Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Gambar Peringatan Kesehatan Pada Kemasan Rokok Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Heryanto, Merissa Laora; Heriana, Cecep; Kurniarahim, Fitri
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.61 KB)

Abstract

Introduction : The prevalence of adolescent male smokers aged 15-19 years in Indonesia increased by 13.3% over the period 1995 to 2013. The aim of the study was to determine the relationship of knowledge and attitudes about the picture of health warnings on packs of cigarettes and smoking behavior in adolescents. Methode : The research was conducted in the village Kadugede with cross-sectional study involving 153 male adolescents aged 15-21 years. Result : The results of the bivariate analysis showed a significant relationship knowledge (p = 0.009, CI 95%) and attitude (p = 0.007, 95% CI) of picture health warnings on packs of cigarettes and smoking behavior. Kadugede village is expected to better utilize the results of this study as an information source for directing teens do behavior clean and healthy.
Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kabupaten Kunigan Rahim, Fitri Kurnia; Muharry, Andy
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 9 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.507 KB) | DOI: 10.34305/jikbh.v9i2.71

Abstract

Berat bayi lahir rendah (BBLR) masih menjadi permasalahan di negara berkembang. Berdasarkan laporan riset kesehatan dasar tahun 2013 menunjukan bahwa proporsi  BBLR di Indonesia yaitu 10.2 %. Adapun prevalensi kejadian BBLR di Jawa Barat pada tahun 2010 sampai 2013 tidak mengalami penurunan yang signifikan. Berdasarkan hasil laporan pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Kuningan mengalami kenaikan angka kejadian BBLR yaitu dari sebanyak 1101 kasus BBLR pada tahun 2014 hingga 1185 kasus pada tahun 2015 dari total kelahiran hidup. Kabupaten Kuningan merupakan Kabupaten yang menempati urutan keenam tertinggi kasus BBLR di wilayah Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan kejadian BBLR. Penelitian dilakukan di Kabupaten Kuningan. Jenis penelitian menggunakan desain kasus kontrol. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang melahirkan pada periode waktu Januari 2017 sampai dengan Maret 2018 di wilayah Puskesmas Manggari Kabupaten Kuningan. Adapun besar sampel dalam penelitian yaitu total sampling sebanyak 27 orang dengan ratio 1:1. Sehingga jumlah sampel sebanyak 54 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Analisis data dilakukan melalui analisis univariat dan bivariat (uji chi-squre). Hasil penelitian menunjukan ibu dengan latar belakang umur berisiko memiliki proporsi kejadian BBLR sebanyak 57,1%. Latar belakang pendidikan ibu pada kelompok kasus merupakan lulusan sekolah menengah dan lebih tinggi (66,7%), adapun pada kelompok kontrol lebih dari setengahnya berlatar belakang pendidikan sekolah menengah ke bawah (52,1 %). Perbedaan proporsi  karakteritik ibu berdasarkan umur, pekerjaan dan  pendidikan pada ibu antara kelompok kasus (BBLR) dan kontrol (Non BBLR), tidak berbeda secara signifikan.
Karbon Monoksida (CO) Pada Ibu Hamil (Perokok Pasif) Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kabupaten Kuningan Rahim, Fitri Kurnia; Muharry, Andy
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.562 KB) | DOI: 10.34305/jikbh.v10i1.86

Abstract

Bayi berat lahir rendah (BBLR) masih menjadi permasalahan di negara berkembang. Berdasarkan laporan riset kesehatan dasar tahun 2013 menunjukan bahwa proporsi  BBLR di Indonesia yaitu 10.2 %. Paparan asap rokok dapat menjadi faktor resiko terjadinya BBLR. Berdasarkan Riskesdas (2013) sebesar 85% rumah tangga Indonesia terpapar asap rokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar karbon monoksida (CO) hamil perokok pasif dengan kejadian BBLR. Jenis penelitian menggunakan desain kasus kontrol. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang melahirkan pada periode waktu Januari 2017 sampai dengan Maret 2018 di wilayah Puskesmas Manggari Kabupaten Kuningan. Adapun besar sampel dalam penelitian yaitu total sampling sebanyak 27 orang dengan ratio 1:1. Sehingga jumlah sampel sebanyak 54 orang. Selain itu penelitian ini didukung dengan data kualitatif menggunakan kombinasi (mix method) model concurrent-embedded. Instrumen penelitian berupa kuesioner dan alat pengukur karbon monoksida (CO) yaitu Micro + ? Smokerlyzer. Analisis data dilakukan melalui analisis univariat, bivariat (uji chi-squre) dan analisis data kualitatif.  Hasil penelitian menunjukan 54,2 % ibu yang memiliki kadar CO kategori berbahaya mengalami kejadian BBLR. Sebanyak 46.7 % ibu yang memiliki kadar CO kategori normal mengalami kejadian BBLN.  Perbedaan proporsi berdasarkan kategori kadar CO pada ibu antara kelompok kasus (BBLR) dan kontrol (BBLN) tidak berbeda secara signifikan (p;0,584; OR:1,4; 95%CI:0,460-3,964).
DETERMINAN SOSIAL KESEHATAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 24-59 BULAN DI KABUPATEN KUNINGAN Rahim, Fitri Kurnia; Rusisska, Rusisska
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.257 KB) | DOI: 10.34305/jikbh.v10i2.103

