Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)

DEPRESI DAN KORELASINYA DENGAN DOMAIN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2: Depression and Its Correlation with Quality of Life Domains among Patients with Type 2 Diabetes Mellitus Lovely G. Sepang; Ferdy Lainsamputty
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 8 No. 1 (2022): JIKep | Februari 2022
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.151 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v8i1.1007

Abstract

Pendahuluan : Pasien DM tipe 2 seringkali mengalami depresi karena tuntutan menjaga pola makan, rutin monitoring gula darah, serta penyakit komplikasi. Hal ini berpotensi memperburuk kualitas hidup penderitanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan depresi dan kualitas hidup pasien DM tipe 2. Metode: Penelitian ini berjenis deskriptif korelasional dan berpendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 156 orang yang direkrut dengan teknik convenience sampling dari departemen rawat jalan sebuah RSUD di Sulawesi Tengah, Indonesia. Kuesioner yang digunakan yaitu Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42) dan World Health Organization Quality of life (WHOQOL-BREF). Statistik deskriptif dan analisa bivariat difungsikan dalam mendeskripsikan dan mengidentifikasi hubungan antar variabel. Hasil: Ada korelasi positif dan signifikan antara depresi dan domain psikologis kualitas hidup (r = 0,21; p < 0,01). Kesimpulan: Pasien DM tipe 2 dengan depresi yang lebih tinggi menunjukkan persepsi secara psikologis yang sudah lebih baik
HUBUNGAN DIMENSI GAYA HIDUP DAN STRES PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2: The Relationship between Lifestyle Dimensions and Stress among Patients with Type 2 Diabetes Mellitus Ferdy Lainsamputty; Nancy Sampouw; Dwi Debi Tampa’i; Moh. Fahrul
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 8 No. 2 (2022): JIKep | Juni 2022
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.942 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v8i2.1148

Abstract

Pendahuluan : Diabetes melitus (DM) tipe 2 merupakan penyakit gangguan metabolik kronis yang meningkat drastis dari tahun ke tahun. Gaya hidup yang buruk tidak hanya menjadi pemicu terjadi penyakit ini, tetapi juga memperparah keadaan pasien yang berpotensi menimbulkan masalah psikologis termasuk stres. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi hubungan antara gaya hidup dan stres pada pasien DM tipe 2. Metode: Desain deskriptif, korelasi, dan potong lintang digunakan dalam penelitian ini di salah satu rumah sakit umum di Sulawesi Tengah, Indonesia. Kuesioner yang digunakan yaitu yaitu Health Promoting Lifestyle (HPLP-II) dan Depression Anxiety Stres Scale-42 (DASS-42). Statistik deskriptif dan korelasi Spearman digunakan untuk mendeskripsikan dan menguji hubungan variabel-variabel major. Hasil: Dimensi aktivitas fisik, nutrisi, pertumbuhan spiritual, hubungan interpersonal dan gaya hidup keseluruhan berkorelasi siginifikan dengan dan stres (r = -0,18 hingga -0,26; p < 0,05). Kesimpulan: Pasien DM tipe 2 yang menerapkan gaya hidup lebih baik, mengalami stres yang lebih renda
AKTIVITAS FISIK DAN KORELASINYA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN HIPERTENSI: Physical Activity and Its Correlation with Quality of Life among Patients with Hypertension Ferdy Lainsamputty; Denny Maurits Ruku; Ni Made Dewi Susanti; Yuliyanti Amir
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 8 No. 4 (2022): JIKep | Oktober 2022
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.97 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v8i4.1290

