Fitri Yelli
Department Of Agrotechnology, Faculty Of Agriculture, University Of Lampung

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Agrotek Tropika

EFISIENSI REGENERASI IN VITRO MELALUI ORGANOGENESIS EMPAT VARIETAS KEDELAI (Glycine max [L].Merr.) DARI EKSPLAN BIJI YANG DIKECAMBAHKAN ATAU DIIMBIBISIKAN Ria Aprilenta; Fitri Yelli; Setyo Dwi Utomo; Akari Edy
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.333 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2091

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perlakuan eksplan biji yang dikecambahkan atau diimbibisikan (prakultur) terhadap efisiensi regenerasi in vitro empat varietas kedelai (Glycine max (L).Merr.) melalui organogenesis. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, dari bulan Maret 2013 sampai dengan Mei 2013. Percobaan disusun dalam rancangan acak kelompok yang terdiri atas 5 ulangan. Perlakuan disusun secara faktorial (4x2) dengan faktor pertama adalah varietas kedelai sebagai eksplan (Grobogan, Argomulyo, Tanggamus, dan Ijen) dan faktor kedua adalah perlakuan pra-kultur (imbibisi atau pengecambahan). Setiap satuan percobaan terdiri atas empat eksplan yang dikulturkan dalam satu botol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pra-kultur berpengaruh terhadap persentase eksplan yang menghasilkan tunas adventif (PEMTA)dan rata-rata jumlah tunas adventif per eksplan (RJTA). Sedangkan perlakuan varietas dan interaksi hanya berpengaruh pada PEMTA tetapi tidak berpengaruh pada RJTA. Pada perlakuan imbibisi, PEMTA varietas Ijen lebih tinggi daripada Grobogan, Argomulyo, dan Tanggamus. Pada perlakuan pengecambahan, PEMTA varietas Ijen lebih tinggi daripada Argomulyo namun tidak berbeda dengan Tanggamus dan Grobogan. Jika menggunakan varietas Ijen dan Argomulyo, PEMTA perlakuan imbibisi lebih tinggi daripada pengecambahan. RJTA perlakuan pra-kultur imbibisi 20 jam (19,5 tunas per eksplan) lebih tinggi daripada perlakuan kecambah 6 hari (9,63 tunas per eksplan). Selain itu, media pengakaran ½ MS tanpa NAA lebih baik dalam membentuk akar fungsional daripada ½ MS yang mengandung NAA 0,5 mg/l.
OPTIMASI VOLUME BUFFER EKSTRAKSI DALAM MENGISOLASI DNA SPESIES MIKORIZA ARBUSKULAR UNTUK IDENTIFIKASI SECARA MOLEKULER Fitri Yelli; Inggar Damayanti; Maria Viva Rini
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i3.4955

Abstract

Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan cara membantu penyerapan air dan unsur hara dari dalam tanah. Selain itu, FMA juga berperan dalam meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan patogen. Laboratorium Produksi Tanaman Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung memiliki 35 koleksi isolat mikoriza. Isolat-isolat koleksi tersebut belum teridentifikasi dengan baik sampai ke level spesies. Penelitian ini bertujuan untuk menguji empat volume buffer ekstraksi InstaGeneTM Matrix yang efektif dan ekonomis untuk isolasi DNA FMA yang akan digunakan untuk identifikasi secara molekuler. Isolasi DNA 4 isolat FMA yaitu Glomus sp., Gigaspora sp., Acaulospora sp., dan Entrophospora sp. dilakukan dengan menggunakan buffer ekstraksi Instagene Matrix (BIO-RAD) dengan volume 10, 15, 20, dan 25 μl. Untuk melihat keberhasilan isolasi DNA yang dilakukan yaitu dengan menggunakan DNA tersebut sebagai template atau cetakan dalam proses PCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua volume (10, 15, 20, dan 25 μl) buffer ekstraksi yang diujikan mampu mengekstrak DNA dari ke 4 isolat yang diuji kecuali volume 20 μl pada isolat Gigaspora sp. Oleh karena itu, volume 10 μl buffer ekstraksi sudah dapat digunakan dan lebih efisien untuk mengekstrak DNA dari spora FMA.
REGENERASI IN VITRO EMPAT VARIETAS KEDELAI (Glycine max [L.] Merr.) MELALUI ORGANOGENESIS MENGGUNAKAN EKSPLAN BIJI YANG DIIMBIBISI DAN DIKECAMBAHKAN Mohammad Irham Fauzi; Fitri Yelli; Akari Edy; Setyo Dwi Utomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.887 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2094

