Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Enggang: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya

REALISASI ILOKUSI TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM DIALOG PROSES BELAJAR MENGAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMAK SANTO ALOYSIUS PALANGKA RAYA Sitepu, Krisma Handayani Br; Poerwadi, Petrus; Linarto, Lazarus
ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol. 2 No. 1 (2021): ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.176 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai realisasi ilokusi tindak tutur direktif dalam dialog proses belajar- mengajar mata pelajaran biologi di SMAK Santo Aloysius Palangka Raya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) realisasi ilokusi tindak tutur direktif dalam dialog proses belajar- mengajar, (2) pola kalimat bahasa indonesia yang digunakan dalam realisasi ilokusi tindak tutur direktif dalam dialog proses belajar- mengajar, (3) respon siswa dalam menanggapi ilokusi tindak tutur direktif yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar- mengajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data penelitian ini adalah dialog proses belajar- mengajar pada mata pelajaran bilogi. Objek penelitian ini adalah dialog proses belajar- mengajar yang merealisasikan tindak tutur direktif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) realisasi ilokusi tindak tutur direktif dalam dialog proses belajar- mengajar yang paling dominan adalah tindak tutur direktif pertanyaan. realisasi tindak tutur direktif dalam dialog proses belajar- mengajar dituturkan dengan kalimat deklaratif, imperatif, dan interogatif. Tindak tutur direktif dalam dialog dominan menggunakan kalimat imperatif. (2) pola kalimat bahasa Indonesia yang paling dominan diwujudkan dengan kalimat deklaratif, imperatif dan interogatif dan paling dominan kalimat interogatif dan imperatif, (3) respon siswa dalam menanggapi tindak tutur direktif guru meliputi respon kognitif, afektif dan konatif. Respon dalam menanggapi tindak tutur direktif paling dominan respon konatif.
Perbandingan Nilai Budaya Cerita Rakyat Daerah Aliran Sungai Kalimantan Tengah : (Kajian Hermeneutika Dan Intertekstual) Petrus Poerwadi; Stefani Ratu Lestariningtyas; Yulina Mingvianita; Indra Perdana
ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol. 5 No. 1 (2024): Desember : ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/enggang.v5i1.19500

Abstract

Central Kalimantan is a province in Indonesia located on Kalimantan Island. Most of the province's territory is covered by tropical rainforest. The lowlands are crossed by a swamp belt formed by the Lamandau, Arut, Seruyan, Katingan, Kahayan, Kapuas, and Barito rivers. Because Kalimantan has many river basins, its people also adhere to a way of life that is strongly influenced by nature. The values ​​contained in it are also the values ​​that exist in society. Central Kalimantan also has a lot of folklore because Central Kalimantan is divided into several Dayak tribes, and the unique topology of the region makes each folktale different. This research aims to represent society as presented through folk tales entitled Six Folk Tales of the Central Kalimantan watershed, describing the similarities and differences in values ​​in six folk tales, namely AMDM, TPTP, NBKA, KRPM, BTBI, and DBKBP originating from Barito, Kayahan, and Katingan. This research uses a qualitative descriptive research methodology. This research aims to describe the Comparison of Cultural Values ​​of Folklore in the Central Kalimantan River Basin (Hermeneutics and Intertextual Studies) as a representation of the values ​​of Dayak folklore in the Central Kalimantan River Basin. The Dayak people who live in the Central Kalimantan river basin certainly have unique values ​​compared to other areas of Central Kalimantan. Through a comparison of the six folktales, it can be seen that the cultural values ​​of the Dayak people include, among other things, cultural values ​​related to (1) cultural values ​​between humans, and (2) cultural values ​​with nature. , (3) cultural values ​​with society, and (4) human relationship with God.
REALISASI ILOKUSI TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM DIALOG PROSES BELAJAR MENGAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMAK SANTO ALOYSIUS PALANGKA RAYA Sitepu, Krisma Handayani Br; Poerwadi, Petrus; Linarto, Lazarus
ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol. 1 No. 2 (2021): Juni: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.176 KB) | DOI: 10.37304/enggang.v2i1.2858