Abstract

Diseluruh dunia, sekitar 162 juta balita mengalami kejadian stunting Prevalensi stunting di Indonesia lebih tinggi daripada negara-negara lain di Asia Tenggara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui bagaimana hubungan determinan sosial kesehatan dengan kejadian stunting. Penelitian dilakukan di Kabupaten Kuningan. Jenis penelitian menggunakan desain kasus kontrol. Populasi penelitian adalah balita yang berumur 24-59 bulan di wilayah Kabupaten Kuningan. Adapun besar sampel dalam penelitian yaitu sebanyak 94 orang dengan ratio 1:1. Sehingga jumlah sampel sebanyak 188 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner dan alat ukur tinggi badan microtoise. Analisis data dilakukan melalui analisis univariat, bivariat (uji chi-squre) dan logistik berganda sederhana. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar anak stunting memiliki ibu dengan latar belakang pendidikanya < SMP. Anak balita yang memiliki ibu dengan latar belakang pendidikan < SMP 2,74 kali berisiko mengalami kejadian stunting dibandingkan anak yang memiliki ibu dengan latar belakang pendidikan > SMP. Latar belakang pendidikan ibu merupakan faktor yang berhubungan signifikan dengan kejadian stunting. Latar belakang pendidikan ibu merupakan prediktor yang signifikan dengan kejadian stunting. Perlu adanya peningkatan upaya promosi kesehatan tentang gizi anak serta kesehatan kehamilan pada ibu balita. Pembentukan komunitas literasi kesehatan pada masyarakat perempuan perlu ditingkatkan.
KEPATUHAN MENGKONSUMSI ZAT BESI DAN KUALITAS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE TERHADAP KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI KUNINGAN, INDONESIA Rahim, Fitri Kurnia
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 11 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.05 KB) | DOI: 10.34305/jikbh.v11i1.155

Abstract

Bayi berat lahir rendah (BBLR) salah satu faktor resiko pada kematian dan kesakitan. Indonesia memiliki prevalensi kejadian BBLR sebanyak 10.2 %. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR dan mengkaji faktor tersebut. Jenis penelitian menggunakan desain kasus kontrol. Selain itu, penelitian ini didukung dengan data kualitatif menggunakan kombinasi (mix method) model concurrent-embedded. Sampel dalam penelitian yaitu total sampling sebanyak 27 orang dengan ratio 1:1. Sehingga jumlah sampel sebanyak 54 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner dan panduan wawancara. Analisis data dilakukan melalui analisis univariat, bivariat (uji chi-squre) dan analisis data kualitatif.  Hasil penelitian menunjukan 54,2 % responden yang memiliki kadar karbon monoksida kategori berbahaya mengalami kejadian BBLR. Sebanyak 66,7 % responden yang tidak melakukan kunjungan antenatal care (ANC) secara lengkap mengalami kejadian BBLR. Sebanyak 100 % responden yang tidak mengkonsumsi zat besi secara lengkap mengalami kejadian BBLR. Dalam penelitian ini ditemukan tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar karbon monoksida pada ibu, kunjungan ANC, dan asupan zat besi dengan kejadian BBLR. Hasil wawancara mendalam berdasarkan kajian kualitatif menunjukan walaupun kunjungan ANC dilakukan namun dalam pelaksanaanya masih kurang dalam aspek kualitasnya karena kegiatan konseling kurang maksimal. Adapun dalam hal kepatuhan asupan tablet tambah darah pada ibu ketika hamil, sebagian responden menyatakan tidak patuh karena efek samping yang dirasakan, lupa, dan kurang perhatian akan pentingnya asupan zat besi ketika masa kehamilan.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Gambar Peringatan Kesehatan Pada Kemasan Rokok Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Merissa Laora Heryanto; Cecep Heriana; Fitri Kurniarahim
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 6 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction : The prevalence of adolescent male smokers aged 15-19 years in Indonesia increased by 13.3% over the period 1995 to 2013. The aim of the study was to determine the relationship of knowledge and attitudes about the picture of health warnings on packs of cigarettes and smoking behavior in adolescents. Methode : The research was conducted in the village Kadugede with cross-sectional study involving 153 male adolescents aged 15-21 years. Result : The results of the bivariate analysis showed a significant relationship knowledge (p = 0.009, CI 95%) and attitude (p = 0.007, 95% CI) of picture health warnings on packs of cigarettes and smoking behavior. Kadugede village is expected to better utilize the results of this study as an information source for directing teens do behavior clean and healthy.
Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kabupaten Kunigan Fitri Kurnia Rahim; Andy Muharry
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v9i2.71