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode pra-kultur yang efektif dalam meningkatkan efisiensi regenerasi in vitro terhadap eksplan buku kotiledon pada empat varietas kedelai. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dimulai dari Maret sampai dengan Mei 2013. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok. Perlakuan yang diterapkan merupakan kombinasi dari dua faktor yaitu varietas (Detam 1, Detam 2, Burangrang, Panderman) dan metode pra-kultur (kecambah 6 hari dan imbibisi 20 jam) yang merupakan perlakuan terhadap empat varietas benih kedelai tersebut sebelum ditanam pada media inisiasi tunas. Perlakuan disusun secara faktorial (4x2) dengan 5 ulangan. Setiap satuan percobaan terdiri dari empat eksplan buku kotiledon kedelai. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah tunas adventif per eksplan (RJTAPE) tidak dipengaruhi oleh metode prakultur, varietas dan interaksi antara keduanya. Sedangkan, persentase eksplan yang membentuk tunas adventif (PEMTA) tidak dipengaruhi oleh metode pra-kultur namun dipengaruhi oleh varietas dan interaksi antara kedua faktor tersebut. PEMTA tertinggi didapatkan jika menggunakan varietas Detam 1 melalui perlakuan perkecambahan (70%) dan varietas Pandermanmelalui perlakuan imbibisi (50%). Media pengakaran ½ MS dan ½ MS + NAA 0,5 mg l-1 memiliki efektifitas yang sama terhadap persentase tunas adventif yang membentuk akar fungsional (PTMAF) pada minggu kedua setelah pengakaran. Dengan demikian, teknik regenerasi secara in vitro melalui organogenesis pada varietas Detam 1 dengan perlakuan perkecambahan dan varietas Panderman dengan perlakuan imbibisi lebih efisien digunakan untuk transformasi genetik kedelai.
PENGARUH PUPUK KANDANG DAN PUPUK HAYATI PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) Sanjaya, Purba; Kurnia, Novi; Kushendarto, Kushendarto; Yelli, Fitri
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i1.4895

Abstract

Produktivitas tanaman tomat di Provinsi Lampung terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. Pada Tahun 2017 tercatat produktivitas tomat mencapai 13.46 ton/ha, sedangkan pada tahun 2019 hanya mencapai 10.52 ton/ha. Bahkan nilai ini masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata rata nasional yang mencapai 18.63 ton/ha. Untuk mengatasi hal tersebut peningkatan produktivitas mutlak dibutuhkan, salah satunya adalah dengan penambahan pupuk kandang dan pupuk hayati. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada bulan Januari - Mei 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) secara faktorial 4 x 3 dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah pemupukan dengan menggunakan beberapa jenis pupuk kandang (ayam, kambing dan sapi) sebanyak 1/3 bagian media tanam, sedangkan faktor kedua adalah aplikasi pupuk hayati dengan dosis, 0 l/ha, 4 l/ha, dan 8 l/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap seluruh variabel pengamatan. Dari ketiga jenis pupuk kandang, pupuk kandang kambing memberikan hasil yang paling baikdibandingkan pupuk kandang lainnya. Aplikasi pupuk hayati dengan dosis 4 l/ha berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah cabang primer dan jumlah bunga tanaman tomat dan merupakan perlakuan terbaik untuk pupuk hayati. Tidak terjadi interaksi antara perlakuan pupuk kandang dan pupuk hayati.
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK EMPAT KLON UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) Yelli, Fitri; Giannini, Topan Kurniawan; Utomo, Setyo Dwi; Edy, Akari
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, MEI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i2.4802

Abstract

Pengaruh Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Setek Empat Klon Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi media tanam yang tepat untuk pertumbuhan setek ubi kayu, menentukan klon ubi kayu yang memiliki pertumbuhan terbaik dan mengetahui apakah respon setek ubi kayu terhadap komposisi media tanam ditentukan oleh klon yang digunakan.  Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari bulan April 2020 sampai bulan Juni 2020.  Penelitian disusun secara faktorial dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah komposisi media (tanah+pasir+sekam padi dan tanah+pasir+kompos) dan faktor kedua adalah klon (UJ-3, UJ-5, BW1, Unila UK-1). Hasil penelitian menunjukkan (1) komposisi media menghasilkan pertumbuhan yang sama. (2) Klon memberikan respons yang sama terhadap komposisi media.