Imam Setyobudi
Institut Seni Budaya Indonesia - Bandung

Published : 30 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search
Journal : Jurnal Budaya Etnika

GERAKAN UJUNGBERUNG REBELS DI KOTA BANDUNG (PRODUKSI-DIRI MASYARAKAT) Krismawanto, Muharam; Setyobudi, Imam
Jurnal Budaya Etnika Vol. 8 No. 1 (2024): GERAKAN UJUNGBERUNG REBELS, ANTROPOLOGI NOSTALGIA, DAN MEME LIRIK HAREUDANG PAS
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v8i1.2028

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini menjelaskan mengenai perjuangan yang dilakukan komunitas metal Ujungberung Rebels dalam melakukan suatu tindakan produksi diri nasyarakat sebagai suatu langkah melawan dominasi major label. Serta melihat peran indie label serta infrastruktur musik lainnya sebagai siasat yang dilakukan oleh komunitas metal Ujungberung Rebels dalam memperebutkan pangsa pasar musik dengan major label. Penelitian ini dilakukan melalui metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara serta observasi baik secara langsung ataupun melalui literatur serta media lainnya seperti film. Hasil dari penelitian ini yaitu mengemukakan tentang 1) Perjuangan Ujungberung Rebels. 2) Siasat yang diluncurkan Ujungberung Rebels dalam melawan dominasi major label. Kata kunci: Ujungberung Rebels, Produksi-diri Masyarakat, Indie label, Do It Yourself ABSTRACT This research explains the struggles made by the Ujungberung Rebels metal community in carrying out an act of self-production as a step against the dominance of major labels. As well as seeing the role of indie labels and other music infrastructure as a strategy carried out by the Ujungberung Rebels metal community in fighting for music market share with major labels. This research was conducted through qualitative research methods with data collection techniques using interview and observation methods either directly or through literature and other media such as films. The result of this study is to bring up about 1) The Struggle of Ujungberung Rebels. 2) The tactics that The Rebels launched in countering the dominance of major labels. Keywords: Ujungberung Rebels, The self-production of society, Indie label, Do It Yourself
KEAGENAN KELOMPOK ALUNAN NUSANTARA TERHADAP HABITUS SELERA MUSIK INDONESIA 1977–1980 Arbhirizky, Muhammad; Setyobudi, Imam
Jurnal Budaya Etnika Vol. 8 No. 1 (2024): GERAKAN UJUNGBERUNG REBELS, ANTROPOLOGI NOSTALGIA, DAN MEME LIRIK HAREUDANG PAS
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v8i1.3304

Abstract

ABSTRAK Penulisan ini mengangkat tentang fenomena populernya kembali musik lawas Indonesia 1977—1980, khususnya musik dari Gank Pegangsaan. Kelompok Alunan Nusantara sebagai agen yang berperan dalam mempopulerkan kembali musik lawas Indonesia menjadi objek dari Penulisan ini. Selanjutnya, kelompok ini disesuaikan dengan konsep habitus, disertai analisis berdasarkan teori nostalgia. Penulisan ini merupakan Penulisan kualitatif dengan metode observasi partisipasi, wawancara, dan studi pustaka. Penulisan ini menghasilkan simpulan bahwa: 1) Alunan Nusantara menularkan selera musik Indonesia 1977—1980 lewat konten instagram yang menarik, 2) orang tua dari masing- masing aktor Alunan Nusantara berperan penting dalam membagikan nostalgia, 3) musik Indonesia 1977—1980, yaitu Gank Pegangsaan, merupakan puncak kreativitas musik Indonesia. Hal ini dapat diketahui lewat syair dan aransemen musiknya yang berbeda dari musik Indonesia pada umumnya saat itu serta banyak terpengaruh dari elemen musik rok progresif. Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi aktor Alunan Nusantara. Kata kunci: Alunan Nusantara, Nostalgia, Selera Musik, Rok Progresif, Habitus Selera ABSTRACT This research talks about the phenomenon of the re-popularity of 1977—1980 Indonesian music, especially the music of Gank Pegangsaan. The Alunan Nusantara group as an agent that plays a role in the re-popularization of this music is the main object of this research. Afterwards, this group is adjusted to the concept of habitus, and analyzed with nostalgia theory. This research is a qualitative research with some method, such as participatory observation, interview, and literature study. The concludes from this research is: 1) Alunan Nusantara introduce 1977—1980 Indonesian musical tastes through interesting Instagram content, 2) the parents of each Alunan Nusantara’s actor played an important role in sharing their nostalgia, 3) Indonesian music from 1977—1980, namely Gank Pegangsaan, is the peak of creativity of Indonesian musi. This can be seen through the lyrics and musical arrangements, which are different from Indonesian musics in general at that time and are heavily influenced by progressive rock’s element. This is the main attraction for Alunan Nusantara actors Key words: Alunan Nusantara, Nostalgia, Musical Taste, Progressive Rock, Taste Habitus