Abstract

Berat bayi lahir rendah (BBLR) masih menjadi permasalahan di negara berkembang. Berdasarkan laporan riset kesehatan dasar tahun 2013 menunjukan bahwa proporsi BBLR di Indonesia yaitu 10.2 %. Adapun prevalensi kejadian BBLR di Jawa Barat pada tahun 2010 sampai 2013 tidak mengalami penurunan yang signifikan. Berdasarkan hasil laporan pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Kuningan mengalami kenaikan angka kejadian BBLR yaitu dari sebanyak 1101 kasus BBLR pada tahun 2014 hingga 1185 kasus pada tahun 2015 dari total kelahiran hidup. Kabupaten Kuningan merupakan Kabupaten yang menempati urutan keenam tertinggi kasus BBLR di wilayah Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan kejadian BBLR. Penelitian dilakukan di Kabupaten Kuningan. Jenis penelitian menggunakan desain kasus kontrol. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang melahirkan pada periode waktu Januari 2017 sampai dengan Maret 2018 di wilayah Puskesmas Manggari Kabupaten Kuningan. Adapun besar sampel dalam penelitian yaitu total sampling sebanyak 27 orang dengan ratio 1:1. Sehingga jumlah sampel sebanyak 54 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Analisis data dilakukan melalui analisis univariat dan bivariat (uji chi-squre). Hasil penelitian menunjukan ibu dengan latar belakang umur berisiko memiliki proporsi kejadian BBLR sebanyak 57,1%. Latar belakang pendidikan ibu pada kelompok kasus merupakan lulusan sekolah menengah dan lebih tinggi (66,7%), adapun pada kelompok kontrol lebih dari setengahnya berlatar belakang pendidikan sekolah menengah ke bawah (52,1 %). Perbedaan proporsi karakteritik ibu berdasarkan umur, pekerjaan dan pendidikan pada ibu antara kelompok kasus (BBLR) dan kontrol (Non BBLR), tidak berbeda secara signifikan.
Karbon Monoksida (CO) Pada Ibu Hamil (Perokok Pasif) Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kabupaten Kuningan Fitri Kurnia Rahim; Andy Muharry
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 10 No. 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v10i1.86

Abstract

Bayi berat lahir rendah (BBLR) masih menjadi permasalahan di negara berkembang. Berdasarkan laporan riset kesehatan dasar tahun 2013 menunjukan bahwa proporsi BBLR di Indonesia yaitu 10.2 %. Paparan asap rokok dapat menjadi faktor resiko terjadinya BBLR. Berdasarkan Riskesdas (2013) sebesar 85% rumah tangga Indonesia terpapar asap rokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar karbon monoksida (CO) hamil perokok pasif dengan kejadian BBLR. Jenis penelitian menggunakan desain kasus kontrol. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang melahirkan pada periode waktu Januari 2017 sampai dengan Maret 2018 di wilayah Puskesmas Manggari Kabupaten Kuningan. Adapun besar sampel dalam penelitian yaitu total sampling sebanyak 27 orang dengan ratio 1:1. Sehingga jumlah sampel sebanyak 54 orang. Selain itu penelitian ini didukung dengan data kualitatif menggunakan kombinasi (mix method) model concurrent-embedded. Instrumen penelitian berupa kuesioner dan alat pengukur karbon monoksida (CO) yaitu Micro + â„¢ Smokerlyzer. Analisis data dilakukan melalui analisis univariat, bivariat (uji chi-squre) dan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukan 54,2 % ibu yang memiliki kadar CO kategori berbahaya mengalami kejadian BBLR. Sebanyak 46.7 % ibu yang memiliki kadar CO kategori normal mengalami kejadian BBLN. Perbedaan proporsi berdasarkan kategori kadar CO pada ibu antara kelompok kasus (BBLR) dan kontrol (BBLN) tidak berbeda secara signifikan (p;0,584; OR:1,4; 95%CI:0,460-3,964).
DETERMINAN SOSIAL KESEHATAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 24-59 BULAN DI KABUPATEN KUNINGAN Fitri Kurnia Rahim; Rusisska Rusisska
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v10i2.103

