Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Journal Ilmiah Rinjani : Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) TERHADAP TINDAK PIDANA TRAFICKING DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA Masyhur
Journal Ilmiah Rinjani : Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani Vol. 7 No. 1 (2019): Journal Ilmiah Rinjani: Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani
Publisher : LPPM Universitas Gunung Rinjani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.251 KB) | DOI: 10.12345/jir.v7i1.87

Abstract

Berdasarkan bukti empiris, perempuan dan anak adalah kelompok yang paling banyak menjadi korban tindak pidana perdagangan orang. Korban diperdagangkan tidak hanya untuk tujuan pelacuran atau bentuk eksploitasi seksual lainnya, tetapi juga mencakup bentuk eksploitasi lain, misalnya kerja paksa atau pelayanan paksa, perbudakan, atau praktik serupa perbudakan itu. Di dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 terdapat beberapa Pasal yang tidak konsisten secara substansi sehingga longgarnya perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita di luar negri mengakibatkan mudahnya tenaga kerja Indonesia menjadi sasaran tindak pidana perdagangan orang. Perangkat hukum, gugus tugas, dan infrastruktur untuk menangani rehabilitasi bagi korban perdagangan orang dan sudah menjalankan pemenuhan hak untuk rehabilitasi korban sesuai dengan. ABSTRACT Based on empirical evidence, women and children are the group most victims of criminal trafficking. Victims are trafficked not only for the purpose of prostitution or other forms of sexual exploitation, but also include other forms of exploitation, such as forced labor or forced service, slavery, or slavery-like practices. In Law Number 39 of 2004 there are several Articles which is not substantially consistent so that the loosening of legal protection against the workforce of women abroad has made it easy for Indonesian workers to be subjected to criminal trafficking in persons. Legal instruments, task forces, and infrastructure to handle rehabilitation for victims of trafficking in persons and have fulfilled the right to rehabilitate victims according to them.
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN JUAL BELI ONLINE (E-COMMERCE) DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 Juncto UNDANG – UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK Masyhur
Journal Ilmiah Rinjani : Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani Vol. 9 No. 1 (2021): Journal Ilmiah Rinjani: Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani
Publisher : LPPM Universitas Gunung Rinjani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penggunaan teknologi modern (seperti komputer atau telepon genggam) sebagai alat bantu guna memperlancar kegiatan usaha jual beli merupakan salah satu strategi pemasaran yang sangat menguntungkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuiBagaimana pengaturan sistem transaksi online (E-commerce) ditinjau dari Undang-Undang tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik (ITE)? Dan Bagaimana syarat sahnya perjanjian jual-beli melalui online (E-commerce) ditinjau dari Undang-Undang tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik (ITE)?. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus deskriptif. Studi kasus merupakan penelitian kualitatif yang berusaha mencari makna, menyelidiki proses dan memperoleh wawasan serta pemahaman yang mendalam tentang individu, kelompok, atau situasi. Selain itu juga dilakukan wawancara dengan beberapa informan lain sebagai konsumen sebagai proses triangulasi. Adapun hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah suatu perjanjian telah dinyatakan lahir pada saat tercapainya suatu kesepakatan atau persetujuan diantara dua belah pihak mengenai suatu hal pokok yang menjadi objek perjanjian. Keabsahan perjanjian jual beli online oleh pihak yang berbeda sistem hukumnya, tetap sah. Kata kunci : jual beli, E-Commerce ABSTRACT The use of modern technology (such as computers or cell phones) as a tool to facilitate the buying and selling business activities is one very profitable marketing strategy. The purpose of this research is to find out how the online transaction system (E-commerce) is regulated in terms of the Law on Information and Electronic Transactions (ITE)? And what are the valid terms of the online sale and purchase agreement (E-commerce) in terms of the Law on Electronic Information and Transactions (ITE)? The research method used is a qualitative approach with descriptive case studies. Case studies are qualitative research that seeks to find meaning, investigate processes and gain insight and deep understanding of individuals, groups, or situations. In addition, interviews were also conducted with several other informants as consumers as a triangulation process. The results obtained in this research are that an agreement has been declared born when an agreement or agreement is reached between two parties regarding a main matter that is the object of the agreement. The validity of online sale and purchase agreements by parties with different legal systems remains valid. Keywords: buying and selling, E-Commerce
VISI DAN MISI KEPALA DAERAH DI BAWAH KENDALI NEGARA (STUDI KASUS PADA PROGRAM PEMBERIAN BEASISWA MAHASISWA OLEH GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT) Muhammad saleh Saleh; Masyhur
Journal Ilmiah Rinjani : Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani Vol. 10 No. 2 (2022): Journal Ilmiah Rinjani: Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani
Publisher : LPPM Universitas Gunung Rinjani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53952/jir.v10i2.422

Abstract

This research aims to find how the power relationship between the vision and mission of the regional head if the implementation is associated with the dominance of the state through existing laws and regulations. The research uses a qualitative method with secondary data sources obtained from documents issued or produced by the local government of West Nusa Tenggara province, DPRD in the form of RPJP, RPJM, Governor Regulation, and other newspapers media. This study found that the granting of scholarships, especially to students, is one of the flagship programs of the Governor and deputy governor-elect, in face of Law No. 23 of 2014 in which the Provincial Head does not have the authority to manage the financing of universities.  The condition has an impact on the implementation of the vision and mission of the regional head. On the one hand, changes in governor regulation 3 times (governor regulation number 2 of 2020, governor regulation number 49 of 2020, and governor regulation number 1 of 2021) during 2020 and 2021, give an idea that scholarship granting has normative constraints especially related to responsible institutions/ agencies. Keywords: vision and mission, governor's regulation, scholarship, West Nusa Tenggara Abstrak Penelitian  ini bertujuan untuk menemukan bagiamana relasi kuasa antara visi dan misi kepala daerah jika pelaksanaannya dikaitkan dengan dominasi negara melalui peraturan perundang-udangan yang ada. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan sumber data sekunder yang diperoleh dari dokumen yang dikeluarkan atau dihasilkan oleh pemerintah daerah propinsi Nusa Tenggara Barat, DPRD berupa RPJP, RPJM, Peraturan Gubernur, dan media Koran lainnya. Penelitian ini menemukan bahwa pemberian beasiswa khususnya kepada mahasiswa merupakan salah satu program unggulan Gubernur dan wakil Gubernur terpilih, berhadapan dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 dimana Kepala Daerah Propinsi tidak memiliki kewenangan untuk mengelola pembiayaan perguruan tinggi.  Kondisi tersebut berdampak pada implementasi visi dan misi kepala daerah propinsi NTB. Di satu sisi perubahan peraturan gubernur sebanyak 3  kali (peraturan gubernur nomor 2 tahun 2020, peraturan gubernur nomor 49 tahun 2020 dan peraturan gubernur nomor 1 tahun 2021) selama Tahun 2020 dan tahun 2021, memberikan gambaran bahwa pemberian beasiswa memiliki kendala normatif terutama berkaitan dengan lembaga/instansi yang bertanggung jawab. Kata kunci: visi, misi, peraturan gubernur, beasiswa, Nusa Tenggara Barat