Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)

Pertumbuhan Miselium Jamur Pelapuk Putih Isolat dari Edupark Universitas Muhammadiyah Surakarta Wahid, Hafiyan Zahroh Al; Rahayu, Triastuti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2017: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.948 KB)

Abstract

Jamur pelapuk putih merupakan salah satu jenis jamur pelapuk kayu. Jamur pelapuk ini memilikikemampuan mendegradasi lignin yang tinggi dengan sedikit mengakibatkan kehilangan selulosa. Isolatjamur pelapuk putih diperoleh dari hasil skrining jamur pelapuk putih melalui uji Bavendamm. Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui pertumbuhan miselium jamur pelapuk putih isolat Edupark UMS. Metodepenelitian ini adalah menumbuhkan miselium isolat jamur pelapuk putih pada media Potato Dextrose AgarChloramphenicol (PDA-C). Pertumbuhan miselium jamur pelapuk putih diketahui dengan mengukurdiameter koloni miselium isolat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat jamur pelapuk putih dariEdupark Universitas Muhammadiyah Surakarta mengalami pertumbuhan miselium yang bervariasi yaituterdapat miselium tipis dan tebal dengan pertumbuhan cepat, serta terdapat miselium tipis dan tebal denganpertumbuhan lambat.
Pengaruh Jenis Pelarut dalam Ekstraksi Daun Rhoeo discolor sebagai Kertas Indikator Asam Basa Latih, Garin Puspa; Rahayu, Triastuti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2017: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.673 KB)

Abstract

Indikator pH sangat penting keberadaannya untuk menunjukkan sifat asam dan basa suatu larutan. Beberapajenis tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator asam-basa alternatif. Berdasarkan penelitian terdahulu,ditemukan senyawa antosianin yang dapat mengidentifikasi asam maupun basa. Senyawa antosianin alamicenderung berasal dari pigmen warna merah dan biru-ungu pada suatu tanaman. Rhoeo discolor atausosongkokan merupakan tanaman yang mudah dijumpai di Indonesia. Pigmen ungu dan pigmen hijau yangmenjadi ciri khas dari tanaman tersebut dihasilkan dari senyawa flavonoid yaitu antosianin dan pigmenklorofil. Karena adanya kandungan pigmen antosianin, Rhoeo discolor dapat dijadikan sebagai indikator asam-basa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut dalam ekstraksi pigmen warnaantosianin pada Rhoeo discolor. Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan satufaktor yaitu variasi pelarut berupa etanol 95% dan etanol 95%+ HCl 1% dalam ekstraksi daun Rhoeodiscolor dengan cara maserasi. Parameter penelitian ini adalah perubahan warna kertas indikator asam basadaun Rhoeo discolor setelah diujikan pada larutan asam-basa kuat dan asam-basa lemah. Berdasarkan hasilpenelitian, ekstrak daun Rhoeo discolor menggunakan pelarut etanol 95% + HCl 1% menunjukkan warnayang lebih kontras membedakan larutan asam dan basa dibandingakan dengan menggunakan pelarut etanol95%, yaitu berwarna pink pada larutan asam kuat, pink muda pada larutan asam lemah, hijau belerang padalarutan basa kuat, dan hijau kumala pada larutan basa lemah.
Pengaruh Jenis Pelarut Dalam Ekstraksi Daun Jati Muda Sebagai Kertas Indikator Asam-Basa Wibowo, Vina Noviasanti Putri; Rahayu, Triastuti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2017: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.995 KB)

