Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : BERING: Jurnal Imiah Besemah Engineering

PENGARUH SERAT WARU (Hibiscus Tiliaceus) TERHADAP KARAKTERISTIK MORTAR GEOPOLIMER BATU NAPAL Vike Itteridi; Edowinsyah; Dimas Rusdianto
Jurnal Ilmiah BERING Vol. 11 No. 01 Maret (2023): BERING: Jurnal Imiah Besemah Engineering
Publisher : P3M Institut Teknologi Pagar Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36050/berings.v11i01 Maret.62

Abstract

This study discusses the addition of hibiscus fiber to the characteristics of marl geopolymer mortar. Geopolymer Mortar is a mortar with a binder that completely does not use cement as a binder. The research method used was alkaline activator NaOH and Na2SiO3 with a ratio of 1: 1 and a molarity of 16 M. The percentage of fiber addition used was 0%, 0.5% and 1.5% of the weight of the precursor and the length of the fiber was 2 cm. All specimens were tested for compressive strength at the age of 3, 7, 14, 21 and 28 days. The results of the research that have been carried out, it was found that the compressive strength at the age of 28 days with 0% fiber proportion was 3.07 Mpa. Meanwhile, the proportion of 0.5% fiber is 2.53 MPa and the proportion of 1.5% fiber is 2.27 MPa
PEMANFAATAN BIJI KARET SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP WORKABILITY DAN KUAT TEKAN BETON SCC (SELF COMPACTING CONCRETE) Heri Wijaya; Vike Itteridi; Suci Damaiati
Jurnal Ilmiah BERING Vol. 10 No. 1 Maret (2022): BERING: Jurnal Imiah Besemah Engineering
Publisher : P3M Institut Teknologi Pagar Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36050/bering.v9i1 Maret.199

Abstract

Self compacting concrete adalah beton yang dapat memanfaatkan berat sendirinya untuk dapat mengalir mengisi ruangan tanpa ada proses pemadatan sama sekali. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kuat tekan beton Self compacting concrete dengan substitusi biji karet sebagai agregat kasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen (percobaan). juga membahas sebaran Slump Flow dengan penggunaan biji karet, tingkat penggunaan biji karet yaitu 3% 4% dan 5% dari berat agregat kasar (split) yang digunakan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kuat tekan optimum pada umur beton 28 hari dengan nilai tertinggi di kode A yaitu sebesar 8,93 MPa dengan berat jenis 2,33 gram/ dan nilai Slump Flow 52 cm. Dari penilitian ini dapat di simpulkan bahwa semakin sedikit pencampuran biji karet dalam komposisi beton kuat tekannya akan semakin tinggi dan berat jenis akan semakin rendah, sedangkan nilai Slump Flow yang di dapatkan akan semakin rendah. Di karenakan sifat biji karet yang getas, permukaan biji karet yang licin dan biji karet yang ringan
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT DAUN SISAL (Agave sisalana) DAN SERAT BATANG RESAM (Dicranopteris linearis) TERHADAP KARAKTERISTIK BETON Ridno Faluvi; Edowinsyah; Vike Itteridi
Jurnal Ilmiah BERING Vol. 10 No. 2 (2022): BERING: Jurnal Imiah Besemah Engineering
Publisher : P3M Institut Teknologi Pagar Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36050/bering.v10i2.210

Abstract

Penelitian ini membahas tentang penambahan serat daun sisal dan serat batang resam yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat daun sisal dan serat batang resam terhadap karakteristik beton yang meliputi kuat tekan dan kuat lentur beton. Beton serat merupakan bagian komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan lain yang berupa serat alami maupun serat buatan. Metode yang dipakai pada penelitian ini yaitu metode Eksperimen, yaitu dengan penambahan serat daun sisal dan serat batang resam sebanyak 0,5% dari berat semen terhadap beton normal berdasarkan mutu rencana F’c 19,3 MPa, dengan panjang serat 3 cm dan rasio penambahan serat daun sisal 75%, serat batang resam 25% untuk BS1 dan serat daun sisal 25%, serat batang resam 75% untuk BS2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu beton silinder dan beton balok yang diuji menggunakan mesin Universal Testing Machine. Berdasarkan hasil penelitian didapat nilai kuat tekan optimum kuat tekan umur 28 hari pada beton normal yaitu 21,42 MPa, untuk BS1 yaitu 20,44 MPa menurun 4,47% dari BN dan untuk BS2 yaitu 18,80 Mpa menurun 12,23% dari BN dikarenakan pada serat daun sisal dan serat batang resam dimasukan pada campuran beton sehingga campuran beton menjadi semakin sulit untuk dipadatkan yang membuat beton menjadi berongga dan berpori sehingga mempengaruhi kuat tekan pada beton. Pada hasil pengujian kuat lentur optimum pada BS2 yaitu 4,68 Mpa meningkat 27,52% dari BN dan untuk BS1 yaitu 4,03 MPa meningkat 9,80% dari BN yaitu 3,67 Mpa dikarenakan serat daun sisal dan serat batang resam memiliki kelebihan serat yang tidak mudah putus dan memiliki daya kuat tarik yang cukup baik sehingga dapat menambah kuat lentur pada beton.
PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH STYROFOAM DAN FLY ASH DALAM PEMBUATAN BETON RINGAN TERHADAP KARAKTERISTIK MEKANIK DAN DAMPAK LINGKUNGAN Abdi Nasrullah; Vike Itteridi
Jurnal Ilmiah BERING Vol. 11 No. 02 Oktober (2023): Bering : Jurnal Ilmiah Bering Engineering
Publisher : P3M Institut Teknologi Pagar Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36050/bering.v11i02 Oktober.215

Abstract

Pertumbuhan pesat dalam industri konstruksi telah menjadi katalisator bagi perkembangan teknologi, terutama dalam konstruksi perumahan, perkantoran, dan gedung. Beton, sebagai materi konstruksi yang telah lama dikenal, digunakan secara luas dalam berbagai proyek pembangunan karena keunggulannya, termasuk kekuatan yang optimal, ketahanan api, ketahanan terhadap perubahan cuaca, ketersediaan yang baik, dan kemudahan dalam proses pengerjaannya. Namun, keberatannya yang tinggi telah menjadi kelemahan utama karena meningkatkan beban mati pada struktur. Oleh karena itu, inovasi dalam teknologi beton menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan akan beton yang ramah lingkungan dengan berat jenis yang lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi penggunaan limbah styrofoam dan fly ash sebagai tambahan dalam produksi beton ringan. Fokus utama dari studi ini adalah untuk mengevaluasi dampak lingkungan dari penggunaan limbah styrofoam dan fly ash dalam beton, sekaligus mengukur pengaruh keduanya terhadap kekuatan dan karakteristik beton ringan. Metode yang diaplikasikan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan limbah styrofoam pada persentase 5 dan 10% tidak optimal sebagai pengganti agregat kasar karena tidak menghasilkan kuat tekan yang diinginkan, namun, campuran styrofoam mampu mengurangi berat beton. Sementara itu, penambahan limbah fly ash pada persentase 5 dan 10% sebagai pengganti semen menghasilkan peningkatan kuat tekan pada beton.