Imam Setyobudi
Institut Seni Budaya Indonesia - Bandung

Published : 30 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search
Journal : Jurnal Budaya Etnika

KEAGENAN KELOMPOK ALUNAN NUSANTARA TERHADAP HABITUS SELERA MUSIK INDONESIA 19771980 Arbhirizky, Muhammad; Setyobudi, Imam
Jurnal Budaya Etnika Vol 8, No 1 (2024): GERAKAN UJUNGBERUNG REBELS, ANTROPOLOGI NOSTALGIA, DAN MEME LIRIK HAREUDANG PASU
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v8i1.3304

Abstract

ABSTRAK Penulisan ini mengangkat tentang fenomena populernya kembali musik lawas Indonesia 19771980, khususnya musik dari Gank Pegangsaan. Kelompok Alunan Nusantara sebagai agen yang berperan dalam mempopulerkan kembali musik lawas Indonesia menjadi objek dari Penulisan ini. Selanjutnya, kelompok ini disesuaikan dengan konsep habitus, disertai analisis berdasarkan teori nostalgia. Penulisan ini merupakan Penulisan kualitatif dengan metode observasi partisipasi, wawancara, dan studi pustaka. Penulisan ini menghasilkan simpulan bahwa: 1) Alunan Nusantara menularkan selera musik Indonesia 19771980 lewat konten instagram yang menarik, 2) orang tua dari masing- masing aktor Alunan Nusantara berperan penting dalam membagikan nostalgia, 3) musik Indonesia 19771980, yaitu Gank Pegangsaan, merupakan puncak kreativitas musik Indonesia. Hal ini dapat diketahui lewat syair dan aransemen musiknya yang berbeda dari musik Indonesia pada umumnya saat itu serta banyak terpengaruh dari elemen musik rok progresif. Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi aktor Alunan Nusantara. Kata kunci: Alunan Nusantara, Nostalgia, Selera Musik, Rok Progresif, Habitus Selera ABSTRACT This research talks about the phenomenon of the re-popularity of 19771980 Indonesian music, especially the music of Gank Pegangsaan. The Alunan Nusantara group as an agent that plays a role in the re-popularization of this music is the main object of this research. Afterwards, this group is adjusted to the concept of habitus, and analyzed with nostalgia theory. This research is a qualitative research with some method, such as participatory observation, interview, and literature study. The concludes from this research is: 1) Alunan Nusantara introduce 19771980 Indonesian musical tastes through interesting Instagram content, 2) the parents of each Alunan Nusantaras actor played an important role in sharing their nostalgia, 3) Indonesian music from 19771980, namely Gank Pegangsaan, is the peak of creativity of Indonesian musi. This can be seen through the lyrics and musical arrangements, which are different from Indonesian musics in general at that time and are heavily influenced by progressive rocks element. This is the main attraction for Alunan Nusantara actors Key words: Alunan Nusantara, Nostalgia, Musical Taste, Progressive Rock, Taste Habitus
MITOS EYANG PAPAK DI DESA CINUNUK, KECAMATAN WANARAJA, KABUPATEN GARUT Paujiah, Nadia Pinsuri; Setyobudi, Imam
Jurnal Budaya Etnika Vol 7, No 2 (2023): ANTROPOLOGI STRUKTURAL DAN ANTROPOLOGI MUSIK: TRITANGTU DAN PARIWISATA BUDAYA
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v7i2.2870

