Keberadaan perajin batik di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dari segi jumlah perajin, akan tetapi secara kualitas manajemen pengelolaan dan produk batik masih perlu mendapatkan perhatian yang serius. Hal ini dibuktikan dari data yang menunjukkan bahwa perajin batik di Indonesia masih didominasi oleh perajin dengan skala mikro yang mencapai 1.794 unit usaha dari total industri batik sebanyak 3.159 unit usaha. Tujuan dari program kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah membuat inovasi pada produk Batik Ciprat yang memiliki ciri khas tertentu dan membuat inovasi pemasaran Batik Ciprat melalui kegiatan digital marketing untuk meningkatkan penjualan produk batik. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juni 2023 sampai dengan November 2023 di desa Simbatan, kecamatan Nguntoronadi, kabupaten Magetan Jawa Timur. Kegiatan ini berhasil mewujudkan inovasi produk batik berupa batik kombinasi antara batik tulis dengan gambar ikan kutuk dan bambu dengan batik ciprat. Selain itu, tim juga melakukan kegiatan inovasi pemasaran dengan cara membuat akun toko online di marketplace Shopee dan website profil Batik Ciprat. Tim juga melakukan kegiatan digital marketing, mulai dari melakukan kegiatan foto dan video produk, pengiklanan di media sosial serta membuat video profil yang diuplaod di Youtube. Selain itu, perlu dilakukan adanya strategi branding untuk mengenalkan produk-produk batik ciprat kepada masyarakat luas melalui media sosial. Kegiatan branding ini tentunya perlu dilakukan pendamping dalam bentuk kolaborasi antara pihak akademisi, pemerintah desa dan pelaku usaha batik