Abstract

Indikator asam basa adalah zat yang warnanya bergantung pada pH larutan sehingga menunjukkan sifatasam, basa, dan netral. Pada materi klasifikasi zat, indikator ini sangat penting keberadaannya dalampraktikum. Daun jati muda memiliki pigmen warna merah yang berasal dari antosianin sehinggaberpotensi sebagai indikator asam basa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarutterhadap perubahan warna kertas indikator asam-basa dari ekstrak daun jati muda. Penelitian inimenggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan satu faktorperlakuan yaitu jenis pelarut : Etanol 96% dan Etanol 96%+HCl 1%. Parameter dalam penelitian iniadalah perubahan warna kertas indikator asam basa dari ekstrak daun jati muda setelah diuji pada larutanasam basa kuat dan lemah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan warna yang dihasilkan padapelarut Etanol 96%+HCl 1% yaitu kertas berwarna merah pada asam kuat dan lemah, hijau tentara padabasa kuat dan hijau lumut pada basa lemah dan lebih kontras dibandingkan dengan pelarut etanol 96%.Ekstraksi dengan pelarut Etanol 96%+HCl 1% menghasilkan ekstrak terbaik dibandingkan pelarutEtanol 96%.
Pengaruh Jenis Pelarut Dalam Ekstraksi Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana ) Sebagai Kertas Indikator Asam Basa Ernawati, Devi; Rahayu, Triastuti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2017: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.803 KB)

Abstract

Indikator asam basa merupakan salah satu bahan penting yang digunakan dalam praktikum di sekolahmenengah. Penelitian terdahulu membuktikan bahwa kandungan antosianin yang diekstraksi dari tanamanmenggunakan kertas saring dapat dijadikan sebagai kertas indikator asam basa alami yang mudah dan praktisuntuk digunakan. Kulit buah manggis (Garcinia mangostana) memiliki kandungan antosianin yang cukuptinggi yaitu sebesar 59,3 gram/100 gram massa kulit manggis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh jenis pelarut dalam ekstrak kulit buah manggis sebagai kertas indikator asam basa. Penelitian inimenggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu variasi pelarut dalamekstraksi kulit manggis. Antosianin larut dalam pelarut polar, jenis pelarut yang digunakan dalam penelitianini antara lain akuades, etanol 95% dan etanol 95%+HCl 1%. Parameter penelitian ini adalah perubahan warna kertas indikator asam basa ekstrak kulit manggis setelah diujikan pada larutan asam basa kuat danasam basa lemah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kertas indikator asam basa ekstrak kulit buahmanggis berwarna merah sampai orange pada larutan asam dan berwarna hijau pada larutan basa. Jenispelarut yang berbeda menunjukkan hasil kepekatan pigmen warna yang berbeda pada kertas saring. Kertasindikator dengan karakteristik terbaik dihasilkan pada perlakuan etanol 95%+HCl 1% ditunjukkan dengankepekatan pigmen antosianin pada kertas saring dan ketajaman warna yang dihasilkan saat diujikan padalarutan asam dan basa.
Kualitas Mikrobiologi Es Krim Pot berdasarkan Tempat Penyimpanan dan Varian Toping Berbeda yang Dijual di Sekitar Kampus UMS dengan Metode MPN Mukti, Taufiq Satria; Rahayu, Triastuti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.664 KB)

Abstract

Es krim adalah olahan dari bahan baku susu yang sedikit padat serta mempunyai rasa yang lezat. Saat ini penyajian es krim lebih kreatif dan inovatif, salah satunya adalah “Es Krim Pot”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan es krim pot yang dijual disekitar kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan menggunakan metode MPN. Pengujian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UMS dengan dua tahap yaitu Uji Penduga (Presumptive Test) dengan media LB dan Uji Penguat (Comfirmed Test) dengan media BGLB. Kelayakan konsumsi es krim pot diketahui dengan membandingkan nilai MPN bakteri koliform fekal dengan ketentuan Badan POM RI Nomor HK 00.06.1.52.401 tahun 2009 yaitu batas maksimal nilai MPN adalah 3. Sampel yang digunakan adalah 3 pedagang (P1, P2 dan P3) dengan waktu sampling pukul 15.00 (W). Hasil yang diperoleh secara berurutan adalah nilai MPN P1W = 11; P2W = 2,9; P3W = 2,1. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada nilai MPN P1W sebesar 11 dinyatakan tidak layak konsumsi karena berdasarkan ketentuan Badan POM tahun 2009 nilai MPN koliform fekal melebihi batas nilai MPN 3.
Kualitas Mikrobiologi Buah pada Rujak yang Dijual di Sekitar Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta berdasarkan Kondisi Penyimpanan Buah Nisa, Melita Arofatun; Rahayu, Triastuti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.073 KB)