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai struktur pada mitos Eyang Papak di Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut. Pembahasan dalam penelitian ini berfokus pada analisis mitos perspektif teoretik strukturalisme (Claude Levi-Strauss) yang merujuk pada penafsiran atas mitem atau disebut juga ceritem. Langkah-langkah analisis mitos: penulis mencari mitem (mytheme) atau disebut juga ceritem berlanjut pada upaya menjelaskan struktur terdalamnya. Metode penelitiannya menggunakan kualitatif: studi pustaka, dokumentasi, observasi, serta wawancara tidak terstruktur. Hasil penelitian mengemukakan bahwa dalam mitos Eyang Papak terdapat struktur luar yang menunjukkan alur kehidupan dari Eyang Papak. Sedangkan, struktur dalam menunjukkan makna yang menjelaskan logika nalar masyarakat dalam memandang kehidupan dan kondisi sosial-budayanya. Dengan demikian, mitos Eyang bukan hanya cerita hiburan semata, tetapi di dalamnya penjelasan mengenai kondisi sosial budaya, ekonomi, ekologis, sistem kekerabatan, kepercayaan serta nilai-nilai dan falsafah hidup. Kata Kunci: Mitos, Eyang Papak, Struktur Luar, Struktur Dalam ABSTRACT This study discusses about the structure of Eyang Papak, the myth occurs in Cinunuk Village, Wanaraja District, Garut Regency. The study focuses on the myths analysis through the theoretical perspective of structuralism (Claude Levi-Strauss) which refers to the interpretation of mytheme, also known as Ceritheme. The steps used within this myth analysis: the writer pursues for the mytheme or also known as the ceritheme and it continues as an explanation endeavor to its deepest structure. The method used in this research is qualitative by collecting literature study, documentation, observation, and unstructured interviews. The result of the study suggests which in the myth of Eyang Papak there was an surface structure that shows the life flow of Eyang Papak. Meanwhile, the deep structure shows the meaning that explains the logic of societys reasoning in viewing their life according to the socio-cultural conditions. Thus, the Eyang Papak myth is not just an entertainment story, nevertheless it includes an explanation of socio-cultural, economic, ecological conditions, kinship systems, beliefs, values and philosophy of life. Keywords: Myth, Eyang Papak, Surface Structure, Deep Structure
STRUKTUR DALAM MITOS PENGUBURAN ARI-ARI BAYI DI KAMPUNG BLOK TEMPE KOTA BANDUNG Soleh, Erin Rintana; Rustiyanti, Sri; Setyobudi, Imam
Jurnal Budaya Etnika Vol 7, No 2 (2023): ANTROPOLOGI STRUKTURAL DAN ANTROPOLOGI MUSIK: TRITANGTU DAN PARIWISATA BUDAYA
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v7i2.2887

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai struktur yang terdapat pada mitos penguburan ari-ari yang berada di Kampung Blok Tempe Kota Bandung. Pembahasan dalam penelitian ini meliputi prosesi penguburan ari-ari dilanjutkan dengan, mitos yang terdapat pada ramuan yang diperlukan dalam penguburan ari-ari dan struktur dalam yang merupakan logika nalar budaya di belakang tindakan penguburan ari-ari. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan kualitatif: studi pustaka, dokumentasi, observasi, serta wawancara tidak terstruktur. Hasil dari peneliti ini yaitu, mitos pada penguburan ari-ari tidak hanya terbentuk begitu saja tanpa memilki makna dan maksud tertentu. Melainkan terdapat makna terdalam di dalamnya. Seperti nilai-nilai budaya tersebut mengendalikan tata cara bertingkah-laku, pola pemikiran masyarakat membentuk mitos tersebut untuk menciptakan keseimbangan dalam kehidupan dengan tugas pokoknya sebagai manusia. Selain itu, bertujuan untuk memberikan keharmonisan berkehidupan sosial sesama manusia sebagai makhluk sosial yang sudah pasti memerlukan manusia lain dalam kehidupan sehari-hari. Kata kunci: mitos, ari-ari, logika nalar budaya ABSTRACT This study discusses the structure contained in the myth. The burial of the placenta in the blok tempe of Bandung city. The discussion in this study includes the procession of the burial of the placenta followed by the myths contained in the ingredients needed in the burial of the placenta and the internal structure: the logic of cultural reasoning in the burial of the placenta. The method used in this research is qualitative: literature study, documentation, observation, and unstructured interviews. The result of this research is that the myth of the burial of the placenta is not just formed without having a specific meaning and purpose. But there is a deep meaning in it. As these cultural values control the procedures for behaving, the mindset of the community forms the myth to create balance in life with its main duties as humans, besides that, it aims to provide harmony in the social life of fellow humans as social beings who definitely need other humans in their life. everyday life. Keywords: Myth, placenta, logic of reason
MEME REFRAIN LIRIK HUMOR LAGU NESTAPA (HAREUDANG) DARI KELOMPOK MUSIK PASUKAN PERANG DI KOTA BANDUNG Dewi, Ananda Aulia; Setyobudi, Imam; Saleh, Sukmawati
Jurnal Budaya Etnika Vol 8, No 1 (2024): GERAKAN UJUNGBERUNG REBELS, ANTROPOLOGI NOSTALGIA, DAN MEME LIRIK HAREUDANG PASU
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v8i1.2013

