Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Peningkatan Kesadaran akan Dampak Negatif Monosodium Glutamat dan Adiktif Pengawet dalam Pangan: Pendekatan Edukatif untuk Perlindungan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak melalui Program Pengabdian Masyarakat Mauludiyah, Indah; Akbarani, Riski; Faiza, Eva Inayatul; Hanifah, Dian; Ermadona, Miftakhul Mahfirah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i2.17804

Abstract

ABSTRAK Monosodium Glutamat (MSG) dan bahan pengawet banyak digunakan dalam makanan olahan untuk meningkatkan rasa dan memperpanjang umur simpan. Meskipun dinyatakan aman oleh beberapa badan pengawas, konsumsi berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan, terutama anak-anak yang sedang berkembang. Dampak negatifnya antara lain gangguan neurokognitif, obesitas, dan risiko penyakit kronis. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran orang tua mengenai bahaya MSG dan bahan pengawet bagi kesehatan anak-anak. Program Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk mengukur perubahan kesadaran dan perilaku orang tua mengenai penggunaan MSG dan bahan pengawet pada makanan anak sebelum dan sesudah penyuluhan edukatif di KB RA Zainun Nafi Montessori School, Singosari, Malang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain pre-post test, melibatkan 26 orang tua/walimurid sebagai responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi sebelum dan sesudah penyuluhan. Penyuluhan difokuskan pada dampak kesehatan MSG dan pengawet serta alternatif pola makan sehat. Penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam kesadaran dan perubahan perilaku orang tua. Sebelum penyuluhan, 61,54% responden menganggap MSG aman, namun setelah penyuluhan hanya 19,23% yang setuju. Kebiasaan memberi makanan instan menurun, dan penggunaan MSG dalam memasak berkurang drastis. Selain itu, keputusan untuk membeli makanan bebas MSG dan bahan pengawet meningkat dari 23,08% menjadi 80,77%. Penyuluhan ini berhasil meningkatkan kesadaran dan perilaku orang tua dalam memilih makanan yang lebih sehat, mengurangi penggunaan bahan tambahan berbahaya, dan mendukung pola makan yang lebih aman bagi anak-anak. Kata Kunci: Monosodium Glutamat, Bahan Pengawet, Penyuluhan, Kesehatan Anak, Pengabdian Masyarakat, Pola Makan Sehat.  ABSTRACT Monosodium Glutamate (MSG) and preservatives are commonly used in processed foods to enhance flavor and extend shelf life. Although deemed safe by various regulatory bodies, excessive consumption can have negative health effects, particularly for children who are still developing. These effects may include neurocognitive disorders, obesity, and an increased risk of chronic diseases. Therefore, it is crucial to raise awareness among parents about the potential dangers of MSG and preservatives to children's health. This Community Service Program aims to measure changes in parental awareness and behavior regarding the use of MSG and preservatives in children's food before and after an educational intervention at KB RA Zainun Nafi Montessori School in Singosari, Malang. This study uses a quantitative approach with a pre-post test design, involving 26 parents/guardians as respondents. Data was collected through questionnaires filled out before and after the educational intervention. The intervention focused on educating parents about the health impacts of MSG and preservatives and providing alternatives for healthier eating habits. The study showed a significant increase in awareness and behavioral change among parents. Before the intervention, 61.54% of respondents considered MSG safe, while after the intervention, only 19.23% agreed. The habit of giving instant food decreased, and the use of MSG in cooking significantly reduced. Furthermore, the decision to purchase MSG-free and preservative-free foods increased from 23.08% to 80.77%. The educational intervention successfully increased parental awareness and behavior in selecting healthier foods, reducing the use of harmful additives, and supporting safer eating habits for children. Keywords: Monosodium Glutamate, Preservatives, Educational Intervention, Children's Health, Community Service, Healthy Eating Habits.
Pemberdayaan Remaja Putus Sekolah melalui Gerakan “Masih Sehat” (Rumah Lansia Sehat dan Bermartabat) di Desa Tulungrejo, Kota Batu, Jawa Timur Hanifah, Dian; Mauludiyah, Indah; Pratiwi, Nanda Agnesia Jati; Hildayanti, Rezha Alivia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.18141

Abstract

ABSTRAK Indonesia menghadapi peningkatan jumlah lansia yang signifikan, khususnya di daerah pedesaan seperti Desa Tulungrejo, Kota Batu, yang menghadapi tantangan dalam menyediakan layanan perawatan lansia. Di sisi lain, tingkat putus sekolah di kalangan remaja di daerah pedesaan juga menjadi masalah sosial yang mendesak. Program "Masih Sehat" (Rumah Lansia Sehat dan Bermartabat) dikembangkan sebagai solusi untuk memberdayakan remaja putus sekolah dengan memberikan pelatihan keterampilan perawatan lansia berbasis nilai-nilai Islam. Menilai efektivitas program "Masih Sehat" dalam meningkatkan keterampilan remaja putus sekolah dalam perawatan lansia dan memberikan dampak sosial yang positif di Desa Tulungrejo. Program ini dilaksanakan selama enam bulan di Desa Tulungrejo, menggunakan pendekatan pelatihan berbasis komunitas. Tahapan pelaksanaan meliputi sosialisasi dan rekrutmen, penyusunan modul, pelatihan kesehatan lansia, dan evaluasi keterampilan melalui observasi dan kuesioner. Program ini meningkatkan keterampilan remaja dalam perawatan lansia, khususnya dalam pengukuran tekanan darah, glukosa darah, dan teknik komunikasi empatik yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Data menunjukkan peningkatan keterampilan perawatan lansia sebesar 80% setelah pelatihan, dengan peningkatan pengetahuan dasar mencapai 70%. Program "Masih Sehat" berhasil meningkatkan keterampilan dan rasa tanggung jawab sosial remaja putus sekolah, sekaligus memenuhi kebutuhan perawatan lansia di pedesaan. Program berbasis komunitas ini dapat direplikasi di daerah lain dengan penyesuaian lokal. Kata Kunci: Remaja Putus Sekolah, Pemberdayaan, Lansia, Perawatan, Nilai Islam, Desa Tulungrejo.  ABSTRACT Indonesia is experiencing a significant increase in the elderly population, particularly in rural areas such as Tulungrejo Village, Batu City, where elderly care services face challenges in meeting the growing demand. Additionally, the dropout rate among rural youth is an urgent social issue. The "Masih Sehat" program (Healthy and Dignified Elderly Home) was developed as a solution to empower school dropouts by providing skills training in elderly care based on Islamic values. This study aims to evaluate the effectiveness of the "Masih Sehat" program in enhancing the elderly care skills of school dropouts and creating a positive social impact in Tulungrejo Village. This six-month program in Tulungrejo Village applied a community-based training approach. The implementation stages included socialization and recruitment, module preparation, elderly health training, and skill evaluation through observation and questionnaires. The program improved youth skills in elderly care, particularly in blood pressure and glucose level measurement, as well as in empathetic communication techniques aligned with Islamic values. Data showed an 80% improvement in elderly care skills post-training, with a 70% increase in basic knowledge. The "Masih Sehat" program successfully enhanced the skills and social responsibility of school dropouts while addressing the need for elderly care in rural areas. This community-based program can be replicated in other areas with local adjustments. Keywords: School Dropouts, Empowerment, Elderly, Care, Islamic Values, Tulungrejo Village.