Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search
Journal : Majalah Ilmiah MOMENTUM

PROSES PEMBUATAN GULA INVERT DARI SUKROSA DENGAN KATALIS ASAM SITRAT, ASAM TARTRAT DAN ASAM KLORIDA Suwarno Suwarno; Rita Dwi Ratnani; Indah Hartati
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 11, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v11i2.1382

Abstract

Abstrak Gula invert merupakan produk hasil pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa dengan perbandingan 1:1. Produksi gula inversi secara industri biasanya berdasarkan pada hidrolisa asam atau ensim. Pada proses hidrolisa asam tergantung dari jenis asam, yaitu asam anorganik yang berupa asam kuat atau organik yang berupa asam lemah. Gula invert merupakan komponen makanan yang bermanfaat, terutama sifatnya yang yang lebih manis dan lebih cepat larut apabila dibandingkan dengan butiran sukrosa. Sifat lain yang menguntungkan dari gula invert adalah dapat berfungsi sebagai humectant (mempertahankan kadar air), penstabil emulsi, pengawet, dan memiliki rasa yang lebih halus sehingga tidak menimbulkan iritasi. Penelitian dilakukan dengan cara hidrolisis larutan gula pasir (± 70 %) menggunakan katalis asam sitrat, asam tartrat, asam klorida pada berbagai pH, suhu 70º C, dan waktu. Tujuan penelitian ini adalah membuat gula invert dari sukrosa dengan katalis asam anorganik (asam klorida), dan asam organik (asam tartrat, dan asam citrat). Mengamati pengaruh pH dan jenis katalis terhadap konstanta   kecepatan reaksi. Mencari optimasi terhadap proses hidrolisa, sehingga desain sistem yang optimal dapat tercapai. Dari hasil percobaan dan pengolahan data dapat disimpulkan bahwa, gula inversi tidak hanya dapat dibuat dengan asam anorganik (HCl), tetapi dapat juga digunakan asam organik (asam tartrat dan citrat) Semakin tinggi pH maka laju reaksi hidrolisis gula semakin lambat.Pada pH yang sama, jenis asam tidak berpengaruh signifikan terhadap laju reaksi hidroisis.Model kecepatan reaksi orde 1 pseudo hanya dapat diterapkan terhadap jenis katalis asam sitrat dan tartrat pada pH 2,5 Kondisi optimum untuk proses hidrolisis gula adalah pada temperatur 70 0C dan pH = 2,0 selama 80 menit. Kata kunci: gula invert, asam sitrat, asam tartrat, asam klorida.
TEKNIK PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA YANG DIAKIBATKAN OLEH PARTIKEL R. D. Ratnani
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 4, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v4i2.612

Abstract

Kualitas udara dilingkungan semakin menurun. Aktivitas manusia merupakan faktor utama penyebab menurunnya kualitas udara di lingkungan. Partikel adalah salah satu jenis pencemar di udara. Partikel merupakan polutan yang paling berbahaya. Sedangkan yang paling rendah toksisitasnya adalah karbonmonoksida. Teknik untuk mengontrol emisi partikel semua didasarkan pada penangkapan partikel sebelum dilepaskan ke atmosfer. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut dipengaruhi oleh ukuran partikel. Beberapa alat yang digunakan untuk tujuan tersebut diantaranya sistem ruang pengendap gravitasi, kolektor siklon, penggosoksikat basah dan presipitator elektrostatik. Pengendalian lingkungan sangat diperlukan demi terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. Perlindungan terhadap lingkungan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas alat dan modifikasi alat. Kata kunci : partikel, pencemar, toksisitas, metode, alat.
KEMAMPUAN KOMBINASI ECENG GONDOK DAN LUMPUR AKTIF UNTUK MENURUNKAN PENCEMARAN PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU R. D. Ratnani
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 8, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v8i2.434