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini menjelaskan mengenai gejala meme yang terjadi pada refrain lirik humor lagu Nestapa (Hareudang) milik kelompok musik Pasukan Perang dari kota Bandung yang viral di beragam media sosial salah satunya media TikTok. Serta bagaimana gejala lirik tersebut bisa viral hingga menjadi bahan bercandaan Artis nasional dan menjadi bahan materi iklan salah satu obat nyamuk bakar VAPE. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif melalui pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi pada media sosial TikTok dan Youtube. Hasil penelitian mengemukakan tentang 1) lirik lagu Nestapa (Hareudang) yang mengandung multitafsir bagi beberapa kalangan pendengar. 2) Respon masyarakat terhadap refrain lagu Nestapa (Hareudang) 3) Tafsir Pasukan Perang terhadap gejala meme yang muncul pada lirik refrain lagu Nestapa (Hareudang). Kata kunci: Meme, Tafsir, TikTok, Pasukan Perang. ABSTRACT This study explains the meme symptoms that occur in the humorous refrain of the song Nestapa (Hareudang) belonging to the Pasukan Perang music group from the city of Bandung which is viral on various social media, one of which is TikTok media. And how the symptoms of these lyrics can go viral to become a joke for national artists and become an advertisement material for one of the VAPE-fueled mosquito coils. This research was conducted with a qualitative descriptive method through data collection using interview and observation techniques on social media TikTok and Youtube. The results of the study suggest 1) the lyrics of the song Nestapa (Hareudang) which contain multiple interpretations for several listeners. 2) Community response to the refrain of Nestapa (Hareudang) 3) Pasukan Perangs interpretation of the meme symptoms that appear in the chorus of Nestapa (Hareudang) song. Keywords: Meme, Tafsir, TikTok, Pasukan Perang.
PELAJARAN BAHASA SUNDA DI KABUPATEN CIREBON Kusmanto, Kusmanto; Setyobudi, Imam; Yuningsih, Yuyun
Jurnal Budaya Etnika Vol. 8 No. 2 (2024): ETNOGRAFI BUDAYA DAN SUBBUDAYA DI KOTA-KOTA INDONESIA
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v8i2.1554

Abstract

ABSTRAK Perda No 5 Tahun 2003 menegaskan bahasa ibu masyarakat jawa barat terdiri dari Sunda, Cirebon dan melayu-betawi. Praktik kebijakan ini di jalankan melalui muatan lokal mata pelajaran bahasa daerah yang diatur dalam dinas pendidikan kabupaten/kota. Bahasa Cirebon menjadi salah satu dari mulok yang wajib diajarkan di wilayah penutur bahasa Cirebon. Adapun dalam praktiknya bahasa Sunda masih ditemukan diajarkan di sekolah-sekolah yang masyarakat sekitarnya tidak berbicara bahasa sunda termasuk di kabupaten Cirebon. Hal ini tentunya menjadi masalah khusunya bagi para siswa yang sejak kecil berbahasa Cirebon. Hasil penelitian menemukan penyelenggaraan pendidikan bahasa daerah  sudah sesuai dengan payung hukum yang dibuat namun dalam praktiknya mengalami berbagai macam kendala. Dampaknya penyelenggaraan kebijakan di tiap sekolah tidak saling bersinergi dan berintegrasi. Faktor-faktor yang memengaruhi adalah anggaran, kurikulum, dan SDM tiap satuan pendidikan yang berbeda-beda. Implikasinya siswa yang mempelajari bahasa Sunda mengalami kesulitan dengan tingkat dan derajat masing-masing. Kata kunci: Kabupaten Cirebon, Bahasa daerah, kebijakan pendidikan   ABSTRACT Regional Regulation No. 5 of 2003 confirms that the mother tongue of the people of West Java consists of Sunda, Cirebon and Malay-Betawi. The practice of this policy is carried out through the local content of regional language subjects regulated in the district/city education office. Cirebon language is one of the mulok that must be taught in Cirebon language-speaking areas. In practice, Sundanese is still found being taught in schools where the surrounding community does not speak Sundanese, including in Cirebon district. This is certainly a problem, especially for students who have spoken Cirebon since childhood. The results of the study found that the implementation of regional language education was in accordance with the legal umbrella made but in practice encountered various kinds of obstacles. The impact is that the implementation of policies in each school does not synergize and integrate with each other. The influencing factors are the different budgets, curriculum, and human resources of each educational unit. The implication is that students who study Sundanese have difficulty with their respective levels and degrees. Keywords: Cirebon Regency, regional language, education policy
KEBIASAAN MINUM BERALKOHOL IMPOR (STUDI ETNOGRAFI KELOMPOK MAHASISWI BERJILBAB CAP DI BANDUNG) Dahyanti, Citri; Setyobudi, Imam; Yuningsih, Yuyun
Jurnal Budaya Etnika Vol. 8 No. 2 (2024): ETNOGRAFI BUDAYA DAN SUBBUDAYA DI KOTA-KOTA INDONESIA
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v8i2.2024

