor paling tinggi dibandingkan posisi ujung dan tengah, akan tetapi tidak berbeda nyata dengan biji yang dicampur dari semua bagian. Kata Kunci : Kisik, Gambas, letak posisi benih
Aplikasi Jenis Pupuk Nitrogen Dengan Metode Fertigasi Kapiler Pada Tanaman Pohpohan (Pilea trinervia Wrigth): Application of Nitrogen Fertilizer with Capillary Fertigation Method on Pohpohan (Pilea trinervia Wrigth) For Urban Farming Marveldani Marveldani; Erie Maulana Sy; Dulbari Dulbari
J-Plantasimbiosa Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v4i1.2519

Abstract

Indonesia has a variety of useful plant species, for example is vegetable group. History proves that our ancestors have used indigenous vegetable plants as food and health. Society interactions with indigenous plants such as pohpohan show that people care about health. Pohpohan plants have wide adaptability. Wide adaptability and high nutritional value make this plant feasible to developed in other areas include Lampung, especially urban areas. The study aimed to determine the type of fertilizer that suitable to be applied to pohpohan plants using the capillary fertigation method. The research was arranged using a completely randomized group design treatment in the form of a single factor type of fertilizer with details: P1 (Urea), P2 (Biotipul), P3 (Queen of Biogen), P4 (Green Star), and P5 (Humagron). The research was conducted at the Lampung State Polytechnic from May to October 2021. The results showed that Green Star fertilizer gave the best results on the number of shoots (JT) and plant height (TT), while Ratu Biogen fertilizer gave the best results on stem diameter (DB) and first harvest weight (BP1). Keywords: indigenous, health, urban farming.
Inventarisasi Serangga Hama dan Penyakit pada Berbagai Galur Tanaman Padi : Inventory of Insect Pests and Diseases in Various Rice Crops Lina Budiarti; Jaenudin Kartahadimaja; Miranda Ferwita Sari; Destieka Ahyuni; Ni Siluh Putu Nuryanti; Dulbari Dulbari; Hidayat Saputra
J-Plantasimbiosa Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v4i1.2561

