Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Klinikal Sains (Jurnal Analis Kesehatan)

IDENTIFIKASI ZAT PEWARNA MAKANAN RHODAMIN B DAN METHANIL YELLOW PADA JAJANAN ANAK SD DI SDN RAWA BUAYA 05 PT DAN 08 PG JAKARTA BARAT apriani, apriani -
Klinikal Sains (Jurnal Analis Kesehatan) Vol 5 No 2 (2017): Desember
Publisher : Analis Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.998 KB)

Abstract

Penggunaan pewarna sintetis telah diatur penggunaannya dalam makanan oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1168/menkes/PER/X/1999, namun masih banyak penggunaan pewarna sintetis yang telah dilarang seperti rhodamin B dan methanil yellow. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah zat pewarna berbahaya (rhodamin B dan methanil yellow) masih terdapat pada jajanan anak SD, khususnya di SD 02,03,05 dan 07,08 Jakarta Barat. Sampel jajanan yang diuji berjumlah 20 sampel. identifikasi sampel dilakukan di BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan) pada bulan Juli-Agustus 2017. Identifikasi pewarna dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis dengan pengulangan menggunakan Kromatografi Kertas dan penegasan menggunakan sinar lampu UV 254nm. identifikasi digunakan dua eluen yang berbeda eluen 1 yaitu etil metil keton, aseton, dan air dengan perbandingan 70:30:30 dan eluen 2 yaitu 2 gr NaCl dalam 100 ml etanol 50%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukannya pewarna rhodamin B dan methanil yellow dalam 20 sampel jajanan tersebut.
IDENTIFIKASI ZAT PEWARNA MAKANAN RHODAMIN B DAN METHANIL YELLOW PADA JAJANAN ANAK SD DI SDN RAWA BUAYA 05 PT DAN 08 PG JAKARTA BARAT apriani - apriani
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 5 No 2 (2017): Desember
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.998 KB)

Abstract

Penggunaan pewarna sintetis telah diatur penggunaannya dalam makanan oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1168/menkes/PER/X/1999, namun masih banyak penggunaan pewarna sintetis yang telah dilarang seperti rhodamin B dan methanil yellow. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah zat pewarna berbahaya (rhodamin B dan methanil yellow) masih terdapat pada jajanan anak SD, khususnya di SD 02,03,05 dan 07,08 Jakarta Barat. Sampel jajanan yang diuji berjumlah 20 sampel. identifikasi sampel dilakukan di BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan) pada bulan Juli-Agustus 2017. Identifikasi pewarna dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis dengan pengulangan menggunakan Kromatografi Kertas dan penegasan menggunakan sinar lampu UV 254nm. identifikasi digunakan dua eluen yang berbeda eluen 1 yaitu etil metil keton, aseton, dan air dengan perbandingan 70:30:30 dan eluen 2 yaitu 2 gr NaCl dalam 100 ml etanol 50%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukannya pewarna rhodamin B dan methanil yellow dalam 20 sampel jajanan tersebut.
DETEKSI PRE-EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER 2-3 MELALUI PEMERIKSAAN PROTEIN URIN apriani - apriani
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 9 No 2 (2021): Desember
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/klinikal_sains.v9i2.2177

Abstract

Pre-Eklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan adanya disfungsi sistemik dengan aktivasi endotel dan koagulasi. Kondisi ini ditandai dengan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg setelah umur kehamilan 20 minggu atau kadang lebih awal, disertai dengan proteinuria ≥ 300 mg/24 jam dan/atau eodema. Penelitian ini bersifat Deskriptif observasional menggunakan metode asam asetat 6%. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 30 sempel urin ibu hamil. Hasil pemeriksaan diketahui dari total responden 30 ibu hamil, sebanyak 15 terdeteksi proteinuria. Proteinuria pada ibu hamil terbanyak adalah positif +/1 dengan jumlah paling banyak ada di kisaran usia 30 -35 tahun. Proteinuria terdeteksi terbanyak di usia kehamilan trisemester 3 dan terjadi pada kelompok ibu hamil yang bekerja
PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH DALAM PLASMA NATRIUM FLUORIDA (NaF) DENGAN PENUNDAAN WAKTU PEMERIKSAAN Apriani - apriani; Nofri Eka Yuliandi; Yaufita Lokananta
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 10 No 1 (2022): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/klinikal_sains.v10i1.2165

Abstract

The World Health Organization (WHO) states that blood samples must be tests before 30 minutes, delaying the examination time can cause a decrease in blood glucose levels so that the results obtained cannot represent the actual state of the body. This study aims to determine whether there is a difference in NaF plasma blood glucose levels that are immediately tests without delay with those that are delayed for 4 hours. This research was conducted by experimental method using the Cobas C501 tool. Data were analyzed by statistical independent T-test. The results of the average NaF plasma blood glucose level tests without delay, delayed 1 hour, 2 hours, 3 hours and 4 hours respectively were 85.76 mg/dl, 85.40 mg/dl (percentage decrease 0.42%,), 84.96 mg/dl (percentage decrease 0.93%), 85.16 mg/dl (percentage decrease 0.70%), and 85.36 mg/dl (percentage decrease 0.47%). The results of statistical analysis concluded that there was no significant difference (p > 0.05) in the 0 – 4 hour delay in tests. So that the results of blood glucose tests on NaF plasma that were delayed for 4 hour can still be used