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang bagaimana para mahasiswi berjilbab memiliki kegemaran minum minuman beralkohol impor yang tergabung pada kelompok CAP di Bandung, serta mengungkapkan bagaimana pengetahuan kelompok mahasiswi berjilbab CAP mengenai minuman beralkohol impor dan makna minum bagi mereka. Metode penelitian yang digunakan yakni metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnosains James Spradley yang berupa etnografi dan narasi personal, data yang dikumpulkan melalui studi pustaka, observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi serta validasi data yang dilakukan dengan cara mereduksi data dan pengorganisasian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minuman beralkohol impor bagi kelompok CAP dapat menaikan prestise, dan merasa mendapatkan kepercayaan diri. Kemudian, kelompok CAP memiliki pengetahuan mengenai minuman beralkohol impor yaitu pengetahuan tentang mencampuri minuman beralkohol impor dengan minuman jenis lain, pengetahuan khas yang hanya berlaku di kelompok CAP, serta mereka memaknai minuman beralkohol impor sebagai jembatan dan pengerat tali kasih pertemanan mereka dalam kelompok CAP. Kata kunci: kelompok CAP, kebiasaan, minuman beralkohol impor, etnosains   ABSTRACT This study discusses how the veiled female students have a penchant for drinking imported alcoholic beverages who are members of the CAP group in Bandung, and reveals how the knowledge of the CAP veiled female student group about imported alcoholic beverages and the meaning of drinking for them. The research method used is a qualitative research method with James Spradley's ethnoscience approach in the form of ethnography and personal narrative, data collected through literature study, participatory observation, in-depth interviews, and documentation and data validation by reducing data and organizing data. The results show that imported alcoholic beverages for the CAP group can increase prestige, and feel confident. Then, the CAP group has knowledge about imported alcoholic beverages, namely knowledge about mixing imported alcoholic beverages with other types of drinks, special knowledge that only applies to the CAP group, and they interpret imported alcoholic beverages as a bridge and strengthen their friendship in the CAP group. Keywords: CAP group, habits, imported alcoholic beverages, ethnoscience
OBJEKTIFIKASI PEREMPUAN DALAM FILM I SPIT ON YOUR GRAVE DAN MARLINA SI PEMBUNUH EMPAT BABAK PENDEKATAN ANTROPOLOGI FEMINIS Hermawan, Rangga; Setyobudi, Imam; Swaradesi, Rufus Goang
Jurnal Budaya Etnika Vol. 9 No. 1 (2025): NASIONALISME GLOBALISASI E-SPORT GAMERS: RESIPROSITAS JEJARING KESENIAN DAN KEP
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v9i1.1698

