Penelitian ini merupakan salah satu dari bentuk mitologi yang berkaitan dengan kearipan lokal yang ada di Pulau Lombok. Kegiatan Bau Nyale sudah menjadi kegiatan yang turun temurun atau menjadi sebuah tradisi masyarakat suku Sasak. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh kegiatan Bau Nyale terhadap perkembangan wisata di daerah Mandalika dalam pelestarian kearifan lokal. Sampel dari penelitian ini adalah para pembaca naskah pada saat upacara pembukaan Bau Nyale. Metode yang dipergunakan adalah metode deksriptif kualitatif dengan menerapkan analisis data yaitu etnografi wacana. Hasil dari penelitian ini meliputi: 1. Penjelasan tentang pengaruh kegiatan Bau Nyale pada perkembangan pariwisata yang ada di Kawasan Mandalika. 2. Pelestarian budaya lokal melalui pembacaan tembang yang diambil dari naskah dengan menggunakan Bahasa kawi. 3. Nilai dan makna dalam naskah lontar menggambarkan asal usul proses terjadinya kegiatan Bau Nyale.