p-Index From 2020 - 2025
7.493
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL SAINS PERTANIAN EQUATOR Empathy : Jurnal Fakultas Psikologi Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab LISANIA Jurnal Ilmu dan Pendidikan Bahasa Arab Indonesian Journal of Urology Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan Lisanuna: Jurnal Ilmu Bahasa Arab dan Pembelajarannya Englisia Journal EL-IDARE: JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM Cosmogov: Jurnal Ilmu Pemerintahan Sulesana Jurnal Politik Profetik Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Teras Jurnal Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Arabi : Journal of Arabic Studies Al-Jinayah: Jurnal Hukum Pidana Islam Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology (Majalah Obstetri dan Ginekologi Indonesia) Al Mi’yar: Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa Arab dan Kebahasaaraban Journal of Communication Sciences (JCoS) Al Hurriyah : Jurnal Hukum Islam JURNAL LENSA MUTIARA KOMUNIKASI Syntax Idea JURNAL EKONOMI SYARIAH Dakwatuna: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis BUSTANUL FUQAHA: Jurnal Bidang Hukum Islam JURNAL TEKNIK SIPIL UNAYA Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab EL-MAQALAH: Journal of Arabic Language Teaching and Linguistics Jurnal Acitya Ardana: Jurnal Keuangan Negara dan Kebijakan Publik Journal Of Human And Education (JAHE) International Journal of Public Health Excellence (IJPHE) Jurnal Politik Al Hurriyah : Jurnal Hukum Islam Borneo Journal of Islamic Education KOLONI Khulasah : Islamic Studies Journal Journal of Planning and Research in Civil Engineering Komsospol USRATY : Journal of Islamic Family Law Al Iidara Balad : Jurnal Administrasi Negara Jurnal Ilmu Komunikasi Jurnal Pendidikan Progresif
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : USRATY : Journal of Islamic Family Law

Pandangan Hukum Islam Terhadap Cerai Gugat pada Usia Dini Pernikahan di Pengadilan Agama Maninjau Ridha, Muhammad; Deliana, Deliana; Hasibuan, Pendi
USRATY : Journal of Islamic Family Law Vol. 1 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/usraty.v1i1.6598

Abstract

Artikel ini membahas mengenai faktor-faktor terjadinya cerai gugat pada usia dini pernikahan di Pengadilan Agama Maninjau serta analisis hukum islam terhadap cerai gugat pada usia dini pernikahan. Pembahasan ini dilatar belakangi karena pada masa pademi covid-19 banyak terjadi cerai gugat pada usia dini pernikahan di PA Maninau yang dilakukan oleh pasangan yang menikah pada usia menikah yang ditentukan Undang-Undang Perkawinan No. 16 Tahun 2019, yakni laki-laki dan perempuan berusia 19 tahun. Jenis penelitian artikel ini adalah penelitian lapangan dengan mengolah data secara kualitatif. Dari penelitian yang dilakukan disimpulkan beberapa faktor terjadinya cerai gugat pada usia dini pernikahan pada masa pandemi covid-19 di Pengadilan Agama Maninjau adalah karena pasangan kurang bisa memaknai arti dari sebuah pernikahan, tidak sabar dan mengalah, komunikasi antara suami isteri kurang intens, pendidikan, nafkah, ditinggal suami, suami tempramental, suami dipenjara dan gangguan pihak ketiga. Cerai gugat pada usia dini pernikahan tidak bertentangan dengan syari’at islam demi mencegah “kemudharatan” antara suami isteri yang terjadi apabila pernikahan tetap dipertahankan.This article discusses the factors of contested divorce at an early age of marriage at the Maninjau Religious Court as well as an analysis of Islamic law on contested divorce at an early age of marriage. This discussion is motivated by the fact that during the Covid-19 pandemic there were many contested divorces at an early age, marriages in PA Maninau were carried out by couples who married at the age determined by Marriage Law No. 16 of 2019, namely boys and girls aged 19 years. The type of research in this article is field research by processing data qualitatively. From the research conducted, it was concluded that several factors led to divorce at an early age of marriage during the Covid-19 pandemic at the Maninjau Religious Court, namely because the couple was unable to interpret the meaning of marriage, was impatient and gave in, communication between husband and wife was less intense, education, livelihood, left by husband, temperamental husband, husband imprisoned and third party interference. Divorce at an early age of marriage does not conflict with Islamic law in order to prevent "harm" between husband and wife that occurs if the marriage is maintained
Pandangan Hukum Islam Terhadap Cerai Gugat pada Usia Dini Pernikahan di Pengadilan Agama Maninjau Ridha, Muhammad; Deliana, Deliana; Hasibuan, Pendi
USRATY : Journal of Islamic Family Law Vol. 1 No. 1 (2023): Usraty - Vol. 1 No. 1 Editions January-June 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/usraty.v1i1.6598