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai realisasi ilokusi tindak tutur direktif dalam dialog proses belajar- mengajar mata pelajaran biologi di SMAK Santo Aloysius Palangka Raya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) realisasi ilokusi tindak tutur direktif dalam dialog proses belajar- mengajar, (2) pola kalimat bahasa indonesia yang digunakan dalam realisasi ilokusi tindak tutur direktif dalam dialog proses belajar- mengajar, (3) respon siswa dalam menanggapi ilokusi tindak tutur direktif yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar- mengajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data penelitian ini adalah dialog proses belajar- mengajar pada mata pelajaran bilogi. Objek penelitian ini adalah dialog proses belajar- mengajar yang merealisasikan tindak tutur direktif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) realisasi ilokusi tindak tutur direktif dalam dialog proses belajar- mengajar yang paling dominan adalah tindak tutur direktif pertanyaan. realisasi tindak tutur direktif dalam dialog proses belajar- mengajar dituturkan dengan kalimat deklaratif, imperatif, dan interogatif. Tindak tutur direktif dalam dialog dominan menggunakan kalimat imperatif. (2) pola kalimat bahasa Indonesia yang paling dominan diwujudkan dengan kalimat deklaratif, imperatif dan interogatif dan paling dominan kalimat interogatif dan imperatif, (3) respon siswa dalam menanggapi tindak tutur direktif guru meliputi respon kognitif, afektif dan konatif. Respon dalam menanggapi tindak tutur direktif paling dominan respon konatif.
CAMPUR KODE DALAM IKLAN PENAWARAN BARANG DI FORUM JUAL BELI ONLINE FACEBOOK KOTA PALANGKA RAYA (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK) Noviasi; Sanjaya Usop, Linggua; Perdana, Indra; Poerwadi, Petrus; Diman, Paul; Linarto, Lazarus
ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol. 2 No. 1 (2021): Desember: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1699.325 KB) | DOI: 10.37304/enggang.v2i2.3881

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan campur kode dalam forum jual belionline Facebook di kota Palangka Raya. Masalah yang akan digali dalam penelitian iniadalah: (1) Bagaimana bentuk campur kode dalam iklan penawaran barang di forum jualbeli online Facebook kota Palangka Raya (2) Apa penyebab terjadinya campur kode dalamiklan penawaran barang di forum jual beli online Facebook kota Palangka Raya.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitiankualitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kata, frasa, danklausa/kalimat pada status pedangang online dalam forum jual beli online di kota palangkaraya di Facebook. Sumber data yang dipakai adalah hasil ScreenShoot pada status penjualonline dalam forum jual beli online. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknikstudi pustaka, membaca, mencatat dan dimasukkan pada data penelitian. Teknik analisisdata menggunakan teknik interpretasi teks.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 50 data kutipan bentukcampur kode sering ditemukan dalam status penjual online dalam forum jual beli di kotaPalangka Raya di Facebook terdapat 50 kutipan dengan rincian campur kode dalam bentukkata 37 kata, campur kode dalam bentuk frasa 19 frasa, campur kode dalam bentuk kataulang 1 kata ulang, dan campur kode dalam bentuk klausa 1 klausa. Jadi dapat simpulkanbahwa bentuk campur kode yang paling banyak ditemukan dalam forum jual beli onlineFacebook di kota Palangka Raya adalah bentuk kata dan frasa. Faktor penyebab yangmelatarbelakangi campur kode dapat dibedakan menjadi dua yaitu, latar belakang nonkebahasaan atau sikap (atitudinal type) dan latar belakang kebahasaan (linguistic type).Faktor penyebab terjadinya campur kode dalam forum jual beli online di kota PalangkaRaya di Facebook berjumlah 50 data, faktor campur kode non kebahasaan 24 data denganrincian (a) need for synonym 2 data, (b) social value 22 data. Faktor kebahasaan sebanyak28 data dengan rincian (a) low frequenchy of word 2 data, (b) oversight 2 data dan (c) end(purpose and goal) 24 data. Jadi dapat disimpulkan bahwa penyebab penjual onlinemelakukan campur kode adalah social value yaitu penutur segaja menggunakan bahasaasing dalam tuturannya agar terlihat seperti orang yang terpelajar, modern, berwawasanluas dan hebat dan penyebab selajutnya adalah end (purpose and goal) yaitu penutur inginmenerangkan, membujuk, dan meyankikan pembeli agar barang yang dijual menarikperhatian pembeli.
Podcast Berseri Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Keperluan Akademik Era Digital Alifiah Nurachmana; Petrus Poerwadi; Lazarus Linarto; Linggua Sanjaya Usop; Paul Diman
ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol. 4 No. 1 (2023): Desember : Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/enggang.v4i1.11746

