Penelitian ini bertujuan mengatasi masalah overstock dan stockout persediaan bahan baku kalsium PVC di PT. Indonesia Plafon Semesta yang menyebabkan tingginya biaya persediaan dan gangguan produksi signifikan. Saat ini, perusahaan memesan bahan baku sebanyak 32.000 kg dengan frekuensi 12 kali per tahun, yang menyebabkan total biaya persediaan mencapai Rp 412.928.000. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode komparatif, penelitian ini menganalisis efisiensi total biaya persediaan menggunakan tiga metode pengendalian persediaan, yaitu Economic Order Quantity (EOQ), Periodic Order Quantity (POQ), dan Min-Max Inventory Control, yang dibandingkan dengan kebijakan perusahaan saat ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode EOQ memberikan hasil paling efisien dengan total biaya Rp 384.145.110, menghasilkan potensi penghematan sebesar Rp 28.782.890 atau 6,97% per tahun. Metode POQ dan Min-Max juga menunjukkan efisiensi lebih baik dibandingkan kebijakan perusahaan, dengan biaya masing-masing sebesar Rp 385.444.437,5 dan Rp 398.529.730. Penggunaan metode EOQ memungkinkan perusahaan mengurangi frekuensi pemesanan menjadi 5 kali per tahun dengan kuantitas optimal 70.115,92 kg per pesanan, sehingga mendukung kelancaran operasional dan pengendalian biaya yang lebih baik. Penelitian ini memberikan implikasi praktis berupa rekomendasi penerapan metode EOQ sebagai solusi strategis untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan bahan baku di perusahaan. Selain itu, rekomendasi keberlanjutan mencakup pelatihan penggunaan aplikasi perhitungan metode EOQ, POQ, dan Min-Max bagi karyawan, sehingga perusahaan dapat menjalankan pengendalian persediaan secara mandiri pasca penelitian.