Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search
Journal : Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan Leher Indonesia (JOKLI)

Hubungan Rasio Neutrofil Limfosit, Rasio Platelet Limfosit, dan Rasio Limfosit Monosit dengan Stadium Klinis Karsinoma Nasofaring di RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 2020-2022 Rahman, Rifna Alya; Rahman, Sukri; Almurdi, Almurdi; Yusri, Elfira; Meinapuri, Malinda; Irawati, Lili
Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan Leher Indonesia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jokli.v3i1.56

Abstract

Karsinoma nasofaring merupakan penyakit kanker ke-5 tersering di Indonesia yang berkaitan dengan infeksi Virus Epsteinn-Barr. Rasio neutrofil limfosit (RNL), rasio platelet limfosit (RPL), rasio limfosit monosit (RLM) merupakan biomarker inflamasi yang dapat mewakili respon inflamasi sehingga dapat menggambarkan progresivitas kanker. Stadion klinis juga digunakan untuk menentukan progresivitas kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan RNL, RPL, dan RLM dengan stadium klinis karsinoma nasofaring. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan menggunakan data rekam medis pasien di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik konsekutif sampling. Total sampel yang digunakan sebanyak 64 sampel. Uji statistik menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian ini diperoleh kasus karsinoma nasofaring lebih banyak terjadi pada jenis kelamin laki-laki (65,6%), kelompok umur 25–49 tahun dan terdiagnosis pada stadium IV A. Hasil pemeriksaan darah rutin berada pada rentang normal yaitu neutrofil (51,5 %), limfosit (76,9%), monosit (57,8%), dan trombosit (54,7%). Nilai RNL, RPL, dan RLM mengalami peningkatan yaitu RNL (85,9%), RPL (68,8%), dan RLM (50%). Hasil uji Chi-square yang diperoleh tidak ada hubungan RNL (p>0,05), RPL (p>0,05), dan RLM (p>0,05) dengan stadion klinis. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara RNL, RPL dan RLM dengan stadion klinis KNF di RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Diagnosis dan Penatalaksanaan Kista Duktus Tiroglosus FAHMI, ARIF; Rahman, Sukri
Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan Leher Indonesia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jokli.v3i1.62

Abstract

Pendahuluan: Kista duktus tiroglosus merupakan sisa embriologis yang terbentuk karena kegagalan penutupan duktus tiroglosus yang memanjang dari foramen caecum di lidah ke kelenjar tiroid di anterior leher. Kista duktus tiroglosus terdapat pada sekitar 1% populasi di seluruh dunia. Gejala klinis kista ini sering kali asimptomatik, pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan kistik pada anterior leher yang menghilang saat menelan dan menjulurkan lidah. Pemeriksaan penunjang dengan Ultrasonografi, tomografi komputer maupun Magnetic Resonance Imaging. Tatalaksana yang dipilih untuk kista duktus tiroglosus adalah eksisi kista. Laporan Kasus: Seorang laki-laki 50 tahun dengan keluhan benjolan di leher depan sejak 2 tahun yang lalu semakin membesar 1 bulan ini. Pada pemeriksaan fisik didapatkan benjolan ukuran 40x30x15mm pada anterior leher yang menghilang saat menelan dan menjulurkan lidah. Dilakukan pemeriksaan laboratorium tes fungsi tiroid dan ultrasonografi tiroid didapatkan hasil normal. Hasil tomografi komputer didapatkan gambaran kista duktus tiroglosus. Dilakukan eksisi massa tumor didapatkan massa tumor ukuran 25x23x10mm. Hasil pemeriksaan histolopatologi didapatkan gambaran kista duktus tiroglosus. Kesimpulan: Kista duktus tiroglosus merupakan masa kistik jinak pada kepala leher yang sering ditemukan. Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti tes fungsi tiroid, ultrasonografi tiroid dan tomografi komputer. Tatalaksana kista dusktus tiroglosus dengan eksisi kista dan duktus dengan tetap mempertahankan tulang hyoid.
Peran Ki67 pada Karsinoma Nasofaring Hakikah, Tika; Rahman, Sukri; Ali, Hirowati
Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan Leher Indonesia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jokli.v3i1.64

Abstract

Latar Belakang: Pendahuluan: Karsinoma nasofaring memiliki rekurensi atau metastasis jauh, yang menandakan suatu adanya aktifitas sel yaitu proliferasi sel. Penilaian adanya suatu proliferasi sel memerlukan biomarker, salah satunya Ki67 yang sampai saat ini sudah dikenal baik sebagai penanda proliferasi sel. Tujuan: Mengetahui peran Ki67 pada karsinoma nasofaring. Tinjauan Pustaka: Karsinoma nasofaring adalah tumor ganas sel skuamosa yang terjadi di daerah perbatasan epitel nasofaring dimana epitel kubus beralih menjadi epitel skuamosa. Pada stadium dini tidak mudah dideteksi karena secara anatomis terletak jauh di dalam kepala. Ki67 berhubungan erat dengan mitosis dan aktivitas proliferasi tumor ganas serta kinerja pengobatan kanker nasofaring. Kesimpulan: Ekspresi Ki67 yang tinggi merupakan penanda untuk prognosis buruk pada karsinoma nasofaring. ABSTRACT Background: Introduction: Nasopharyngeal carcinoma has recurrence or distant metastasis, which indicates a cell activity, namely cell proliferation. Assessment of the presence of a cell proliferation requires biomarkers, one of which is Ki67 which has been established as a marker of cell proliferation. Objective: To determine the role of Ki67 in nasopharyngeal carcinoma. Literature Review: Nasopharyngeal carcinoma is a malignant squamous cell tumor that occurs in the border area of the nasopharyngeal epithelium where the cuboidal epithelium turns into the squamous epithelium. At an early stage, it is difficult to detect because it is anatomically located deep in the head. Ki67 is closely related to the mitotic and proliferative activity of malignant tumors and the treatment performance of nasopharyngeal carcinoma. Conclusion: High Ki67 expression is a marker for poor prognosis in nasopharyngeal carcinoma.    
Tatalaksana Tumor Warthin dengan Parotidektomi Superfisialis Febri arius sari; Rahman, Sukri
Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan Leher Indonesia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jokli.v3i1.66

Abstract

Latar Belakang: Tumor Warthin merupakan tumor jinak paling sering kedua yang ditemukan pada kelenjar parotis, setelah adenoma pleomorfik. Tumor Warthin banyak ditemukan pada pasien usia lanjut, dengan riwayat merokok lama dan lebih sering pada laki-laki. Pemeriksaan penunjang untuk diagnosis tumor parotis antara lain biopsi aspirasi jarum halus, ultrasonografi, tomografi komputer dan magnetic resonance imaging. Penatalaksanaan tumor jinak parotis adalah eksisi tumor secara parotidektomi dengan preservasi saraf fasialis. Laporan Kasus: Dilaporkan satu kasus tumor Warthin parotis dekstra pada seorang laki-laki berusia 43 tahun dengan keluhan benjolan di bawah daun telinga kanan sejak 3 tahun lalu. Pada regio parotis dekstra tampak benjolan ukuran 40x30x10mm, berbatas tegas, tidak terfiksir, warna sama dengan kulit sekitar dan tidak ada nyeri tekan. Dilakukan pemeriksaan biopsi aspirasi jarum halus didapatkan hasil Warthin tumor dan pemeriksaan tomografi komputer dengan kesan massa dominan kistik parotis dekstra. Pasien ditatalaksana dengan parotidektomi superfisialis dengan preservasi nervus fasialis. Hasil pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran tumor Warthin. Kesimpulan: Tumor Warthin perlu dipikirkan dalam suatu diagnosis banding pada tumor jinak parotis yang biasanya muncul sebagai massa tanpa gejala dan tumbuh lambat. Pemeriksaan histopatologi merupakan standar baku dalam menegakkan diagnosis tumor parotis. Tindakan parotidektomi diikuti preservasi saraf fasialis merupakan tindakan pembedahan pada tumor Warthin. Kata kunci: tumor jinak parotis, tumor Warthin, parotidektomi superfisialis, saraf fasialis
Co-Authors Ade Asyari Ade Chandra Ade Chandra Adnani, Syahredi Syaiful Adrian Erindra Afriwardi Afriwardi Ahmad, Baihaqi Al Hafiz Al Hafiz Al Hafiz Al Hafiz Aladin Aladin Almurdi Almurdi Amellya Sucieta Arif Fahmi Arrahman, Salsabilah Astri Sentyaningrum Aswiyanti Asri Aswiyanti Asri Bambang hermani Beni Indra, Beni Bestari J Budiman Bestari Jaka Budiman Bestari Jaka Budiman Cahyono, Arie Cimi Ilmiawati, Cimi Danuwirya, Muhammad Reko Debby Apri Grecwin Debby Apri Grecwin Deddy Saputra Delva Swanda Desmawati Desmawati Dolly Irfandy Effy Huriyati Efrida Efrida Efrida Eka Nofita Elmatris Elmatris Erlina Rustam Ermayanti, Sabrina Eti Yerizel Eva Decroli Fachzi Fitri Febri Arius Sari Firdawati, Firdawati Fitra Dwita, Lorensia Grecwin, Debby Apri Gusti Revilla Hadjat, Fachri Hafni Bachtiar Hafni Bachtiar Hafni Bachtiar Hakikah, Tika Hanifatryevi Hanifatryevi Hasmiwati Hera Novianti Heru Kurniawan Anwar Kurniawan Anwar Hirowati Ali, Hirowati Histawara Subroto Histawara Subroto I Nyoman Adi Putra Ilmiawati, Ilmiawati Irwan Triansyah Irwandanon Irwandanon Jacky Munilson Jacky Munilson Javandi, Muhammad Rayhan Abiyyu Jenny Tri Yuspita Sari Karsa, Nadya Dwi Khotimah, Rifqoh Lili Irawati Lorensia Fitra Dwita M. Abduh Firdaus M. Adib Farhan Malinda Meinapuri Masnadi, Nice Rachmawati Mayetti Mayetti Megawati, Melsi Melita Husna Melsi Megawati Mohamad Reza Muina Muina Musyarifah, Zulda Nadhifa Naura Reyani Nadya Dwi Karsa Nadya Dwi Karsa Nirza Warto Novialdi . Novianti, Hera Nur Afrainin Syah Nur Indrawaty Lipoeto Nuzulia Irawati Pamelia Mayorita Prima Astuti Handayani Putri Rahmawati Putri, Rahmi Novira Rahmadona Rahmadona Rahman, Rifna Alya Raina Maghri Jodie Restu Susanti Rizanda Machmud Rizki Saputra Rizki Saputra Roslaili Rasyid Rossy Rosalinda Salmiah Agus Sari, Jenny Tri Yuspita Selfi Renita Rusjdi Shofi Faiza Siti Nurhajjah Syahredi Syaiful Adnani Syamel Muhammad Tofrizal Tri Yuspitasari, Jenny Udiana Wahyu Deviantari Widayat Alviandi Yan Edward yandika, kevin rayhan Yayan Akhyar Yenita . Yolanda, Meuthia Yolazenia Yolazenia Yuliarni Syafrita Yusri, Elfira Yuwono Yuwono