Abstract

Artikel ini membahas mengenai faktor-faktor terjadinya cerai gugat pada usia dini pernikahan di Pengadilan Agama Maninjau serta analisis hukum islam terhadap cerai gugat pada usia dini pernikahan. Pembahasan ini dilatar belakangi karena pada masa pademi covid-19 banyak terjadi cerai gugat pada usia dini pernikahan di PA Maninau yang dilakukan oleh pasangan yang menikah pada usia menikah yang ditentukan Undang-Undang Perkawinan No. 16 Tahun 2019, yakni laki-laki dan perempuan berusia 19 tahun. Jenis penelitian artikel ini adalah penelitian lapangan dengan mengolah data secara kualitatif. Dari penelitian yang dilakukan disimpulkan beberapa faktor terjadinya cerai gugat pada usia dini pernikahan pada masa pandemi covid-19 di Pengadilan Agama Maninjau adalah karena pasangan kurang bisa memaknai arti dari sebuah pernikahan, tidak sabar dan mengalah, komunikasi antara suami isteri kurang intens, pendidikan, nafkah, ditinggal suami, suami tempramental, suami dipenjara dan gangguan pihak ketiga. Cerai gugat pada usia dini pernikahan tidak bertentangan dengan syari’at islam demi mencegah “kemudharatan” antara suami isteri yang terjadi apabila pernikahan tetap dipertahankan.This article discusses the factors of contested divorce at an early age of marriage at the Maninjau Religious Court as well as an analysis of Islamic law on contested divorce at an early age of marriage. This discussion is motivated by the fact that during the Covid-19 pandemic there were many contested divorces at an early age, marriages in PA Maninau were carried out by couples who married at the age determined by Marriage Law No. 16 of 2019, namely boys and girls aged 19 years. The type of research in this article is field research by processing data qualitatively. From the research conducted, it was concluded that several factors led to divorce at an early age of marriage during the Covid-19 pandemic at the Maninjau Religious Court, namely because the couple was unable to interpret the meaning of marriage, was impatient and gave in, communication between husband and wife was less intense, education, livelihood, left by husband, temperamental husband, husband imprisoned and third party interference. Divorce at an early age of marriage does not conflict with Islamic law in order to prevent "harm" between husband and wife that occurs if the marriage is maintained
Co-Authors A. Samad, Baihaqi Abdullah Abdullah Abdullah, Muhammad Farhan Adi Saputra, Ricki Fahma Ahmad Juhaidi Alfiansyah, Oki Almaura Azkia Amalia Amalia Amelia Ramadhani Amrullah Amrullah Ananda, Dea Andriyaldi, Andriyaldi Aprillia, Refi Arfah, Kaya Arien, Wilasari Aryo Pinandito Ashila, Muna Askar Patahuddin Azkia Muharom Albantani Berkatillah, Akhmad Berliana Irianti, Berliana Buhori Muslim Bunyamin Bunyamin Dahril Deliana, Deliana Desril Astiani Doddy M. Soebadi Effendy, Amalia Ema Pratiwi, Ema Fadhilurrozaq, Muhammad Fahmi Mohmmad Zain Faisal Rahman Fajar Pradana Fharisi, Muhammad Fitri, Anisa Furqan Hidayatullah Harizi, Hasvi Hasibuan, Pendi Hendrifa, Nesri Humaira, Siti Ikhwan, Haznur Indra Saputra Ishara, Zahrani Athaya Islamy, M Irfan Islamy, M. Irfan Islamy, Muhammad Irfan Ismy, Jufriady Israyati, Nur Iswandi Iswandi Johan Renaldo Joharis, M. Jumadi Jumadi Jumaida, Siti Aisyah Khalilullah, Said Alfin Kustiawan, Winda Liva Maita, Liva Mardhatillah, Liza Safira Marzuki, Raudhah Maulana, Fikri Fadhil Mauny, Muhammad Puteh Mega, T. Fadlon Mensa , Dolfi Firdaus Muh. Natsir, Muh. Muhammad Khalis, Muhammad Muhammad Kusasi, Muhammad Muhammad Ridha Muhammad Taufan Djafri Muliana, Adam Muthia Umi Setyoningrum Nofri Andy.N Pamungkas, Wicaksana Permata, Dhea Putri, Naila Amalia Rakha, Maulana Nayif Raudrina, Yessy Reza Maulana Ridha Fadillah Riwanda, Agus Rohman, Hilma Fanniar Rubino rubino, rubino Rusuly, Usfiyatur Salami Mahmud Sari, Dini Ratna Sari, Ria Harnita Setia Budi Setiawati, Sandy Shafira Shafira, Shafira Silviana, Mery Slamet Riyadi Solly Aryza Suhaimi Suhaimi Sulaimon, Jamiu Temitope Sunaryo Hardjowijoto Syafni, Hafidhah Syahminan Syahminan Syahputra, Ichsan Syaiful Mustofa Syarifuddin Hasyim Tarmizi Ninoersy Tety Sriana Triyaka, Rendy Ulqatari, Delvi Warniati, Linda WASI'AN, WASI'AN Zardi, Muhammad