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi merupakan penyakit yang berkontribusi terhadap mortalitas tinggi setiap tahun. Di Indonesia, hipertensi termasuk dalam penyakit yang dominan diderita. Kurangnya aktivitas fisik beresiko meningkatkan terjadinya hipertensi. Faktor ini juga sangat berpotensi mengganggu kualitas hidup penderitanya. Penelitan ini bertujuan untuk mengidentifikasi korelasi antara aktivitas fisik dan kualitas hidup, serta domain keduanya pada pasien hipertensi Metode: Penelitian ini berjenis deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang menggunakan 146 sampel yang direkrut dengan teknik purposive sampling dari dua rumah sakit umum di Sulawesi Tengah. Kuesioner yang digunakan yaitu International Physical Activity Questionnaeire (IPAQ) dan World Health Organization Quality of Life-BREF (WHOQOL-BREF). Statistik deskriptif (frekuensi, presentasi, rata-rata, standar deviasi, range) dan analisa bivariat (Mann-Whitney, Kruskal-Wallis, Spearman Rank) digunakan mencari hubungan antarvariabel. Statistik deskriptif dan analisa bivariat difungsikan dalam mendeskripsikan dan mengidentifikasi hubungan antar variabel. Hasil: Aktivitas fisik berkorelasi signifikan dengan domain kualitas hidup fisik, psikologis, dan sosial (r = 0,26 - 0,34; p < 0,01). Kesimpulan: Pasien hipertensi yang beraktivitas fisik secara optimal, juga mempunyai persepsi yang baik terhadap status kesehatan fisik, psikologis, dan sosialnya. Introduction: Hypertension contributes to a high mortality anually. In Indonesia, hypertension is common among the population. Lack of physical activity may increase the risk of hypertension. This factor is also very influential on patient’s quality of life.. This study aimed to determine the correlation between physical activity and quality of life (QoL), as well as their domains among hypertensive patients. Methods: This was a descriptive correlational study with cross-sectional approach using 146 samples recruited by purposive sampling technique from two general hospitals in Central Sulawesi. The questionnaires were the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) and the World Health Organization Quality of Life-BREF (WHOQOL-BREF). Descriptive statistics (frequency, presentation, mean, standard deviation, range) and bivariate analysis (Mann-Whitney, Kruskal-Wallis, Spearman Rank) were used to investigate the relationships between variables. Results: Physical activity had a significant correlation with QoL domains of physical, psychological, and social (r = 0,26 - 0,34; p < 0,01). Conclusions: Hypertensive patients who have optimal physical activity also have a good perception of their physical, psychological, and social status.
STRES SUBJEKTIF DAN KORELASINYA DENGAN FATIGUE PADA PERAWAT RUMAH SAKIT: Subjective Stress and Its Correlation with Fatigue among Hospital Nurses Nancy Sampouw; Ferdy Lainsamputty; Grace Febriyanti Mandike
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 1 (2023): JIKep | Februari 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i1.1381

Abstract

Pendahuluan : Stres kerja yang dialami perawat berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja. Kelelahan dalam bekerja adalah keadaan umum yang terjadi pada perawat yang mungkin diperburuk oleh tekanan dalam bekerja. Tujuan: untuk menguji hubungan fatigue dan stres kerja pada perawat rumah sakit. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional  dan teknik convenience sampling yang dilakukan pada 158 perawat di salah satu rumah sakit di Provinsi Sulawesi Tengah. Kuesioner yang digunakan yaitu Fatigue Severity Scale (FSS) dan Expanded Nursing Stress Scale (ENSS). Hubungan antar variabel didapatkan menggunakan statistik deskriptif dan analisa bivariat (Mann-Whitney, Kruskal Wallis, Spearman Rank). Hasil: Fatigue berhubungan yang sangat signifikan dengan domain kematian dan sekarat, konflik dengan dokter, ketidakjelasan pengobatan, masalah dengan pasien/keluarganya, masalah dengan supervisor/atasan dan beban kerja. Secara umum, fatigue dan stres memiliki hubungan positif yang sangat signifikan (r=0,27; p<0,01) dengan level keeratan lemah. Kesimpulan: Perawat rumah sakit yang tingkat kelelahannya tinggi mengalami tekanan yang lebih besar dalam bekerja.