Abstract

Eceng gondok telah diuji kemampuannya untuk menurunkan pencemaran pada limbah cair tahu. Lumpur aktif juga telah diuji kemampuannya untuk menurunkan pencemaran pada limbah cair tahu. Sehingga pada penelitian ini akan dilihat kemampuan kombinasi eceng gondok dan lumpur aktif untuk menurunkan pencemaran pada limbah cair tahu. Parameter utama yang diamati adalah CODnya. Metode yang digunakan pada penelitian ini eceng gondok dan lumpur aktif yang telah diaklimatisasi ditanam dalam limbah cair tahu pada konsentrasi tertentu. Proses penanaman dilakukan dalam bak dengan ukuran panjang 125 cm, lebar 76 cm, dan tinggi 35 cm. Limbah cair tahu yang telah ditanami eceng gondok diamati perubahan ketinggian air, pH, kelembaban udara, DO, dan dianalisis konsentrasi CODnya. Pengamatan dilakukan setiap hari selama 8 hari. Hasil yang diperoleh penurunan konsentrasi COD awal hingga akhir perlakuan adalah 720-287 ppm. Hal ini menunjukkan adanya zat organik yang terserap oleh eceng gondok dan lumpur aktif sebagai sumber energi. Limbah cair tahu yang diolah dengan menggunakan lumpur aktif dan eceng gondok mengalami penurunan konsentrasi COD sampai 285 ppm. Dengan demikian maka limbah cair tahu yang telah diolah dengan menggunakan kombinasi sudah berada di bawah baku mutu limbah cair golongan II yaitu sebesar 300 ppm, dan bau menyengat mulai hilang sejak perlakuan awal Kata Kunci: eceng gondok, lumpur aktif, konsentras, pencemaran
PENGARUH JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KOPI Endah Winarni; Rita Dwi Ratnani; Indah Riwayati
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v9i1.847

Abstract

Masyarakat  sudah  mulai  peduli  terhadap  pemeliharaan kesehatan  dengan  menghindari penggunaan senyawa kimia berbahaya pada bahan makanan. Mereka memilih bahan makanan yang diproduksi secara organik, yaitu bahan makanan seperti sayuran dan buah-buahan yang diproduksi melalui  sistem  pertanian  organik.  Sistem  pertanian organik adalah  sistem pertanian yang menggunakan pupuk dan obat-obatan yang berasal dari bahan-bahan alami. Bahan yang dipakai  untuk  pembuatan  pupuk  organik  adalah  limbah kandang  ternak  baik berasal dari kotoran ayam, kambing/domba maupun dari kotoran sapi. Indonesia merupakan negara penghasil kopi keempat terbesar di dunia. Saat ini konsumen banyak memilih produk-produk  yang dihasilkan  secara organik. Saat ini kopi  juga  sudah diproduksi  secara organic meskipun  pengelolaannya  belum  dilakukan  secara  intensif. Para petani kopi masih  ada yang memberi  tambahan  pupuk urea  karena para petani sebagian besar kurang    yakin dengan hanya menggunakan pupuk organik. Mereka menginginkan pertumbuhan yang cepat tanpa melihat akibat dari penggunaan urea terhadap lingkungan. Oleh karena itu dilakukan penelitian pengaruh jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman kopi untuk meyakinkan  para  petani. Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui kandungan C-Organik, N-total, C/N rasio dari beberapa jenis pupuk organik yang digunakan, pertumbuhan tanaman kopi dengan menggunakan  berbagai  jenis  pupuk organik, serta mengetahui  efektivitas  jenis pupuk  organik terhadap  pertumbuhan  tanaman kopi. Penelitian  dilakukan di Desa Pager Gunung, Kecamatan  Pringsurat, Kabupaten Temanggung  dengan  melibatkan  gabungan kelompok  tani dari Desa Pager Gunung sebagai kooperator dan berperan secara aktif dalam pelaksanaan tahapan kegiatan. Kegiatan penelitian dilaksanakan selama 6 bulan pada musim tanam-II tahun 2011.Penelitian  dilakukan  melalui  pendekatan  On Farm Research (OFAR) dimana  dilaksanakan  penelitian  di lahan  petani  kooperator  dengan  mengutamakan  unsur partisipatif petani pelaksana terhadap semua tahapan kegiatan. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan jenis pupuk dan 1  tanpa    pemupukan sebagai kontrol  dimana  masing-masing perlakuan  dan  kontrol  diulang 10 kali. Pelaksanaan penelitian meliputi  pembuatan pupuk organik, pengambilan sampel  pupuk organik  dan analisa di  laboratorium, serta aplikasi pupuk di lapangan.  Hasil penelitian menunjukkan perkembangan  indeks  luas  daun  pada pengamatan minggu ke 3 ke  minggu  ke 4,  perlakuan  pupuk  kandang  kambing ditambah bioaktivator  OrgaDec 16,62% dengan  indeks  luas daunnya 208,02 cm²,  pupuk  kandang kambing petani  tanpa bioaktivator 4,4 % dengan  indek  luas daun 170,26cm², pupuk kandang sapi  ditambah  OrgaDec 6,63% dengan  indeks  luas daun 168,69 cm², Pupuk  kandang  sapi petani tanpa penambahan bioaktivator 7,26% dengan indeks luas daun 162,40 cm², pemberian pupuk  komersial (OSA) 6,90% dengan  indeks  luas  daun 135,74 cm², serta  kontrol 9,40% dengan  indeks  luas daun 147,78 cm². Perlakuan pupuk kandang kambing ditambah OrgaDec mempunyai  kandungan C-Organik yang paling tinggi  diantara  berbagai  macam perlakuan pupuk    yang digunakan  yaitu 28,11%, dengan kandungan N-total 2,5%  dan perkembangan luas daun terlebar. Sehingga pupuk  organik  yang berasal  dari  pupuk kandang  kambing ditambah  OrgaDec  merupakan  pupuk organik    yang paling sesuai  digunakan  untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman kopi.    Kata Kunci :pupuk organik, pertumbuhan, tanaman kopi
KAJIAN EKSTRAKSI MINYAK JAHE MENGGUNAKAN MICROWAVE ASSISTED EXTRACTION (MAE) L. Kurniasari; I. Hartati; R. D. Ratnani
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 4, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v4i2.622