Abstract

Buah merupakan sumber pangan yang kaya akan gizi, vitamin, dan serat yang mampu melancarkan sistem pencernaan. Selain dikonsumsi secara langsung, buah dapat dikonsumsi dengan cara lain misalnya rujak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas mikrobiologi buah pada rujak dengan metode MPN yang dijual di sekitar kampus UMS berdasarkan jumlah cemaran bakteri koliform fekal. Pengujian menggunakan seri tabung 3-3-3 dengan sampel 10 ml, 1 ml, 0,1 ml. Hasil yang diperoleh disesuaikan dengan tabel MPN berdasarkan ketentuan BPOM RI Nomor HK 00.06.1.52.401 tahun 2009. Rancangan penelitian menggunakan dua faktor, faktor pertama yaitu kondisi penyimpanan buah 1, 2, dan 3 (P1, P2, P3) dan faktor kedua waktu pengambilan yang berbeda pukul 10.00 WIB (W1) dan 14.00 WIB (W2). Pengujian sampel dilakukan melalui dua tahap yaitu Uji Penduga (Presumtive test) dan Uji Penguat (Confirmed test). Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa semua sampel dinyatakan layak konsumsi karena nilai MPN yang didapatkan di bawah ambang batas cemaran bakteri koliform fekal menurut BPOM RI Nomor HK 00.06.1.52.401 tahun 2009 yaitu < 3/ml, kecuali sampel pedagang 1 dengan pengambilan pukul 14.00 WIB yang dinyatakan tidak layak konsumsi dengan nilai 11/ml.
Efektivitas Daun Belimbing Wuluh untuk Menghambat Kontaminasi pada Pertumbuhan Biji Kacang Hijau secara In Vitro Husniah, Salissatul; Rahayu, Triastuti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.411 KB)

Abstract

Masalah utama dalam teknik perbanyakan tanaman kultur jaringan tanaman adalah kontaminasi oleh bakteri atau jamur, untuk mengatasi kontaminasi ini sering menggunakan Plant Preservative Mixture (PPM) sebagai antimikroba. Buah dan daun belimbing wuluh mengandung golongan senyawa oksalat, fenol, flavonoid, tanin, sulfur, dan asam format yang mengandung banyak manfaat salah satunya dapat menjadi antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak buah dan daun belimbing wuluh dapat menghambat kontaminasi pada pertumbuhan biji kacang hijau secara in vitro. Rancangan penelitian ini dengan Rancangan Acak Lengkap 2 faktor yaitu: faktor 1: Buah belimbing wuluh (E1); daun belimbing wuluh (E2) dan faktor 2 :Konsentrasi ekstrak 15% (K2) ; konsentrasi ekstrak 30% (K3). Ekstraksi buah dan daun belimbing wuluh dilakukan dengan metode infundasi menggunakan pelarut air (1:10) temperature pelarut air harus mencapai suhu 900C selama 15 menit dengan bantuan waterbath. Parameter yang diamati selama 5 hari dari tanaman biji kacang hijau adalah persentase media tidak kontaminasi, tinggi batang, jumlah akar, dan kondisi kecambah. Kondisi kecambah pada E1K1, E2K2, E2K2, dan E2K3 adalah normal. Ekstrak daun belimbing wuluh konsentrasi 15% efektif untuk mencegah kontaminasi sebesar 70 % pada pertumbuhan biji kacang hijau secara in vitro.
Pengaruh Konsentrasi Serbuk Biosida Pelepah Pisang Kepok Pada Pertumbuhan Biji Kacang Hijau Secara In Vitro Wardhani, Dea Wieda Indrajaya; Rahayu, Triastuti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2019: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.374 KB)