Abstract

The use of technological advances has given rise to new media for all fields, including the use of technology in the field of education. This allows the development of alternative learning media that can help the process of teaching courses in higher education. A teacher is required to be able to adapt to technology and use it as a creative and innovative learning tool or medium. The use of digital-based learning media allows students to study these materials anywhere and at any time.Serial podcasts as a medium for learning Indonesian for academic purposes in the digital era are a development product carried out by a team of digital-based media and learning resource developers. This podcast consists of eight episodes containing material related to learning Indonesian. The development of this learning media aims to describe and present eight podcasts with different material for each episode. Determining the type of media development product has been considered from the important elements and characteristics of selecting learning media that suit student needs. The development of this learning media uses a 4 D model which has four stages, namely (1) define, (2) design, (3) develop; and (4) disseminete or distribution. The results of this learning media development product include the following materials: (1) Indonesian for Academic Purposes in the Digital Era, (2) Spelling in Indonesian, (3) Sentences in Indonesian, (4) Topic 4: Paragraphs in Indonesian , (5) Utilization of Digital Technology to Improve Indonesian Language Skills, (6) Indonesian in Academic Communication, (7) Indonesian in Scientific Research and Publications, and; (8) Challenges and Opportunities of Indonesian in the Digital Era which have been published on the ”Siniar Enggang” YouTube account (https://www.youtube.com/@SiniarEnggang).
Interpretasi Nilai Karakter Dalam Cerita Fabel Dayak Maanyan Kabupaten Barito Timur Lazarus Linarto; Petrus Poerwadi; Indra Perdana; Nirena Ade Christy; Septi Apriliani; Siska Natalis Harapani
ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol. 4 No. 2 (2024): Juni : ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/enggang.v4i2.14525

Abstract

The Dayak Maanyan Fable is an important part of their oral literature, different from the fables in other regions in Indonesia. This fable story has unique characteristics because it involves local animals. This study aims to interpret character values ​​in five Dayak Maanyan Fable stories using descriptive qualitative methods and gadamer hermeneutics approaches. The stages involve interpretation, interpretive text, historical text, prejudice, data analysis, and prejudice. Through the Gadamer hermeneutics approach, Dayak Maanyan Fables from East Barito Regency revealed a number of significant character values. In the "Nalau Baya Wurung Sariak Fable," we see the clarity of moral and ethical values. This includes the desire to steal or cheat, honesty, self -control, forgiveness, mistakes, loyalty, acceptance, and power of music and singing as a means of transformation. In "Madituen, Rare'eh Baya Parang," we find lessons about greed, impatience, cooperation, fear, and responsibility for our actions. The "Indre Baya Wurung Angkaraei" fable discusses the values ​​of honesty, arrogance, consequences of actions, forgiveness, and curses as natural punishment. "Manu Jumpun Baya Wu'ah" teaches about mutual respect, respecting the diversity of life, and the importance of friendship. Finally, in "Weruk Baya Warik," the value of cooperation, repentance, justice, quality friendship, and appreciation for the environment is highly emphasized. These fables reveal the depth of the Dayak Maanyan culture and philosophy and provide valuable moral lessons.