Abstract

Jahe merupakan salah satu hasil rempah-rempah yang cukup potensial di Indonesia. Salah satu pemanfaatan jahe yang memiliki nilai ekonomis tinggi yaitu minyak jahe. Akan tetapi minyak jahe Indonesia sampai saat ini belum dapat memenuhi standar internasional. Minyak jahe Indonesia memiliki kadar zingiberene rendah serta nilai putar optik + (positif), sementara minyak jahe standar internasional memiliki kadar zingiberene tinggi dan nilai putar optik – (negatif). Rendahya kadar zingiberene minyak jahe Indonesia disebabkan oleh penguraian zingiberene pada proses destilasi konvensioanl dengan suhu tinggi. Zingiberene sendiri merupakan senyawa thermolabil yang mudah terurai pada suhu tinggi. Oleh karena itu perlu adanya upaya pencarian alternatif proses ekstraksi minyak jahe. Salah satu proses yang ditawarkan adalah ekstraksi minyak jahe dengan menggunakan Microwave Assisted Extraction (MAE). Alat ini tidak menggunakan suhu tinggi serta mempunyai kontrol yang baik terhadap suhu, sehingga cocok digunakan untuk senyawa-senyawa thermolabil. Selain itu, dengan alat ini waktu ekstraksi juga relatif lebih cepat dengan yield yang tinggi serta penggunaan energi yang relatif kecil. Kata kunci : jahe, zingiberene, microwave assisted extraction (MAE)
PEMANFAATAN GLISEROL DARI LIMBAH UNTUK MEMBUAT BIOPLASTIK Rita Dwi Ratnani; Mochamad Arif Budihardjo; Deddy Kurniawan Wikanta; Mohammad Endi Yulianto; Indah Hartati
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v9i1.848

Abstract

Salah satu upaya guna mengatasi masalah sampah plastik adalah dengan membuat plastik yang dapat terdegradasi. Plastik yang dapat terdegradasi dapat dibuat dari limbah cair industri biodiesel, yakni gliserol, dengan bantuan mikroorganisme dalam lumpur aktif. Jenis plastik yang terbentuk dalam proses ini adalah Polihidroksialkanoat (PHA). PHA dapat terdegradasi sempurna dan memiliki sifat yang mirip dengan plastik konvensional. Tujuan penelitian ini adalah  merancang sequenching batch bioreactor sederhana dilanjutkan studi kinetika reaksi fermentasi dan pemodelan menggunakan komputasi proses. Penyusunan model dilakukan berdasarkan teori kinetika Monod dan Michaelis–Menten. Model yang dipostulasi, kemudian diturunkan untuk memperoleh persamaan yang selanjutnya  diuji dan divalidasi menggunakan data eksperimen. Hasil penelitian yang diperoleh berupa alat sequenching batch bioreactor sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelarut yang baik untuk proses perlakuan ekstraksi PHA adalah metanol, yaitu sebesar 0.3g/L. Hasil relatif baik diperoleh pada perendaman 2 jam dengan perolehan PHA sebesar 0,44 g/L. Model matematika Monod dan Michaeilis-Menten ditentukan dengan metode algoritma genetika yang disusun dalam bentuk persamaan diferensial simultan yang  diperoleh dari penurunan neraca massa dan substitusi persamaan kecepatan regenerasi/pertumbuhan sel (rg), kecepatan penurunan/kematian sel (rd) dan kecepatan konsumsi substrat untuk menjaga aktifitas sel (rsm) dan diselesaikan dengan metode Runge Kutta menggunakan bahasa pemrograman MATLAB. Konsentrasi PHA yang dihasilkan sebesar 0.3 g/L diketahui dapat menjadi penghambat pertumbuhan sel dan menurunkan kecepatan reaksi bahkan sampai menghentikan reaksi (Cp*). Hal tersebut dikenal sebagai pengaruh product-inhibition. Kecepatan regenerasi meningkat seiring dengan waktu dan mulai menurun setelah 9 jam. Kata kunci : bioplastik, polihidroksialkanoat, gliserol.
EKSTRAKSI HIDROTOPI DENGAN MAGNETIC STIRER UNTUK MENDAPATKAN SENYAWA ANDROGHAPHOLIDE DARI TANAMAN SAMBILOTO (ANDROGRAPHIS PANICULATA) Zakka Athoo’ Illah; Rita Dwi Ratnani; Suwardiyono Suwardiyono; Indah Hartati
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v10i1.962