Abstract

Abstrak: Penelitian ini mengkaji penggambaran perempuan dalam film menggunakan teori objektifikasi. Penelitian ini pada dasarnya menganalisis dua film, I Spit on Your Grave dan Marlina si Pembunuh Empat Babak. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana film menggambarkan perempuan, terutama dalam konteks budaya. Melalui metode penelitian kualitatif, teknik analisis yang digunakan adalah analisis semiotika. Penulis menganalisis dan mengkritik adegan kedua film tersebut sehubungan dengan bahasa yang digunakan, tempat adegan film berlangsung, dan detail kecil lainnya seperti bagaimana sutradara menarasikan dan mengartikulasikan berbagai peristiwa, serta adegan dengan simbol budaya yang berbeda. Temuan tersebut menunjukkan bahwa perempuan mendapat liputan negatif. Asosiasi stereotip yang konsisten dengan simbol seksual, ketidakberdayaan, dan ketidakberdayaan menandai representasi wanita dalam film-film ini. Representasi tersebut berbeda-beda menurut latar belakang budayanya. Kata kunci: Film, Wanita, Objektifikasi   Abstract: This research is concerned with film’s portrayal of women in the context of Objectification Theory. This research paper is basically analyses of two films, I Spit on Your Grave and Marlina Si Pembunuh Empat Babak. It consists the analysis of these movies to find out how film portrays women, especially in cultural context. Through the qualitative research method, the analysis technique in use is semiotics analysis.  I analyzed and criticized the two movies’ scenes with regard to the language they used, the places where the scenes of movies took place and other minor details such as how the directors narrated and articulated different events and scenes with different cultural symbols. The findings indicate that women received negative coverage. A consistent stereotyped association with sexual symbol, helplessness and voicelessness marks the representations of women in these movies. These representations are different according to their cultural background. Keywords: Film, Women, Objectification
PERAJIN GERABAH DUKUH KRAJAN DESA GEBANGSARI, KEC. KLIRONG, KEBUMEN, JAWA TENGAH Kusumawardani, Arum; Setyobudi, Imam; Yuningsih, Yuyun
Jurnal Budaya Etnika Vol. 9 No. 1 (2025): NASIONALISME GLOBALISASI E-SPORT GAMERS: RESIPROSITAS JEJARING KESENIAN DAN KEP
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v9i1.2035

Abstract

Abstrak: Permasalahan penelitian ini ialah bagaimana bentuk interaksi sosial dan strategi adaptasi perajin gerabah dalam mempertahankan teknik tradisional di tengah berbagai kendala yang ada di RT 03 RW 02 Dukuh Krajan, Desa Gebangsari, Kec. Klirong, Kebumen. Tujuan penelitian adalah menjelaskan bentuk interaksi sosial dan strategi adaptasi perajin gerabah dalam upaya mempertahankan kelestarian pembuatan kerajinan gerabah tradisional menurut struktural fungsional AGIL. Manfaat teoretisnya adalah mengembangkan penelitian antropologi ekonomi tentang tingkah laku kolektif manusia dalam analisis AGIL. Manfaat praktisya berupa pemecahan masalah yang ada sebagai bahan pertimbangan strategis dalam suatu kebijakan. Metode penelitian adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, wawancara, dan dokumentasi. Populasi penelitian adalah perajin gerabah di RT 03 RW 02 Dukuh Krajan Desa Gebangsari. Variabel penelitian meliputi interaksi sosial dan strategi adaptasi. Hasil penelitian menemukan bahwa interaksi sosial yang terjalin di antara para perajin membangun hubungan yang positif dengan cara saling bekerja sama dan bergotong royong dalam memenuhi kebutuhan produksi gerabah. Perajin gerabah beradaptasi dalam menghadapi segala tantangan, kendala, dan peluang dalam rangka mempertahankan teknik tradisional cara pembuatan gerabah. Kata kunci: perajin gerabah, interaksi sosial, adaptasi   Abstract: The subject addressed in this study is how pottery craftsmen in RT 03 RW 02 Dukuh Krajan, Gebangsari Village, Klirong District, Kebumen, use social interaction and adaptation strategies to sustain traditional techniques in the face of numerous challenges. The purpose of this research is to explain about the different types of social interaction and adaption tactics used by pottery artists in order to keep traditional pottery manufacture alive and well according to AGIL's functional structure. The theoretical value of AGIL analysis is the development of economic anthropological research on human collective behavior. The practical benefits come in the form of existing problems being solved as strategic policy concerns. The research method is qualitative approach to data collecting, which includes literature reviews, interviews, and documentation. The research population is pottery craftsmen in RT 03 and RW 02, Dukuh Krajan, Gebangsari Village. Research variables include social interaction and adaptation strategies. The results of the study found that the social interactions that existed between the craftsmen built positive relationships by working together and working together to meet the needs of pottery production. Pottery craftsmen adapt in the face of all challenges, obstacles, and opportunities in order to maintain the traditional techniques of pottery making. Keywords: Pottery craftsmen, social interaction, adaptation
WEBTOON KERAJAAN INSTRUMEN ENKULTURASI Aryanti, Alisha; Dwiatmini, Sriati; Setyobudi, Imam
Jurnal Budaya Etnika Vol. 9 No. 1 (2025): NASIONALISME GLOBALISASI E-SPORT GAMERS: RESIPROSITAS JEJARING KESENIAN DAN KEP
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v9i1.2127