Abstract

One of the limiting factors for increasing rice production is the level of pests and diseases that attack cultivated rice varieties. The purpose of this study was to determine the types of pests that attack several cultivated rice lines. This research was conducted in the Seed Teaching Farm of the Seed Technology Study Program, Department of Food Crops Cultivation, Lampung State Polytechnic. The research was carried out in August-December 2020. The treatment given was rice plant strains. The rice plant lines used in this study were assemblies of the Seed Technology Study Program at the State Polytechnic of Lampung, namely 14 New Type Rice Lines (PTB), namely Pandan Wangi (PW), Ciherang (CH), B1, B2, B3, B4, B7, D2, D3, F3, F4, H1, H4, K, and L2 with 2 superior varieties for comparison, namely Ciherang (CH) and Gilirang (Gil). Rice cultivation is done conventionally. Observations of plant pests and diseases were carried out at the age of the plant every 2 weeks after planting (WST) with an observation interval of 2 weeks. Observations were made by looking directly at 5 sample clusters. The pests found were Nilapharvata lugens, Sogatella furcifera, Lasus lanio, Cnaphalocrosis medinalis, Scirpophaga incertulas, Mice, Xanthomonas oryzae bacterial leaf blight. Keywords: Pests, Diseases, Rice Lines
Uji Keefektifan Insektisida Spinetoram Terhadap Ulat Grayak (Spodoptera frugiperda J.E.Smith): The Effectiveness Test of Spinetoram Insecticide Against Fall Armyworm (Spodoptera frugiperda J.E.Smith) Asa Alfina Fitriani; Dulbari; Ni Siluh Putu Nuryanti
Planta Simbiosa Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fall Armyworm pests are polyphage pests that attack food and horticultural crops and can cause very large losses. The purpose of the efficacy test is to determine the effectiveness of insecticides with active ingredients Spinetoram in an effort to reduce the attack of Spodoptera frugiperda larvae and determine the symptoms of caterpillar death against the active ingredient Spinetoram. This activity is carried out in Karawang Research Farm PT Corteva Agriscience Indonesia (Research and Development Karawang) located at Jalan Selang, Ciwaringin, Lemahabang, Karawang Regency in May 2023. The activities carried out include rearing FAW in the preparation of test insects, grouping test insect larvae, and making active ingredient solutions, then the method used is the bioassay method by dipping young corn leaves into the active ingredient solution and drying the wind. Mortality observations were made ranging from 3, 6, 9, 12, 24, and 48 HAA to determine LC50 and LC95. Based on the results of the discussion, it can be concluded that LC50 is obtained at 3 JSA, namely P1 (0.47 ml /L) of 60%, P2 (0.59 ml/L) is 64%, P3 (0.71 ml/L) is 74%, and P4 (0.83 ml/L) is 66%. LC95 was obtained at 24 HAA for P1 (0.47 ml/L) and P2 (0.59 ml/L) at 98%. In 48 HAA, all treatments were obtained at 100%. Symptoms of death are very specific to the body of the larva Spodoptera frugiperda on P4. Keyword: Spinetoram, Spodoptera frugiperda, Bioassay.
Co-Authors Ahyuni, Destieka Ajeng Aulia Martina Antero, M Anung Wahyudi ardiansyah, sigit Arief Maksum Ariska Amalia Asa Alfina Fitriani Ashadi, Ibnu Buana, Arum Sekar Denny Sudrajat Denny Sudrajat Destieka Ahyuni Destieka Ahyuni Destieka Ahyuni Dewi Ermaya Dey Elsa Ladya Wirasti Dwi Guntoro Dwitia, Yosi Edi Santosa Eko Sulistyono Eri Maulana Erie Maulana Erie Maulana Sy Evi Yunita Sari Evi Yunita Sari, Evi Yunita Fajar Rochman Gut Tianigut Herdhata Agusta Hery Sutrisno Hidayat Saputra Hidayat Saputra Hidayat Saputra, Hidayat Holil, Maskur I Gde Darmaputra Imani, Septiani Nurul Jaenudin Kartahadimadja Jaenudin Kartahadimaja Jaenudin Kartahadimaja Jaenudin Kartahadimaja Jaya, Moh. Haris Imron S. Joko Restuono Junita Barus LINA BUDIARTI Lina Budiarti Lina Budiarti, Lina Lisa Erfa Maharani, Juwita Suri Martina, Ajeng Aulia Marveldani Marveldani Marveldani Marveldani Marveldani Marveldani Miranda Ferwita Sari Miranda Ferwita Sari Muhammad Kamal Muhammad Kamal Muhammad Kamal Mutaqin, Zainal Ni Siluh Putu Nuryanti Nurbani Kalsum Nyimas Sa’diyah Nyimas Sa’diyah Pebria Sisca Pitaloka, Triana Pratama, Miandri Sabli Priyadi Priyadi Priyadi Priyadi Pujiana, Tri Putra, Bobby Utomo Putri, Della Alvia Kusuma Rahmadi, Rizky Ratna Dewi Rizky Rahmadi Rochman, Fajar Safrudin, Amad Sari, Miranda Ferwita Sari, Resti Puspa Kartika Sa’diyah, Nyimas Sembiring, Rinawati Sepmiarti, Intan SEPTIANA SEPTIANA Silvani, Rafli Sofyan Zaman Subarjo Subarjo subarjo, Subarjo Sulistyono, dan Eko Suparmin, Muhammad Miftahurohman Surahman, Suryansyah Syahrul R, Syahrul Taisa, Rianida Taisa, Rianida Tianigut, Gut Utami, Alia Senja Widyani, Dimas Prakoso Widyastuti, R.A Diana Widyawati, Dewi Kania Yana Sukaryana Yonny Koesmaryono Yuriansyah Yuriansyah Yuriansyah Yuriansyah, Yuriansyah Zainal Mutaqin ZAINAL MUTAQIN Zarnelly Zarnelly