Abstract

Andrographis  paniculata  termasuk  salah  satu  tanaman  obat unggulan  Indonesia. Keunggulanya  sebagai  tanaman  obat  sudah  diteliti  secara  botani,  budidaya,  efek farmakologis, kandungan kimia, uji praklinis dan uji klinis. Andrographis paniculata memiliki aktivitas  anti  virus  dan  bersifat  immunomodulator.  Senyawa  aktif  Andrographolide  dari Andrographis  Paniculata   dapat  diambil  dengan  metode  ekstraksi  yang  bertujuan   untuk menentukan  harga  konsentrasi  minimun  hidrotop,  menentukan  konstanta  setchenow  serta pengaruh variabel  suhu dan konsentrasi hidrotop.  Penelitian menggunakan metode ekstraksi hidrotopi dilakukan dengan menambahkan larutan hidrotop (Natrium  Benzoat) kedalam 20gr serbuk sambiloto pada konsentrasi 1 hingga 2 mol. Kemudian diaduk dengan stirer selama 2 jam  dan diendapkan  selama  1  jam.  Penyaringan  dengan  bantuan  vacum  dan  terakhir menggunakan sentrifuse untuk mendapatkan ekstrak andrographolide. Kemudian dikeringkan dengan menggunakan oven. Parameter yang perlu diperhatikan adalah suhu dan konsentrasi larutan.  Hasil  penelitian  menunjukan  bahwa  perolehan  berat  substrat  andrographolide terbanyak  pada  konsentrasi  1,5  mol  dengan  variable  suhu  30 oC  yakni sebesar  0,99  gram dibanding variable suhu 35 oC yang hanya mendapatkan substrat maksimal 0,328 gram.  Dari penelitian  ini  dapat  disimpulkan  bahwa  konsentrasi  minimum  hidrotop  (1,4  mol/30 oC)  maka Konstanta Setchenow  yang diperoleh 2.026.Kata kunci:    Andrographolide  Paniculata,  Ekstraksi  Hidrotropi,  Immonomodulator, Konstanta Setchenow.
POTENSI PRODUKSI ANDROGRAPHOLIDE DARI SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) MELALUI PROSES EKSTRAKSI HIDROTROPI R.D Ratnani; I Hartati; L. Kurniasari
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 8, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v8i1.279

Abstract

Andrographolide merupakan senyawa fitokimia yang memiliki berbagaifungsi kesehatan. Salah satunya, andrographolide memiliki sifat sebagai antimalaria. Andrographolide dapat dengan mudah larut dalam methanol, ethanol,pyridine, asam asetat, dan aceton, tetapi sedikit larut dalam ether dan air.Ekstraksi andrographolide yang telah banyak diterapkan adalah ekstraksimenggunakan alkohol. Proses tersebut menyebabkan terjadinya degradasiandrographolide. Larutan hidrotrop dapat meningkatkan kelarutan senyawayang tidak larut dalam air. Ekstraksi andrographolide menggunakan larutanhidrotrop dapat diterapkan karena andrographolide merupakan senyawa yangtidak larut dalam air. Ekstraksi andrographolide menggunakan larutanhidrotrop berupa larutan sodium salisilat dan sodium asetat mampumenghasilkan ekstrak dengan berat masing-masing 0,57 g dan 0,18 g.Kata Kunci: andrographolide, hidrotop, ekstraksi, sambilotio