Abstract

Tanaman pisang kepok memiliki kandungan flavonoid dan saponin yang berpotensi sebagai biosida yang digunakan untuk menghambat mikroorganisme dalam teknik kultur jaringan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui presentase media yang tidak terkontaminasi dan mengetahui konsentrasi serbuk biosida pelepah pisang kepok yang tidak menghambat pertumbuhan eksplan. Parameternya adalah media yang tidak terkontaminasi, laju pertumbuhan kecambah biji kacang hijau berupa tinggi tanaman, jumlah akar dan jumlah daun. Percobaan dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan yaitu control positif, control negative, P1K1 (0,30%), P1K2 (0,35%), P1K3 (0,40%) dan P1K4 (0,45%), masing-masing perlakuan dengan 6 ulangan. Ekstraksi pelepah pisang kepok menggunakan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70% (1:10) dilanjutkan dengan evaporasi hingga mendapatkan ekstrak kental menggunakan watterbath. Untuk mendapatkan serbuk maka ditambahkan laktosa dengan perbandingan 1:3. Hasil penelitian menunjukan P1K4 dengan konsentrasi serbuk biosida 0,45% mampu mencegah terjadinya kontaminasi sebesar 100%. P1K4 lebih efektif sebagai biosida dibandingkan konsentrasi yang lainnya tanpa menghambat laju pertumbuhan kecambah biji kacang hijau secara in vitro. Pertumbuhan kecambah terlihat dari tinggi batang 16,01 cm, jumlah daun 2 helai dan jumlah akar 6 helai.
Potensi Biosida Serbuk Pelepah Pisang Kepok pada Kultur In Vitro Benih Beras Hitam Adihaningrum, Hidayah; Rahayu, Triastuti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2019: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.7 KB)

