Ketersediaan fasilitas sangat mempengaruhi jalannya kegiatan siswa disekolah, sesuai dengan aturan yang ada bahwasanya setiap anak memiliki hak pendidikan yang setara dengan usianya, sama hal nya dengan anak berkebutuhan khusus yang memiliki hak untuk bersekolah dan memiliki fasilitas yang memadai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kaitan antara perilaku anak berkebutuhan khusus dengan fasilitas sekolah luar biasa yang meliputi, Ruang, Furniture, dan Lansekap. Pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan sumber data melalui kajian literatur dan beberapa jurnal yang ada. Penelitian ini berkonsentrasi kepada kebutuhan dan perkembangan anak berkebutuhan khusus pada saat di sekolah Penggunaan material, warna, dan kapasitas ruang sangat mempengaruhi konsentrasi pendidikan anak di sekolah luar biasa. Fasilitas ruang yang disediakan oleh sekolah ini cukup lengkap untuk mengakomodasi anak berkebutuhan khusus, untuk Furniture setiap ruang memang terkesan monoton dan kurang menarik, dan untuk fasilitas ruang terbuka hanya tersedia lapangan yang terlihat kurang menstimulus perilaku anak berkebutuhan khusus dari aspek kebutuhan perkembangan dan terapi. Penderita kebutuhan khusus juga sebaiknya diberikan wadah seluas-luasnya guna mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki, seperti salah satu tujuan dari sekolah untuk anak berkebutuhan khusus yaitu untuk meningkatkan rasa kemandirian anak tersebut. Kata Kunci: Anak berkebutuhan khusus, Arsitektur Perilaku, Ruang, Furniture, Lansekap