Hemoptisis merupakan salah satu bentuk kegawatan paru yang paling sering terjadi di antara bentuk-bentuk klinis lainya. Tingkat kegawatan dari hemoptisis ditentukan oleh tiga faktor. Batuk darah biasanya terjadi karena adanya masalah pada sistem pernapasan dari mulai paru-paru sampai salurannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian hemoptisis pada penderita tuberkulosis. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode analisis dengan pendekatan cross sectional study dengan menggunakan total sampling, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 40 orang. Berdasarkan Hasil uji statistik penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan faktor penyakit dengan kejadian hemoptisis, perilaku, dan kepatuhan minum obat terhadap kejadian hemoptisis pada penderita tuberkulosis paru yang di rawat di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kejadian hemoptisis pada penderita Tuberkulosis dengan faktor penyakit, perilaku, kepatuhan minum obat pada penderita di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar.