Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Jurnal Administrasi Sosial dan Humaniora (JASIORA)

Analisis Pemeliharaan Sarana Bermain Pada Wahana Waterpark Muara Bungo Ariyanto Masnun; Nova Elsyra; Ade Rahma Darojatillah; Poiran Poiran; Teta Wismar
Jurnal Administrasi Sosial dan Humaniora Vol 4, No 1 (2020): Juni
Publisher : Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.672 KB) | DOI: 10.56957/jsr.v3i4.114

Abstract

Pemeliharaan sarana bermain pada Semagi Waterpark adalah hal penting untuk dilakukan demi menjaga kesinambungan usaha. Pada Semagi Waterpark masih ditemukannya beberapa wahana bermain yang rusak, minimnya peralatan untuk pemeliharaan, dan pemeliharaan yang dilakukan belum secara periodik oleh Semagi Waterpark Muara Bungo.????????????metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, populasi dalam penelitian ini adalah? pimpinan, seluruh karyawan, dan pengunjung Semagi Waterpark Muara Bungo. Adapun sampel dalam penelitian ini sebanyak 11 orang.Pemeliharaan yang dilakukan oleh Semagi Waterpark adalah perdepartement, untuk pemeliharaan dibagian air dilakukan oleh bidang watertreatment, pemeliharaan taman, dilakukan oleh housekeeping, sedangkan untuk perawatan mesin-mesin yang rusak dilakukan oleh bidang maintenance. Pemeliharaan-pemeliharaan yang dilaksanakan adalah preventive maintenance dan corrective maintenance, akan tetapi pemeliharaan yang dilakukan belum? secara optimal. Kendala yang dihadapi manajemen Semagi Waterpark Muara Bungo dalam pemeliharaan sarana bermain dalam menjaga kesinambungan usaha diantaranya adalah masih ditemukannya beberapa wahana bermain yang rusak, masih minimnya peralatan untuk pemeliharaan wahana bermain, sistem pemeliharaan belum dilakukan secara periodik oleh Semagi Waterpark Muara Bungo. Semagi Waterpark Muara Bungo, telah melakukan berbagai pemeliharaan, namun dikarenakan kendala-kendala yang ada maka pemeliharaan sarana bermain belum dilakukan secara optimal. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan Semagi Waterpark Muara Bungo adalah, penambahan wahana baru, melakukan pemeliharaan secara rutin dan berkala, penambahan SOP (Standart Operational Prosedure) pemeliharaan, penambahan karyawan free lance.
Kebijakan Pemerintah Dalam Pelaksanaan Uji Kompetensi Guna Meningkatkan Profesionalisme Guru SLTA (Studi di Dinas Pendidikan Kabupaten Bungo) Poiran Poiran; Rosihan Anuar; Zulkifli Zulkifli; Ancelmus Ancelmus
Jurnal Administrasi Sosial dan Humaniora Vol 1, No 1 (2017): Juni
Publisher : Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.512 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebijakan pemerintah melalui Dinas Pendidikan dalam pelaksanaan uji kompetensi guna meningkatkan profesionalisme guru SLTA di Dinas Pendidikan Kabupaten Bungo, hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan uji kompetensi guna meningkatkan profesionalisme guru SLTA, dan upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan yang dihadapi sehubungan dengan pelaksanaan uji kompetensi guna meningkatkan profesionalisme guru SLTA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Populasi seluruh pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Bungo beserta seluruh guru SLTA yang mengikuti uji kompetensi guru di Kabupaten Bungo. Sampel berjumlah 8 orang yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik Pengumpulan Data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik Analisa Data
TERAPI BERMAIN UNTUK ASPEK SOSIAL EMOSIONAL ANAK AUTIS DI KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI Fina Afriany; Siti Rahmiati; Poiran Poiran
Jurnal Administrasi Sosial dan Humaniora Vol 4, No 2 (2020): Desember
Publisher : Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.618 KB) | DOI: 10.56957/jsr.v4i1.139

Abstract

Autis adalah gangguan perkembangan perpasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, dan interaksi sosial. Jumlah anak yang terkena autis semakin hari semakin meningkat pesat. Penyebab autisme adalah gangguan neurobiologis berat yang mempengaruhi fungsi otak sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif (Yayasan Autisme Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terapi bermain untuk aspek sosial emosional anak autis di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi dan untuk mengetahui terapi bermain apa saja yang dapat diberikan kepada anak yang mengalami autis untuk perkembangan sosial dan emosionalnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Terapi ini dilakukan kepada tiga orang anak autis, satu jam sekali seminggu selama 5 bulan. Terapi dilakukan dengan memberikan berbagai macam mainan yang bertujuan untuk merangsang interaksi sosial emosional anak, yang diberikan oleh 4 orang pendamping. Hasil penelitian ini adalah permainan yang diberikan digunakan sebagai media untuk menstimulasi aspek sosial dan emosional anak. Jenis dan ragam permanian dapat diberikan secara variatif dan dilihat bagaimana respon anak terhadap kegiatan bermainnya. Anak membutuhkan beberapa sesi untuk dapat merespon permainan. Tahapan bermain dimulai dengan bermain dengan satu orang dan saat kemampuan mulai berkembang anak dapat bermain dengan beberapa orang anak atau permainan kelompok. Tahap bermain juga diawali dengan permainan yang sederhana dan selanjutnya saat kemampuan berkembang jenis permaianan dapat di tingkatkan kepermainan dengan aturan yang lebih kompleks.
EFISIENSI PENAGIHAN PIUTANG PAJAK HIBURAN OLEH BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KABUPATEN BUNGO Meza Anita; M Chotib; Poiran Poiran
Jurnal Administrasi Sosial dan Humaniora Vol 3, No 1 (2019): Juni
Publisher : Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.029 KB) | DOI: 10.56957/jsr.v3i2.42

Abstract

Penelitian pada Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Bungo bertujuan untuk mengetahui efisiensi penagihan piutang pajak hiburan oleh Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Bungo, untuk mengetahui hambatan Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Bungo dalam efisiensi penagihan piutang pajak hiburan dan untuk mengetahui upaya Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah kabupaten Bungo dalam mengatasi hambatan efisiensi penagihan piutang pajak hiburan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Populasinya adalah seluruh pegawai Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Bungo dan seluruh Wajib Pajak Hiburan di Kabupaten Bungo.Dengan jumlah sampel sebanyak 13 orang. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa efisiensi penagihan piutang pajak hiburan oleh Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Bungo sudah dijalankan namun belum efisien karena sanksi yang telah ditetapkan belum dijalankan. Dari beberapa tahapan yang dilaksanakan Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Bungo belum melakukan penyitaan bagi setiap wajib pajak hiburan yang memiliki piutang tetap. Dengan demikian membuat wajib pajak hiburan menjadi lalai untuk membayar piutang pajak tersebut.
Penguatan Struktur Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Dalam Pengembangan Usaha (Studi Pada Koperasi Karya Mulya Muara Bungo) Bakhhtiar Ramli; Poiran Poiran; Yasmir Yasmir; Adriyanti Adriyanti
Jurnal Administrasi Sosial dan Humaniora Vol 1, No 2 (2017): Desember
Publisher : Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.456 KB) | DOI: 10.56957/jsr.v2i3.58

Abstract

Koperasi merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat sebagai pendorong tumbuhnya perekonomian nasional sekaligus sebagai soko guru dalam perekonomian di Negara Indonesia. Menurut Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian BAB I Pasal 1 koperasi adalah
IMPLEMENTASI PROGRAM RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KAWASAN KOTA MUARA TEBO (STUDI PADA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN PERHUBUNGAN KABUPATEN TEBO Joko Sunaryo; Nadira Nadira; Poiran Poiran; Teta Wismar; Sasmita Rusnaini
Jurnal Administrasi Sosial dan Humaniora Vol 5, No 1 (2021): Juni
Publisher : Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.46 KB) | DOI: 10.56957/jsr.v4i2.155

Abstract

Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang atau jalur dan mengelompok yang penggunaannya lebih bersifat terbuka sebagai tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah ataupun sengaja ditanam. Adapun fenomena yang ditemukan saat penelitian, diantaranya: Masih belum terpenuhi standar minimal pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kabupaten Tebo; Kurangnya susunan tata ruang wilayah Kabupaten Tebo, sehingga lahan untuk pembuatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi program penghijauan terhadap keindahan kota Kabupaten Tebo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dari hasil penelitian diketahui bahwa implementasi program penghijauan terhadap keindahan kota Kabupaten Tebo masih belum optimal dan belum memenuhi standar minimal luas RTH dalam Undang - Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Ruang Terbuka Hijau (RTH) yakni sebesar 30% luas RTH. Hambatan yang dihadapi oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Kabupaten Tebo dalam melaksanakan program penghijauan terhadap keindahan kota Kabupaten Tebo yakni: masih kurangnya dana dalam pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kabupaten Tebo. Upaya yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Kabupaten Tebo untuk mengatasi hambatan tersebut adalah meningkatkan pemeliharaan rutinitas taman RTH dan mencari sumberdana alternatif untuk perbaikan di Taman Kota.
Implementasi Koordinasi Perusahaan Daerah Air Minum Dan Dinas Pekerjaan Umum Dalam Pengembangan Infrastruktur Perusahaan Daerah (Studi Pada PDAM Pancuran Telago Kabupaten Bungo Dan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bungo) ira widyastuti; Joko Sunaryo; Poiran Poiran; Steven Yogi
Jurnal Administrasi Sosial dan Humaniora Vol 2, No 1 (2018): Juni
Publisher : Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.596 KB) | DOI: 10.56957/jsr.v2i4.49

Abstract

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui permasalahan pokok yang dihadapi oleh manajemen PDAM dalam melaksanakan usahanya, serta untuk mengetahui pula apa upaya-upaya yang dilakukan dalam koordinasi dalam pengembangan infrastruktur PDAM. Metode yang digunakan metode Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Populasi yaitu karyawan PDAM dan pegawai Dinas Pekerjaan Umum, serta pelanggan PDAM dengan sampel sebanyak 10 Orang. Hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan menggambarkan bahwa infrastruktur air bersih yang disediakan Pemerintah Daerah untuk PDAM pada tahun 2014 berjumlah 12 unit IPA (Instalasi Pengolahan Air), yang tersebar di 10 Kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bungo. Bila ditinjau dari target nasional bahwa tingkat cakupan pelayanan yang harus dicapai adalah sebesar 80% penduduk di wilayah perkotaan dan 60% di wilayah perdesaan. Belum optimalnya infrastruktur PDAM dalam melayani air bersih untuk masyarakat di Muara Bungo diharapkan beberapa permasalahan pokok, yakni koordinasi PDAM dan Dinas Pekerjaan Umum belum maksimal, dikarenakan masih banyaknya pengerjaan infrastruktur yang belum sesuai dengan keinginan PDAM, disamping itu keterbatasan SDM dan Sumber Dana juga menjadi hambatan dalam pengembangan infrastruktur PDAM. Selain permasalahan tersebut, PDAM juga belum mampu untuk mengembangkan infrastrukturnya sendiri dikarenakan kondisi keuangan PDAM Pancuran Telago belum memungkinkan untuk infrastruktur tersebut yang membutuhkan biaya relative besar. Upaya-upaya yang dilakukan oleh manajemen PDAM Pancuran Telago dan Dinas Pekerjaan Umum adalah melakukan inventarisasi dan perbaikan sistem infrastruktur, sedangkan untuk pengembangan infrastruktur yang membutuhkan biaya yang besar dengan mengajukan proposal pendanaan melalui Dinas Pekerjaan Umum kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bungo. Upaya lain yang dilakukan adalah memotivasi semangat kerja pegawai dengan menciptakan budaya kerja yang baik dan menerapkan konsep manajemen berbasis kinerja untuk mendapatkan hasil kerja yang sesuai dan dibutuhkan PDAM.
KEBIJAKAN PIMPINAN PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN BIRO PERJALANAN HAJI PLUS (Studi Pada Travel Malika Group Cabang Muara Bungo) Muhammad Nasir; Hasdani Hasdani; Tarjo Tarjo; Poiran Poiran
Jurnal Administrasi Sosial dan Humaniora Vol 2, No 2 (2018): Desember
Publisher : Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.379 KB) | DOI: 10.56957/jsr.v3i1.7

