Pemahaman konservasi dapat ditingkatkan dengan menggunakan media pendidikan. Saat ini media pendidikan tidak hanya dapat kita jumpai dalam bentuk cetak tetapi juga dalam bentuk digital, contohnya World Wide Web atau web. Salah satu lembaga yang menggunakan website tersebut adalah taman nasional yang memiliki fungsi pendidikan konservasi. Pemilihan website Taman Nasional Sebangau (TNS) sebagai studi kasus dalam penelitian ini didasarkan pada visinya untuk menjadi pusat pendidikan konservasi kelas dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan website TNS sebagai media edukasi konservasi. Metode yang digunakan adalah wawancara, observasi web, dan analisis isi. Ada 16 publikasi menyampaikan pengetahuan, 6 publikasi menyampaikan sikap, dan 1 publikasi menyampaikan materi keterampilan. Website TNS sebagai media pendidikan konservasi sudah cukup memenuhi ranah pengetahuan, namun masih perlu perbaikan untuk ranah sikap dan keterampilan.Kata kunci: Pendidikan konservasi, TNS, Media, Website.Understanding conservation can be improved by using educational media. Nowadays, educational media can be found not only in printed form but also in digital form, for example, the World Wide Web or web. One of the institutions that use the website is a national park which has the function of conservation education. The selection of the Sebangau National Park (TNS) website as the case study in this research was based on its vision to be a world-class conservation education center. This study aimed to analyze the TNS website's suitability as a conservation education media. The methods used were interviews, web observation, and content analysis. There were 16 publications conveying knowledge, 6 publications conveying attitude, and 1 publication conveying skill subjects. The TNS website as media for conservation education had already sufficient in fulfilling the knowledge domain, but still, needs an improvement for attitude and skills domains Key word: Conservation education, TNS, Media, Website.