Abstract

Abstrak: Permasalahan penelitian ini ialah bagaimana nilai-nilai etika hidup dalam webtoon tema kerajaan dapat memunculkan fungsi enkulturasi bagi pembacanya. Tujuan penelitian adalah menjelaskan webtoon tema kerajaan dapat menjadi media enkulturasi bagi pembacanya. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi partisipatif, wawancara, dokumentasi, serta studi pustaka. Menggunakan teori fungsionalisme Bronislaw Malinowski untuk menganalisis fungsi dari webtoon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa webtoon memiliki fungsi tambahan yakni sebagai media enkulturasi. Kata Kunci: Webtoon, fungsi, enkulturasi, nilai-nilai etika hidup   Abstract: The problem of this research is how the ethical values of life in the royal theme webtoon can bring out the enculturation function for the readers. The purpose of this research is to explain that royal theme webtoon can be a medium of enculturation for its readers. Using qualitative research methods with data collection techniques in the form of participatory observation, interviews, documentation, and literature study. Using the functionalism theory of Bronislaw Malinowski to analyze the function of the webtoon. The results showed that the webtoon has an additional function, namely as an enculturation medium. Keywords: webtoon, function, enculturation, ethical values of life
MEME REFRAIN LIRIK HUMOR LAGU NESTAPA (HAREUDANG) DARI KELOMPOK MUSIK PASUKAN PERANG DI KOTA BANDUNG Dewi, Ananda Aulia; Setyobudi, Imam; Saleh, Sukmawati
Jurnal Budaya Etnika Vol. 8 No. 1 (2024): GERAKAN UJUNGBERUNG REBELS, ANTROPOLOGI NOSTALGIA, DAN MEME LIRIK HAREUDANG PAS
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v8i1.2013

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini menjelaskan mengenai gejala meme yang terjadi pada refrain lirik humor lagu Nestapa (Hareudang) milik kelompok musik Pasukan Perang dari kota Bandung yang viral di beragam media sosial salah satunya media TikTok. Serta bagaimana gejala lirik tersebut bisa viral hingga menjadi bahan bercandaan Artis nasional dan menjadi bahan materi iklan salah satu obat nyamuk bakar VAPE. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif melalui pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi pada media sosial TikTok dan Youtube. Hasil penelitian mengemukakan tentang 1) lirik lagu Nestapa (Hareudang) yang mengandung multitafsir bagi beberapa kalangan pendengar. 2) Respon masyarakat terhadap refrain lagu Nestapa (Hareudang) 3) Tafsir Pasukan Perang terhadap gejala meme yang muncul pada lirik refrain lagu Nestapa (Hareudang). Kata kunci: Meme, Tafsir, TikTok, Pasukan Perang. ABSTRACT This study explains the meme symptoms that occur in the humorous refrain of the song Nestapa (Hareudang) belonging to the Pasukan Perang music group from the city of Bandung which is viral on various social media, one of which is TikTok media. And how the symptoms of these lyrics can go viral to become a joke for national artists and become an advertisement material for one of the VAPE-fueled mosquito coils. This research was conducted with a qualitative descriptive method through data collection using interview and observation techniques on social media TikTok and Youtube. The results of the study suggest 1) the lyrics of the song Nestapa (Hareudang) which contain multiple interpretations for several listeners. 2) Community response to the refrain of Nestapa (Hareudang) 3) Pasukan Perang’s interpretation of the meme symptoms that appear in the chorus of Nestapa (Hareudang) song. Keywords: Meme, Tafsir, TikTok, Pasukan Perang.