Abstract

Kontaminasi pada Teknik kultur jaringan tanaman merupakan salah satu masalah utama yang diakibatkan oleh mikroorganisme. Untuk mengatasi terjadinya kontaminasi pada media kultur dapat dilakukan dengan penambahan Plant Preservative Mixtured (PPM) sebagai biosida. Banyak bahan alami yang dapat dijadikan sebagai biosida untuk menghambat pertumbuhan mikroba salah satunya pelepah pisang kepok. Kandungan pada pelepah pisang kepok yaitu senyawa bioaktif saponin, flavonoid, tannin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri, mempercepat pertumbuhan sel, dan sebagai antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi biosida serbuk pelepah pisang kepok pada kultur in vitro benih beras hitam. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor dengan taraf perlakuan yaitu serbuk pelepah pisang kepok dengan konsentrasi serbuk 0,30% (K1); konsentrasi serbuk 0,35% (K2); konsentrasi serbuk 0,40% (k3); konsentrasi serbuk 0,45% (K4), dalam setiap perlakuan dilakukan 4 kali pengulangan. Pembuatan biosida serbuk pelepah pisang kepok dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 70% (1:10) selama 3 hari, dan diuapkan dengan rotary evaporator untuk mendapatkan ekstrak kental dengan suhu 40oC, selanjutnya ekstrak kental yang didiamkan di Frezzer selama 1 hari ditambahkan serbuk laktosa dengan perbandingan 1:3 secara perlahan dan diaduk hingga homogen. Parameter yang diamati pada kultur in vitro selama 7 hari dari proses penanaman biji beras hitam yaitu presentase media yang tidak mengalami kontaminasi, tinggi batang, jumlah akar, jumlah daun, dan kondisi benih. Kondisi benih pada perlakuan K1,K2,K3,K4, K+, K- yaitu normal. Serbuk pelepah pisang kepok dengan konsentrasi 0,45% lebih efektif menghasilkan 2 helai daun, 7 buah akar, tinggi rata-rata batang 8,6 cm, dan tinggi rata-rata benih 14,70 cm dibandingkan dengan konsentrasi yang lain dan konsentrasi 0,45% dapat mencegah terjadinya kontaminasi sebesar 100% pada pertumbuhan benih beras hitam secara in vitro. Sehingga dapat disimpulkan biosida serbuk pelepah pisang kepok memiliki potensi sebagai pengganti PPM dalam pembuatan media kultur jaringan tanaman secara in vitro pada pertumbuhan benih beras hitam dengan konsentrasi ideal yaitu 0,45%.
Co-Authors Abd. Rasyid Syamsuri Adihaningrum, Hidayah Adityaradja, Bagas Agus Supriadi Alanindra Saputra Alanindra Saputra Amanah, Firda Aminah Asngad Andika, M. Reisa Anggita Juniar Laspartriana Anggun Dwi Nur Annisa Anhari, Minhatul Ulya Anjani, Nofa Ariyanti, Olivia Puja Arum Dyah Ripdianti Asifa, Aulia Asifati Asifa, Aulia Asifati Aulia Asifati Asifa Chairunnisa, Maurizka Defina Anggita Silviani Desfika Ardia Putri Dewianty, Ratih Diajeng Ukhty Mahirro Donny Widianto Donny Widianto Elvina Sophia Ranti Erma Musbita Tyastuti Erma Musbita Tyastuti Erma Musbita Tyastuti ERMA MUSBITA TYASTUTI Erma Musbita Tyastuti Erma Musbita Tyastuti Erma Musbita Tyastuti Ernawati, Devi Fadilah, Fari Fari Fadilah Febriyanti, Vika Guntur Nurcahyanto Halim, Ilham Surya Hapsari, Lativa Restu Hardianto, Alden Ganendra Madhava Priya Husniah, Salissatul Ima Aryani Imragaa, Abdelqader Insani, Qori Tsaniyah Ainun Jamil, Nazia Kistantia Elok Mumpuni Kistantia Elok Mumpuni Kun Harismah Kusala, Katrin Vidya Laspartriana, Anggita Juniar Latih, Garin Puspa Lestari, Ulfa Putri Listiawati, Vina Listy Hasti Mandiri Maimun, Muhammad Halim Mandiri, Listy Hasti Maurisa Yuant Khairani Muhamad Wisnu Muhammad Halim Maimun Ningsih, Ike Warti Ninik Nihayatul Wahibah Ninik Nihayatul Wahibah Nisa, Melita Arofatun Nurul Aini Perdana, Aprilia Putri Pujiati Putra, Sahasika Sean Putri Agustina Putri Agustina Putri Salwa Salsabilla Putri, Salsabilla Ardilia Putri, Vika Manda Ratih Dewianty Rika Dini Saputri Rina Astuti Rini, Heni Sulistyo Ripdianti, Arum Dyah Risnasari, Wanda Datik Sahasika Sean Putra Sari, Siti Kartika Seno, Hernandito Aryo Siddiq, Yasir Sidiq , Yasir Sidiq*, Yasir Silviani, Defina Anggita Siti Kartika Sari Siti Nur Syarifah Siti Nur Syarifah Siti Subandiyah Sofyan Anif Suparti - - Suparti Suparti Suparti Suparti Syarifah, Siti Nur Taufiq Satria Mukti Titik Suryani Titik Suryani Trio Ageng Prayitno, Trio Ageng Tyastuti , Erma Musbita Tyastuti, Erma Musbita Ucik Mardini Viryateja, Gavin W Wahyuni, W Wahid, Hafiyan Zahroh Al Wahyu Purwo Raharjo Wardhani, Dea Wieda Indrajaya Wibowo, Vina Noviasanti Putri Wijayanti, Dinda Ayu Wuri Wulandari Wuri Wulandari, Wuri Yasir Sidiq Yayuk Mundriyastutik, Yayuk Yekti Asih Purwestri Yulianti, Anisa Yusnita Rahmawati Zainulmuttaqin, Ariki Zulperi, Dzarifah