Abstract

Diseluruh dunia, sekitar 162 juta balita mengalami kejadian stunting Prevalensi stunting di Indonesia lebih tinggi daripada negara-negara lain di Asia Tenggara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui bagaimana hubungan determinan sosial kesehatan dengan kejadian stunting. Penelitian dilakukan di Kabupaten Kuningan. Jenis penelitian menggunakan desain kasus kontrol. Populasi penelitian adalah balita yang berumur 24-59 bulan di wilayah Kabupaten Kuningan. Adapun besar sampel dalam penelitian yaitu sebanyak 94 orang dengan ratio 1:1. Sehingga jumlah sampel sebanyak 188 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner dan alat ukur tinggi badan microtoise. Analisis data dilakukan melalui analisis univariat, bivariat (uji chi-squre) dan logistik berganda sederhana. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar anak stunting memiliki ibu dengan latar belakang pendidikanya < SMP. Anak balita yang memiliki ibu dengan latar belakang pendidikan < SMP 2,74 kali berisiko mengalami kejadian stunting dibandingkan anak yang memiliki ibu dengan latar belakang pendidikan > SMP. Latar belakang pendidikan ibu merupakan faktor yang berhubungan signifikan dengan kejadian stunting. Latar belakang pendidikan ibu merupakan prediktor yang signifikan dengan kejadian stunting. Perlu adanya peningkatan upaya promosi kesehatan tentang gizi anak serta kesehatan kehamilan pada ibu balita. Pembentukan komunitas literasi kesehatan pada masyarakat perempuan perlu ditingkatkan.
KEPATUHAN MENGKONSUMSI ZAT BESI DAN KUALITAS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE TERHADAP KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI KUNINGAN, INDONESIA Fitri Kurnia Rahim
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v11i1.155

Abstract

Bayi berat lahir rendah (BBLR) salah satu faktor resiko pada kematian dan kesakitan. Indonesia memiliki prevalensi kejadian BBLR sebanyak 10.2 %. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR dan mengkaji faktor tersebut. Jenis penelitian menggunakan desain kasus kontrol. Selain itu, penelitian ini didukung dengan data kualitatif menggunakan kombinasi (mix method) model concurrent-embedded. Sampel dalam penelitian yaitu total sampling sebanyak 27 orang dengan ratio 1:1. Sehingga jumlah sampel sebanyak 54 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner dan panduan wawancara. Analisis data dilakukan melalui analisis univariat, bivariat (uji chi-squre) dan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukan 54,2 % responden yang memiliki kadar karbon monoksida kategori berbahaya mengalami kejadian BBLR. Sebanyak 66,7 % responden yang tidak melakukan kunjungan antenatal care (ANC) secara lengkap mengalami kejadian BBLR. Sebanyak 100 % responden yang tidak mengkonsumsi zat besi secara lengkap mengalami kejadian BBLR. Dalam penelitian ini ditemukan tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar karbon monoksida pada ibu, kunjungan ANC, dan asupan zat besi dengan kejadian BBLR. Hasil wawancara mendalam berdasarkan kajian kualitatif menunjukan walaupun kunjungan ANC dilakukan namun dalam pelaksanaanya masih kurang dalam aspek kualitasnya karena kegiatan konseling kurang maksimal. Adapun dalam hal kepatuhan asupan tablet tambah darah pada ibu ketika hamil, sebagian responden menyatakan tidak patuh karena efek samping yang dirasakan, lupa, dan kurang perhatian akan pentingnya asupan zat besi ketika masa kehamilan.