Abstract

Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan dan menginterpretasikan kebijakan pimpinan perusahaan dalam pengelolaan biro perjalanan haji plus pada PT. Goenawan Erawisata Jeddah Tour&Travel Malika Group Cabang Muara Bungo. Populasi penelitian adalah pimpinan dan staf karyawan Travel Malika Group Cabang Muara Bungo, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bungo, dan calon jamaah haji plus. Sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling atau sampel bertujuan, di mana yang dijadikan sampel adalah pihak-pihak yang berkompeten dengan objek penelitian. Hasil penelitian dan pembahasan menggambarkan bahwa kebijakan pimpinan Travel Malika Group Cabang Muara Bungo mengalami berbagai hambatan yang dihadapi antara lain adanya permasalahan dalam pengurusan visa yang tertunda; kebijakan visa Pemerintah Arab Saudi hampir setiap tahun selalu berubah tanpa ada sosialisasi yang jelas; dan kebijakan dari Pemerintah Indonesia tentang waktu pemberangkatan yang selalu berubah. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Travel Malika Group Cabang Muara Bungo antara lain ialah menargetkan waktu pengurusan visa terhadap waktu keberangkatan haji; Mencari Berbagai Informasi tentang kebijakan pemerintah Arab Saudi dalam menetapkan besarnya visa kuota haji; dan memberi penjelasan kepada calon jamaah tentang kebijakan pemerintah Indonesia terhadap waktu pemberangkatan haji.
ANALISIS PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU DESA ABURAN BATANG TEBO BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 33 TAHUN 2012 Nova Elsyra; Helva Rahmi; Poiran Poiran
Jurnal Administrasi Sosial dan Humaniora Vol 7, No 1 (2023): Juni
Publisher : Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56957/jsr.v7i1.256

Abstract

Rendahnya cakupan pemberian ASI Eksklusif di Desa AburanBatang Tebo, kurangnya penyuluhan tentang pentingnya ASIdan belum adanya Peraturan Daerah atau Peraturan Bupatitentang ASI Eksklusif di Kabupaten Tebo. Penelitian inibertujuan untuk menganalisis Implementasi dan untukmengetahui kendala yang dihadapi dan upaya yang dilakukandalam Pemberian ASI Eksklusif di Posyandu Desa AburanBatang Tebo berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33Tahun 2012.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian inimenggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatankualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala UPTDPuskesmas Muara Tebo, petugas puskesmas pembantu, bidandesa, ibu hamil dan ibu menyusui di Desa Aburan BatangTebo, dengan unit analisis dalam penelitian ini berjumlah 15(lima belas) responden dengan teknik PurposiveSampling.Teknik pengumpulan data dalam penelitian iniberupa observasi, wawancara dan dokumentasi.Teknik analisisdata menggunakan model yang dikemukakan oleh Miles danHuberman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi PeraturanPemerintahan Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASIEksklusif di Posyandu Desa Aburan Batang Tebo sudahdilaksanakan, namun belum berjalan secara optimal. Adapunkendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pemberian ASIEksklusif di posyandu desa Aburan Batang Tebo yaitu, saranadan prasarana yang belum memadai, kurangnya kesadaran ibu,jadwal penyuluhan yang belum rutin.Adapun upaya yangdilakukan dalam pelaksanaan pemberian ASI Eksklusif diposyandu desa Aburan Batang Tebo yaitu melakukankooardinasi dengan Dinas Kesehatan dan penyuluhan tentangASI Eksklusif.